Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bocah Gak Sengaja Pecahkan Guci Usia 3.500 Tahun di Museum, Bapaknya Panik
2 September 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hati-hatilah bagi orang tua yang membawa anaknya berkunjung ke museum . Sebab, seorang bocah laki-laki gak sengaja memecahkan guci berusia 3.500 tahun yang tak ternilai harganya. Peristiwa itu terjadi di Hecht Museum di University of Haifa, Israel.
ADVERTISEMENT
Insiden bermula ketika seorang ayah dan anak yang identitasnya dirahasiakan berkunjung ke museum tersebut. Setelah sempat terpisah di dalam museum, sang ayah kaget menemukan putranya sedang berada di samping pecahan guci Zaman Perunggu.
“Awalnya saya berpikir, bukan anak saya yang melakukannya,” ujar pria tersebut kepada BBC.
Si anak mengakui benda kuno itu pecah karena dirinya, yang penasaran ingin melihat isi di dalam guci. Ayahnya menceritakan kejadian itu ke penjaga museum, dan beruntung, pihak museum tidak menghukumnya karena insiden ini murni kecelakaan alias tidak disengaja.
“Ada beberapa kasus di mana barang-barang yang dipamerkan sengaja dirusak, dan kasus seperti ini ditangani dengan sangat serius, termasuk melibatkan polisi,” kata Lihi Laszio, juru bicara University of Haifa yang mengelola museum tersebut.
ADVERTISEMENT
Guci sudah berada di museum selama 35 tahun. Benda ini berasal dari Zaman Perunggu antara tahun 2200 SM hingga 1500 SM, tepatnya sebelum masa pemerintahan Raja David. Guci kemungkinan digunakan untuk menyimpan atau mengangkut persediaan, termasuk anggur dan minyak zaitun.
Guci serupa telah ditemukan dalam penggalian arkeologi, tapi sebagian besar ditemukan dalam keadaan pecah dan tak utuh, sehingga guci di museum bisa dikatakan sangat langka.
Adapun guci dipajang di dekat pintu masuk museum tanpa penghalang kaca apa pun. Inbal Rivlin, direktur Hecth Museum, mengatakan ini sengaja dilakukan museumnya karena mereka memiliki visi barang-barang arkeologi bisa diakses oleh publik.
“Museum percaya bahwa ada daya tarik khusus dalam mengakses penemuan arkeologi tanpa halangan apa pun, dan meski ada insiden dengan guci tersebut, Hecht Museum akan melanjutkan tradisi ini,” kata Rivin, sebagaimana dikutip dari Science Alert.
ADVERTISEMENT
Rivin secara terbuka mengundang bocah laki-laki dan keluarganya untuk mengikuti tur di museum akhir pekan ini, mereka telah setuju untuk hadir. Seorang spesialis konservasi juga sudah diminta untuk memperbaiki guci yang rusak, dan berharap guci bisa kembali seperti semula.