Bukan Laron, Ini Hewan dengan Umur Paling Pendek di Dunia

12 September 2023 16:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Palingenia longicauda alias lalat capung. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Palingenia longicauda alias lalat capung. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat rayap berubah menjadi laron dan keluar dari sarang, dia harus cepat mencari pasangan karena nyawa berpacu dengan waktu: mati atau kawin dalam waktu satu malam.
ADVERTISEMENT
Namun ternyata, ada pesaing berat laron yang hidup mungkin lebih singkat. Hewan apakah itu? Mari kita bahas.
Menurut peneliti, sulit untuk menentukan hewan apa yang hidupnya paling singkat. Sebab, kehidupan singkat sulit dipelajari secara detail, terlebih masih banyak hewan yang masih belum diketahui seluk-beluknya.
Kendati begitu, lalat capung mungkin bisa jadi kandidat paling kuat sebagai hewan dengan umur tersingkat. Serangga ini menetas dari telur sebagai nimfa dan hidup di bawah air hingga dua tahun. Mereka kemudian mengembangkan sayap di tahap akhir–tahap submigo dan imago– siklus hidup mereka untuk kawin.
Banyak lalat capung yang hidup kurang dari 24 jam dalam bentuk sayap. Bahkan beberapa di antaranya cuma bertahan 5 menit saja. Sebagian besar spesies lalat capung bertransisi dari air ke darat dan udara pada tahap submigo, kemudian berkembang biak pada tahap imago.
Palingenia longicauda alias lalat capung. Foto: Shutterstock
Dijelaskan oleh Luke Jacobus, peneliti lalat capung dan profesor biologi di Indiana University, saat memasuki tahap submigo dan imago, mereka tidak memiliki mulut atau sistem pencernaan. Lalat capung hidup dari cadangan energi yang dikumpulkan saat mereka masih menjadi nimfa.
ADVERTISEMENT
“Dengan tidak adanya sistem pencernaan yang besar, betina memiliki lebih banyak ruang untuk telur di dalam tubuhnya,” kata Jacobus sebagaimana dikutip Live Science. “Saya pernah melihat seekor individu yang penuh dengan telur bahkan ada di dalam kepalanya. Terkadang dengan lebih dari 10.000 telur per betina, mereka dapat memanfaatkan masa dewasanya yang singkat secara efisien.”
Karena tidak bisa hidup lama, lalat capung perlu menghasilkan banyak telur untuk mempertahankan koloninya, bertahan sampai dewasa dan bereproduksi lagi. Cara ini ternyata bekerja dengan sangat baik. Buktinya mereka masih bisa dijumpai sampai sekarang meski umurnya pendek. Padahal, lalat capung sudah ada lho sejak zaman dinosaurus.
Palingenia longicauda alias lalat capung. Foto: Shutterstock
Heath Ogden, seorang profesor biologi evolusi di Utah Valley University yang mempelajari evolusi lalat capung mengatakan bahwa serangga ini pertama kali muncul sekitar 350 juta tahun lalu. Dalam penelitiannya Ogden menyebut, menginvestasikan hampir seluruh hidupnya sebagai nimfa adalah strategi yang baik dalam siklus hidup lalat capung.
ADVERTISEMENT
“Sepertinya evolusi memutuskan bahwa Anda hanya akan melakukan semua yang perlu Anda lakukan dalam hal pengumpulan nutrisi sebagai nimfa, dan sebagai orang dewasa, Anda hanyalah sebuah mekanisme untuk terbang, bereproduksi, dan bertelur,” katanya.
Menurut Georgia Department of Natural Resources Biodiversity Portal, lalat capung penggali pasir Amerika (Dolania americana) adalah lalat capung dengan umur dewasa terpendek jika dibandingkan dengan spesies mana pun. Jantan hidup kurang dari 1 jam setelah mencapai dewasa, sedangkan betina cuma punya waktu 5 menit untuk berkembang biak sebelum mati.
Di dunia vertebrata, menurut Museum Australia ada ikan gobi kerdil (Eviota sigillata) yang punya umur terpendek. Mereka menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam waktu dua bulan. Ikan gobi kerdil menghabiskan 3 minggu hidupnya dalam bentuk larva di laut terbuka. Mereka kemudian menetap di terumbu selama 1 atau 2 minggu hingga menjadi dewasa, dan hidup selama kurang dari 4 minggu sebagai ikan dewasa.
ADVERTISEMENT