Bukan Indonesia, AS Jadi Negara Penyumbang Sampah Plastik Terbanyak di Dunia

8 Desember 2021 7:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah plastik asal Amerika Serikat ditumpuk di sekitar jalan menuju kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya. Foto: Moch Asim/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Sampah plastik asal Amerika Serikat ditumpuk di sekitar jalan menuju kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya. Foto: Moch Asim/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Bukan Indonesia atau India, justru Amerika Serikat yang dinobatkan sebagai negara paling banyak menyumbang sampah plastik.
ADVERTISEMENT
Menurut National Academies of Science, Engineering, and Medicine, setiap tahunnya ada sekitar 242 juta metrik ton sampah yang dibuang di seluruh dunia, ini setara dengan sekitar sepuluh miliar patung Liberty. Ironisnya, lebih dari seperempat dari total sampah tersebut berasal dari satu negara, yakni Amerika Serikat.
“Pada tahun 2016, Amerika Serikat menjadi penghasil sampah paling besar,” papar National Academies of Science, Engineering, and Medicine sebagaimana dikutip IFL Science. Laporan tersebut merupakan tugas dari kongres sebagai bagian dari Save Our Seas 2.0 Act, yang disahkan pada Desember 2020.
Sampah plastik adalah krisis lingkungan dan sosial yang perlu ditangani AS secara tegas dari sumber pembuangan ke laut,” kata Margaret Spring, kepala konservasi dan sains di Monterey Bay Aquarium.
Bersih sampah plastik di laut dalam Gerakan Menghadap Laut di Ancol Timur, Minggu (19/8) Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
“Sampah plastik yang dihasilkan AS punya banyak konsekuensi, berdampak pada komunitas pedalaman dan pesisir, mencemari sungai, danau, pantai, teluk, dan saluran air kita. Ini menempatkan beban sosial dan ekonomi pada populasi yang rentan, membahayakan habitat laut dan satwa liar, dan mencemari perairan tempat manusia bergantung untuk makanan dan mata pencaharian.”
ADVERTISEMENT
Di dalam laporan disebutkan, AS bertanggung jawab atas 42 juta metrik ton sampah plastik pada tahun 2016. Jumlah itu dua kali lipat lebih banyak dari negara-negara yang ada di dunia, bahkan lebih banyak dari sampah yang dihasilkan 28 negara Uni Eropa.
Jika dihitung per kapita, orang Amerika menghasilkan sekitar 130 kilogram sampah plastik per tahun. Sebagian besar limbah berakhir di tempat pembuangan sampah, tapi ada banyak yang mencemari lingkungan. Bahkan, AS mengirim sampah sebanyak 68.000 kontainer ke negara-negara berkembang hingga mereka kewalahan, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan tahun 2016 oleh Ellen Macarthur Foundation, pada tahun 2050 diperkirakan jumlah sampah di lautan akan lebih banyak ketimbang ikan. Ini tak lain karena akan banyak makhluk hidup yang mati akibat terpapar mikroplastik.
Demonstran melakukan aksi terkait penyelundupan sampah plastik di Depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (19/7). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Lantas, apa solusi yang bisa dilakukan untuk agar polusi sampah tidak semakin mengkhawatirkan? Setidaknya ada enam poin yang bisa dilakukan AS. Pertama, peneliti menyebut AS harus mengurangi produksi sampah, terutama sampah plastik sekali pakai dan sulit didaur ulang.
Kedua, AS harus mulai berinovasi untuk mengganti plastik, bisa menggunakan benda yang lebih mudah terurai atau yang lebih mudah didaur ulang dan digunakan kembali. Ketiga, AS perlu mengubah jenis plastik yang digunakan, logikanya lebih sedikit produk sekali pakai, maka akan lebih sedikit produk plastik yang dibuang.
ADVERTISEMENT
Keempat memperbaiki sistem pengelolaan sampah nasional, mulai dari infrastruktur, pengumpulan, pengolahan, pengendalian sampah yang mencemari lingkungan, bahkan pembiayaan. Secara khusus, para peneliti menyarankan upaya untuk meningkatkan pengumpulan sampah plastik untuk menghindari sampah mencemari lingkungan. Ini bisa dilakukan dengan meningkatkan daur ulang sampah plastik.
Kelima adalah mengumpulkan limbah. Dengan kata lain, kita perlu memungut sampah, membersihkan sungai atau pantai dari sampah plastik yang menumpuk. Jika kita membersihkan limbah sebelum mencapai laut, seperti yang dilakukan saat ini, tugas pembersihan laut akan jauh lebih mudah. Sementara poin terakhir, meminimalisir pembuangan sampah plastik ke laut.
“Laporan tersebut menyatakan AS untuk menetapkan kebijakan federal dan strategi penelitian yang koheren, komprehensif, dan lintas sektoral untuk mengurangi kontribusinya terhadap limbah plastik terhadap lingkungan dan laut,” kata Academies of Science, Engineering, and Medicine.
ADVERTISEMENT