news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Buku Harian Ungkap Detik-detik Kematian Mengerikan Penjelajah Kutub

3 Desember 2020 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jorgen Bronlund. Foto: Wikipedia
zoom-in-whitePerbesar
Jorgen Bronlund. Foto: Wikipedia
ADVERTISEMENT
Seorang penjelajah kutub terbaring tak berdaya, membeku dan kelaparan di gua Greenland yang dingin. Di detik-detik terakhir kematiannya, dia mengoleskan titik hitam ke bagian bawah buku catatan harian. Lebih dari satu abad kemudian, noda hitam itu memberi petunjuk mengerikan tentang akhir hidup si penjelajah.
ADVERTISEMENT
Ia adalah Jørgen Brønlund, seorang inuit (penduduk asli yang tinggal di tempat-tempat dingin Kutub Utara, salah satunya Greenland) kelahiran Greenland yang merupakan bagian dari tim Ekspedisi Denmark ke Pantai Timur Laut Greenland yang berlangsung dari tahun 1906 hingga 1908. Ekspedisi itu dipimpin oleh ahli etnolog Denmark, Ludvig Mylius-Erichsen. Brønlund meninggal pada 1907. Ia menjadi anggota tim terakhir yang meninggal dan satu-satunya orang yang jasadnya ditemukan.
Berdasarkan analisis para peneliti terhadap buku harian dan tempat Brønlund meninggal, mereka menemukan karet, minyak, dan kotoran yang terbakar. Jejak ini menunjukkan bahwa pada saat itu Brønlund berupaya untuk menyalakan api sebelum akhirnya menyerah dan putus asa pada keadaan dingin dan kelaparan.
Brønlund meninggal tatkala tim akan kembali ke basecamp dari pantai utara Greenland, melakukan perjalanan di atas pedalaman es. Rekannya Mylius-Erichsen dan Niels Peter Høeg Hagen, kartografer ekspedisi, meninggal karena kedinginan dan kelelahan sebelum Brønlund berhasil mencapai gua.
Tanda hitam misterius di buku harian Jorgen Bronlund. Foto: Kaare Lund Rasmussen/SDU
"Saya mencapai tempat ini di bawah bulan yang memudar, dan tidak dapat melanjutkan, karena kaki saya yang beku dan kegelapan. Mayat yang lain berada di tengah fjord," tulis Brønlund dalam buku harian yang mengerikan itu, sebagaimana dilaporkan dalam Majalah Geografis Skotlandia pada tahun 1908.
ADVERTISEMENT
Jasad Brønlund yang ditemukan di dalam gua oleh peneliti telah dikuburkan di tempat kematiannya. Sementara buku hariannya disimpan di Perpustakaan Kerajaan di Kopenhagen. Di bawah tanda tangan Brønlund yang tercantum di buku harian terdapat noda hitam yang menempel.
Menurut Kaare Lund Rasmussen, pemimpin penulis studi yang merupakan seorang profesor di Departemen Fisika, Kimia dan Farmasi di University of Southern Denmark, keunikan tanda hitam misterius di buku harian Brønlund mendorong seorang peneliti yang tidak disebutkan namanya diam-diam mengambilnya untuk dianalisis pada tahun 1933.
Namun, tidak ada temuan berarti tentang tanda hitam tersebut. Dalam studi terbaru para ilmuwan memeriksa kembali beberapa sampel di tempat kematian Brønlund dengan menggunakan teknik yang lebih modern seperti fluoresensi sinar-X (XRF) dan spektrometri massa plasma yang digabungkan secara induktif (ICP-MS) untuk menganalisis tanda di tingkat atom dan elemen kimia tanda hitam misterius tersebut.
Bongkahan es raksasa di Greenland. Foto: Pxfuel
Penelitian akhirnya memecahkan teka-teki, di mana mereka berhasil mengidentifikasi mineral kalsit, rutil, dan seng. Mineral-mineral ini digunakan sebagai bahan dalam produksi karet, dan tanda hitam di buku harian Brønlund kemungkinan adalah karet yang dibakar. Itu diduga berasal dari paking hangus di kompor minyak atau pembakaran yang coba Brønlund nyalakan.
ADVERTISEMENT
Para peneliti juga mendeteksi tiga unsur senyawa organik seperti minyak nabati, lemak hewani, dan minyak ikan. Mereka berhipotesis, dalam keadaan lemah dan putus asa, Brønlund mungkin mencoba membakar kotorannya sendiri agar kompor bisa menyala.
"Pada saat itu, Brønlund telah kelaparan selama berminggu-minggu, lelah melebihi kemampuannya, dan dia kedinginan," tulis para ilmuwan. "Kemungkinan tangannya gemetar ketika dia menggunakan korek api dari depot untuk memanaskan dan menyalakan kompor di gua kecil."
Brønlund meninggalkan jejak di halaman terakhir buku hariannya setelah mencoba memanaskan kompor dengan semua benda yang ia temukan, termasuk kotoran yang menunjukkan keadaan mengerikan dan kondisi buruk di hari-hari terakhir dia hidup. Semua cerita dan analisis ini telah dipublikasikan dalam jurnal Archaeometry pada 16 November 2020.
ADVERTISEMENT