Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Zaman sekarang semua orang suka mengabadikan momen di smartphone mereka. Kejadian diabadikan dalam bentuk foto, video, tulisan, atau bahkan buku.
ADVERTISEMENT
Misal ketika wisuda, satu kelas atau satu sekolah patungan untuk menyusun buku tahunan. Tidak hanya manusia modern dengan gadget yang mengabadikan momen wisuda, ternyata Yunani Kuno juga mengabadikannya. Bedanya, masyarakat Yunani Kuno menggunakan prasasti yang dipahat.
Hal ini ditemukan oleh arkeolog Inggirs ketika menerjemahkan sebuah prasasti marmer Yunani Kuno berusia 2.000 tahun yang tersimpan di National Musems Scotland. Prasasti ini sebelumnya sudah diam di museum 130 tahun lamanya. Hanya saja ilmuwan tidak menaruh perhatian serius terhadap konten yang tertulis, menganggap hanya satu salinan isi prasasti lainnya.
Proyek penerjemahan ini dilaksanakan oleh Attic Inscription in UK Collection. Sebagai bagian dari Attic Inscriptions Online, yang menemukan, meneliti dan menerjemahkan tulisan dan prasasti dari masyarakat Athena kemudian mengunggahnya agar tersedia online.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah salah satu dari sejumlah kecil prasasti di Skotlandia, salah satu dari tiga prasasti Athena kuno di kota Edinburgh, jadi ini benar-benar menarik," kata Liddel kepada NPR, komite editorial proyek Attic Inscriptions Online.
Prasasti ini berisi 31 nama dari pemuda yang menyelesaikan pelatihan militer dan sipil yang berlangsung bertahun-tahun lamanya yang biasa disebut ephebate. Peneliti yakin 31 orang ini berasal dari satu kelas.
Beberapa nama ditulis menggunakan nama pendek seperti Theogas untuk Theogenes, Dionysas untuk Dionysodoros. Penggunaan nama pendek ini tidak begitu umum untuk prasasti Yunani Kuno. Peneliti berargumen bahwa peristiwa kelulusan mereka menciptakan rasa persahabatan dan keakraban.
Pada akhir prasasti ada tulisan “of Caesar” yang mengacu pada penguasa Romawi saat itu, Claudius, yang memimpin tahun 41 hingga 54 masehi.
ADVERTISEMENT
"Ketika kami melihat lebih dekat pada prasasti ini, kami menemukan bahwa itu sebenarnya dokumen baru, sesuatu yang sangat berbeda dari apa pun yang diketahui sebelumnya," kata Liddel.
Liddel mengatakan prasasti ini dan jenis koleksi museum lainnya membantu merangkai bagian dari teka-teki sejarah kuno.
"Kami tidak memiliki catatan objektif tentang sejarah kuno," kata Liddel. "Yang harus kita lakukan adalah mengumpulkan sejarah kuno dari fragmen-fragmen yang ada, dan ini adalah salah satunya."