Bintang Raksasa 700 Kali Matahari Diprediksi Meledak, Apa Dampaknya ke Bumi?

21 Agustus 2020 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti Foto: Skeeze via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bintang-bintang di Galaksi Bima Sakti Foto: Skeeze via Pixabay
ADVERTISEMENT
Salah satu bintang raksasa di Galaksi Bimasakti, Betelgeuse, menampakkan aktivitas berbeda. Bintang berukuran 700 kali lebih besar dari matahari itu tampak mengalami terang-redup dalam beberapa bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Peristiwa tersebut memicu perhatian para ahli astronomi, baik profesional hingga yang amatir di dunia. Mereka mulai berspekulasi soal aktivitas Betelgeuse tersebut: akankah meledak lebih cepat?
Betelgeuse merupakan bintang tua di jajaran Galaksi Bimasakti. Letaknya berada di konstelasi orion berjarak sekitar 700 tahun cahaya dari bumi dan kini usianya begitu tua untuk jenis bintang dengan tipe tersebut, sekitar 8 hingga 8,5 juta tahun.
Berbeda dengan matahari yang baru berusia separuhnya yakni 4,5 miliar tahun. Saat ini, Betelgeuse telah kehabisan daya hidrogen untuk bersinar. Bintang tersebut tengah menghabiskan sisa bahan bakar nuklirnya untuk tetap bersinar. Waktu meledaknya hanya soal menunggu kapan akan terjadi saja.
Bintang Betelgeuse, dilihat dari teleskop antariksa Hubble. Foto: Dok. Harvard-Smithsonian CfA, STScI, NASA and ESA
Namun, berdasarkan pengamatan dari teleskop Hubble, ilmuwan mengatakan, untuk saat ini Betelgeuse hanya sedang mengeluarkan material padat bersuhu tinggi ke ruang angkasa.
ADVERTISEMENT
Ketika keluar dari atmosfer, material tersebut mendingin dan berubah menjadi debu. Debu itulah yang menghalangi cahaya bintang dan membuatnya terlihat redup dari Bumi.
Betelgeuse masuk dalam kelompok bintang merah besar dan memiliki massa 10 kali lebih besar dari matahari. Para ilmuwan memang sudah cukup lama menduga Betelgeuse mendekati akhir siklus hidupnya, namun belum diketahui pasti, kapan bintang ini akan mengalami supernova.
Ilustrasi bintang super raksasa merah Betelgeuse yang berkembang pesat, terang, dan mungkin tiba-tiba menjadi lebih redup selama beberapa bulan selama akhir 2019 dan awal 2020. Foto: NASA/ESA/E. Wheatley (STScI)/Handout via REUTERS
"Sejujurnya, kami tidak tahu pasti seberapa cepat Betelgeuse akan menjadi supernova," kata Andrea Dupree, seorang ahli astrofisika dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, Dilansir Daily Star.
Betelgeuse mengalami terang redup sejak Oktober lalu. Para ilmuwan masih belum bisa menjelaskan bagaimana awan debu dari betelgeuse terbentuk, begitu juga kapan akan meledak berkeping-keping.
ADVERTISEMENT

Apa dampaknya ke Bumi jika Betelgeuse meledak?

Manusia di Bumi sebenarnya tidak akan merasakan apa-apa akibat ledakan tersebut. Merujuk ke simulasi Goldberg dan Bauer, cahaya yang dihasilkan dari ledakan itu akan lebih terang dari Planet Venus.
Penampakan bintang Betelgeuse. Foto: Dok. NASA/STEREO/HI
Setelahnya, cahaya akan meredup dan menyisakan pemandangan supernova yang bisa dilihat dengan mata atau teleskop baik malam hari atau saat siang bolong. Kejadian ini akan berlangsung selama beberapa tahun atau 1.000 hari setelah ledakan hebat terjadi.
Ledakan tak menimbulkan bahaya secara langsung terhadap Bumi. Namun Adrian Mellott, Profesor dari Departemen Fisika dan AStronomi Universitas Kansas memprediksi radiasi ultraviolet yang berasal dari titik ledakan bisa menyebabkan kerusakan lapisan ozon Bumi namun dalam jumlah kecil.