Bukan DKI Jakarta, Ini Kota Terbesar di Dunia

26 Juli 2022 6:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kota Jakarta. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kota Jakarta. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
DKI Jakarta punya jumlah penduduk lebih dari 30 juta orang, namun angka itu belum cukup untuk menjadikannya kota terbesar di dunia. Sebab, masih ada kota dengan jumlah populasi manusia lebih banyak dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
Selama beberapa dekade terakhir, kota telah menentukan cara manusia hidup, bekerja, dan berinteraksi. Pada 1800-an, hanya 10 persen dari populasi dunia yang tinggal di perkotaan. Namun sejak 2009, populasi perkotaan di berbagai negara mulai melampaui populasi di pedesaan.
Ada dua cara untuk menilai ukuran sebuah kota: Pertama dengan mengukur wilayah geografisnya, dan kedua mengukur populasinya. Kedua metode ini secara sah bisa menentukan besar tidaknya sebuah kota.
"Keduanya sama buruk dan sama baiknya satu sama lain," kata Kevin Ward, seorang profesor geografi manusia di University of Manchester, Inggris, dan direktur Manchester Urban Institute, mengatakan kepada Livescience.
Orang-orang menghadiri Parade Hari Thanksgiving Macy ke-95 di Manhattan, New York City, AS, Kamis (25/11). Foto: Brendan McDermid/REUTERS
Ward mengatakan setiap negara punya pandangan bervariasi untuk mendefinisikan apa itu kota, dengan luas wilayah maupun populasi tidak melulu menjadi faktornya. Kota Vatikan, misalnya, adalah kota terkecil di dunia. Kota itu punya populasi 453 orang dengan luas wilayah 0,49 kilometer persegi.
ADVERTISEMENT
Namun faktanya, ada kota yang populasinya lebih sedikit ketimbang Vatikan, tapi luas wilayahnya jauh lebih besar. Itu adalah Ngerulmud, ibu kota Republik Palau di Pasifik barat yang hanya memiliki 400 penduduk dengan luas wilayah 466 kilometer persegi dan dianggap sebagai ibu kota berpenduduk paling sedikit di dunia.
Menurut WorldAtlas dan World Population Review, banyak sumber telah menetapkan bahwa untuk menentukan kota terbesar di dunia bisa ditetapkan berdasarkan luas wilayah, dan megapolitan New York City keluar sebagai pemenang. Namun, kedua sumber tersebut punya interpretasi berbeda tentang ukuran kota New York.
WorldAtlas menyebut kota megapolitan New York City memiliki luas total 8.683 km persegi. Sementara World Population Review menetapkan wilayah tersebut punya luas 12.093 km persegi. Perbedaan ini, kata Ward, terjadi karena tidak ada “norma dan pemahaman” yang konkrit seputar bagaimana menentukan batas kota.
Umat Muslim melakukan salat Idul Fitri di Masjid Jama untuk menandai akhir bulan suci Ramadhan, di kawasan tua Delhi, India, Selasa (3/5/2022). Foto: Anushree Fadnavis/REUTERS
Tapi dalam hal populasi, New York berada di urutan ke-45 sebagai kota terpadat di dunia dengan jumlah penduduk 8.177.020 orang per 2022. Berdekatan dengan Kuala Lumpur, Malaysia (8.419.566), di urutan ke-44 dan Hangzhou, China (8.044.878), di urutan ke-46.
ADVERTISEMENT
Dalam hal jumlah penduduk manusia, tidak ada kota lain yang bisa menyamai Tokyo, ibu kota Jepang, dengan penduduk mencapai 37.274.000 orang, menurut World Population Review. Tokyo memiliki 5 juta penduduk lebih banyak ketimbang Delhi, India, yang menjadi rumah bagi 32.065.760 orang.
Sementara menurut Statista, sebuah agregator data Jerman, jumlah populasi di Tokyo mencapai 39.105.000 orang. Dan Statista menempatkan Jakarta (Jabodetabek), Indonesia, sebagai kota terpadat kedua di dunia dengan perkiraan populasi mencapai 35.362.000 orang. Sedangkan Delhi di urutan ketiga, dengan populasi 31.870.000.
Pusat-pusat kota yang luas ini menghadapi banyak tantangan, karena mereka terus berkembang, kata Ward, tetapi mereka akan memegang kunci untuk kelangsungan hidup jangka panjang umat manusia, mengingat bahwa pada tahun 2050 hampir 70 persen penduduk akan tinggal di kota.
ADVERTISEMENT