Bukan Cuma Manusia, Hewan Juga Bisa Malu Berhubungan Seks di Tempat Umum

6 Agustus 2020 9:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Momen singa betina menggigit buah zakar singa jantan. Foto: Twitter/@jasminericegirl/Safi kok
zoom-in-whitePerbesar
Momen singa betina menggigit buah zakar singa jantan. Foto: Twitter/@jasminericegirl/Safi kok
ADVERTISEMENT
Melihat binatang melakukan hubungan seks di muka publik memang bukan pemandangan yang asing. Kini, kamu bahkan bisa menyaksikan aktivitas seksual berbagai macam binatang di YouTube dan mengamati proses reproduksi mereka secara seksama.
ADVERTISEMENT
Tapi tahukah kamu, binatang juga bisa merasa malu untuk melakukan aktivitas seksual di tempat umum. Bagi kamu pernah mengalami kejadian kucing peliharaanmu hamil tanpa diketahui siapa yang menghamilinya, hipotesis itu menjadi masuk akal.
Hipotesis ini datang dari Dr Yitzchak Ben-Mocha, peneliti dari Max-Planck Institute di Jerman. Hasil risetnya sudah diterbitkan di Proceedings of the Royal Society B pada Rabu (5/8).
Sama seperti manusia, alasan mereka merasa malu melakukan hubungan intim di depan khalayak ialah moral. Mereka takut kalau melakukan hubungan seks di tempat umum, binatang lain akan melihat, ikut terangsang, hingga muncul keinginan bergabung dengan aktivitas seks itu.
Rasa malu itu juga berdampak pada proses keberhasilan pembuahan. Bagi beberapa jenis hewan, jika mereka merasa ada mata yang memandangi proses senggama itu, hal tu akan mengurangi peluang pembuahan berhasil.
ADVERTISEMENT
Hal itu terjadi karena rasa takut terhadap risiko binatang lain dengan jenis yang sama akan melihat mereka dan ikutan terangsang. Apabila hal ini terjadi, bisa-bisa jantan atau betina lain yang melihatnya akan berusaha untuk ikut beraksi dalam ‘pesta’ itu.
Panda. Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch
Sama seperti manusia, aktivitas seksual dapat memicu kecemburuan atau keresahan dalam kelompok sosial. Dalam kelompok binatang, mereka biasanya bekerja sama untuk berburu dan membesarkan anak.
Ketika mereka menyaksikan kegiatan seksual yang dilakukan oleh anggota kelompok, hal itu dirasa akan membuat mereka kesulitan untuk berkembang. Oleh karena itu, mereka cenderung untuk lebih suka bersenggama di ‘kamar tidur’ atau di hutan yang sepi.
Ben-Mocha mempelajari praktik perkawinan dari 249 budaya manusia dan 34 hewan. Hasilnya, mereka menemukan kesamaan yang sangat mencolok, yaitu kecenderungan untuk melakukan hubungan seks secara sembunyi-sembunyi.
ADVERTISEMENT
Namun hal itu tidak berlaku untuk kelompok masyarakat manusia di Goajiro, Kolombia. Di sana, pasangan dilaporkan tidak berupaya sama sekali untuk menyembunyikan aktivitas seksual mereka.
Sementara di antara hewan, jantan dan betina yang dominan dan kuat biasanya lebih berani dan tidak malu untuk bersenggama di tempat umum, dibandingkan mereka yang lemah. Mereka merasa bisa melawan saingannya ketika ada lawan yang ingin mengintervensi mereka.
com-Ilustrasi anak ke kebun binatang Foto: Shutterstock
“Manusia dan spesies non-manusia biasanya bersembunyi saat kawin untuk mencegah rangsangan seksual yang dirasakan oleh pihak lain,” kata Ilmuwan Ben-Mocha, dilansir The Sun.
"Ini memungkinkan mereka untuk secara mempertahankan kontrol keiintiman dengan pasangan mereka dan kerja sama dengan anggota kelompok (binatang) yang dihindari agar tidak mengganggu senggama, untuk mencegah intervensi,” jelasnya.
ADVERTISEMENT