Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
BNPB Ungkap Periode Ulang Tahun Gempa Megathrust Selatan Jawa, Potensi 8,8 M
16 November 2022 6:42 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB , Abdul Muhari, mengungkapkan bahwa gempa megathrust di Selatan Jawa diperkirakan punya periode ulang gempa atau ulang tahun gempa setiap 400 tahun sekali dengan kekuatan mencapai 8,8 magnitudo.
ADVERTISEMENT
Zona megathrust sebenarnya adalah istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Dalam hal ini, lempeng samudera yang menghunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stres) pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba dan memicu gempa.
Setiap zona megathrust memiliki periode ulang gempanya (ulang tahun gempa) masing-masing. Namun belum semua data megathrust bisa disimpulkan sehingga para peneliti tidak bisa menentukan dengan pasti kapan gempa itu terjadi.
Sebagai contoh, kata Muhari, di Sumatera barat gempa di zona megathrust terakhir terjadi pada 1797 di segmen Mentawai, 1833 segmen Mentawai Selatan, dan 1861 di segmen Nias dengan kekuatan lebih dari 8 magnitudo. Kemudian rangkaian gempa ini terulang lagi dalam rentang waktu 200 tahun, segmen Nias terulang pada 2005 dan Mentawai Selatan terulang pada 2007. Inilah yang disebut ulang tahun gempa.
Kendati begitu, masih ada satu segmen yang belum lepas, yakni segmen Mentawai yang menyebabkan gempa lebih dari 8 magnitudo pada 1797. Kemungkinan, segmen Mentawai ini sudah ada di fase ujung periode sehingga masyarakat perlu waspada karena sewaktu-waktu bisa terjadi gempa.
ADVERTISEMENT
Tidak semua periode ulang megathrust terjadi setiap ratusan tahun sekali. Ada periode ulang yang lebih singkat. Misalkan, zona Selat Makassar, megathrust di Selat Makassar pernah menyebabkan gempa pada 1927, 1968, 1996, dan 2018. Artinya, segmen tersebut punya ulang tahun gempa sekitar 30 tahun sekali.
Ulang tahun gempa megathrust Selatan Jawa?
Berbicara zona megathrust Selatan Jawa , sampai saat ini peneliti belum bisa melihat pola ulang tahun gempa yang jelas. Secara historis, megathrust Selatan Jawa pernah menimbulkan gempa pada 1818 dan 1836, serta 1994 yang terjadi di Banyuwangi selatan Jawa Timur dan 2006 di selatan Jawa Barat di Pangandaran.
Tapi, gempa yang dihasilkan relatif kecil, di bawah 8 magnitudo. Padahal, Selatan Jawa itu adalah zona megathrust yang berpotensi menghasilkan gempa lebih dari 8 magnitudo. Karena tidak punya cukup informasi ihwal perulangan gempa di Selatan Jawa ini, para peneliti dari ITB, BNPB, BMKG, dan LIPI mencoba menggunakan GPS.
“Bumi kita ini bergerak, dan pergerakannya itu bisa dihitung dari GPS. Nah, pergerakannya ini kemudian kita estimasi sampai maksimalnya itu kekuatannya gempanya berapa. Sampai untuk Selatan Jawa hitungan periode ulang itu ada di kisaran 400 tahunan,” kata Muhari dalam “Disaster Briefing: Banjir Surut, Megathrust Datang?” yang disiarkan secara daring, Senin (14/11).
ADVERTISEMENT
Selatan Jawa sendiri memiliki dua segmen megathrust, yakni segmen selatan Jawa bagian barat dan segmen selatan Jawa bagian Timur. Jika segmen selatan Jawa bagian barat bergerak, kekuatan gempa yang dihasilkan mencapai 8,8 magnitudo. Sementara segmen selatan Jawa bagian timur mencapai 8,9 magnitudo. Dan jika dua-duanya bergerak secara bersamaan, itu bisa menghasilkan gempa berkekuatan 9,1 magnitudo, nyaris sama dengan guncangan gempa yang terjadi di Aceh pada 2004.
“Kalau dia pecahnya berbarengan itu ketinggian tsunami diperkirakan mencapai 5 hingga 10 meter dan ketinggian maksimum hingga 22 meter. Ketika kita berbicara ketinggian maksimum 22 meter, itu bukan berarti seluruhnya 22 meter. Cuma ada satu titik atau dua titik karena aspek topografi dan batimetri,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Muhari menekankan, sampai saat ini peneliti belum bisa menentukan kapan gempa besar megathrust Selatan Jawa terjadi, bisa puluhan tahun atau ratusan tahun lagi.
“Ini yang harus menjadi tantangan kita di sisi riset untuk bisa menggali lebih dalam lagi di belakang itu historisnya seperti apa,” ujar Muhani.