Bolehkah Minum FG Troches saat Radang Tenggorokan? Ini Kata Dokter

13 Mei 2022 11:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tenggorokan panas. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tenggorokan panas. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Viral di Twitter cuitan yang menyebut bahwa jangan asal minum FG Troches saat radang tenggorokan sebelum diketahui penyebabnya.
ADVERTISEMENT
Imbauan tidak mengkonsumsi FG Troches sembarangan saat radang tenggorokan itu diungkapkan oleh Rizal do yang merupakan seorang Ners. Dalam postingannya dia menyebut FG Troches adalah golongan antibiotik yang jika dikonsumsi asal bisa menyebabkan konsekuensi fatal, terutama soal resistensi obat.
“Aku yakin pasti masih bnyk yg belom tau juga. Radang tenggorokan sebaiknya JANGAN ngemut FG Troches krn itu antibiotik, sedangkan radangmu belom tentu disebabkan oleh bakteri. Labelnya aja obat keras. Konsekuensinya fatal krn bisa resistensi kalau salah minumnya dan itu bahaya!” tulis @afrkml.
Konsumsi FG Troches memang tidak bisa sembarang. Hal ini diungkapkan oleh dr. Dewangga Gegap Gempita, Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Komisariat Kota Depok. Dia menjelaskan, radang tenggorokan memang bisa disebabkan oleh berbagai hal, ada yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
ADVERTISEMENT
Jika radang tenggorokan disebabkan oleh virus, maka konsumsi FG Troches yang notabene sebagai obat antibiotik tidak disarankan. Untuk menangani radang tenggorokan oleh virus, biasanya dokter memberi obat-obatan simptomatis atau mengobati gejala.
“Jadi gejala nyeri tenggorokannya yang diobati. Kalau misalnya pasien ada panas pusing demam, panas pusing demamnya yang diobati, batuknya yang diobati, sambil menguatkan imunitas dengan disarankan memberikan makanan, minuman yang bagus untuk tubuh, seperti air putih, jus, vitamin, dan lain-lain,” kata dr. Dewangga saat dihubungi kumparanSAINS, Kamis (12/5).
Konsumsi FG Troches sembarangan memang bisa berbahaya bagi tubuh jika radang tenggorokan disebabkan oleh virus bukan bakteri. Ini tak lain karena antibiotik tidak mengobati penyakit akibat virus.
Selain itu, penggunaan antibiotik biasanya diresepkan oleh dokter dan sifatnya harus dihabiskan sesuai dosis yang telah ditentukan. Jika tidak sesuai resep dan aturan yang dianjurkan, maka tubuh akan mengalami resistensi obat.
Ilustrasi anak sakit tenggorokan Foto: Shutter Stock
“Antibiotik sifatnya harus dihabiskan. Kenapa? Karena kalau tidak dihabiskan, nah ini yang berbahaya, akan timbul dari tubuh respons yang namanya resistensi obat. Resistensi obat terjadi akibat antibiotik yang diminum tidak kuat atau tidak habis, atau tidak sesuai dengan dosis yang diberikan oleh dokter,” papar dr Dewangga.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, lanjut dr. Dewangga, penyakit yang diidap akan sulit sembuh karena tubuh tidak bisa lagi merespons obat yang diberikan. Pada akhirnya, ini akan menimbulkan berbagai komplikasi yang berbahaya bagi tubuh.
Untuk mengatasi ini, dokter biasanya akan meresepkan golongan antibiotik dengan dosis yang lebih tinggi, dan tentunya harga yang dikeluarkan juga bakal lebih mahal.
“Oleh karena itu, FG Troches ini, kalau kita kunjungi apotek yang berlisensi itu tidak bisa dibeli secara bebas. Biasanya harus ada resep dokternya,” ungkapnya.

Cara menangani radang tenggorokan

Dewangga mengungkap, jika seseorang terkena radang tenggorokan, sebaiknya langsung mengunjungi pusat kesehatan atau berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan apakah itu disebabkan oleh virus atau bakteri. Namun, jika tak sempat berobat, ada beberapa tips yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT