Buruknya Pencernaan Bikin Mood Seseorang Berantakan, Masa Sih?

17 Februari 2025 18:04 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
VegeTalk dengan tema “Happy Tummy Happy Life: Tips Bikin Hari-hari Jadi Lebih Bahagia!”. Foto: dok. Vegeta
zoom-in-whitePerbesar
VegeTalk dengan tema “Happy Tummy Happy Life: Tips Bikin Hari-hari Jadi Lebih Bahagia!”. Foto: dok. Vegeta
Kesehatan pencernaan ternyata punya peran besar dalam menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran. Tak hanya soal mencegah gangguan pencernaan, tetapi juga berpengaruh pada suasana hati, energi, hingga daya tahan tubuh.
Hal inilah yang menjadi pembahasan dalam VegeTalk dengan tema “Happy Tummy Happy Life: Tips Bikin Hari-hari Jadi Lebih Bahagia!” yang digelar Vegeta bersama kumparan Hangout di Nara Park Bandung pada Minggu (9/2) lalu.
Acara ini menghadirkan dr. Rianti Maharani, yang fokus di bidang Herbal Medik dan Medical Advisor, Didin Solahudin, selaku Research & Development Head Enesis Group, serta Dhatu Rembulan, seorang content creator. Diskusi interaktif ini memberikan banyak insight menarik tentang bagaimana kesehatan usus bisa memengaruhi kesejahteraan mental.

Pencernaan dan Mood: Alarm dari Tubuh

Pada sesi bincang-bincang, Dhatu Rembulan berbagi pengalamannya tentang bagaimana pencernaan yang tidak sehat bisa berdampak pada mood sehari-hari.
"Aku pikir itu normal, ya. Mood swing itu manusiawi, tapi kalau kita sadar kita sedang bad mood, itu sebenarnya alarm dari tubuh kalau ada sesuatu yang tidak seimbang," ungkapnya.
Ia mengakui bahwa dulu sempat abai, tetapi seiring waktu semakin sadar akan pentingnya menjaga pola makan dan kesehatan pencernaan.
Simulasi melancarkan pencernaan dengan Vegeta Scrubber. Foto: dok. Vegeta
"Dulu aku cuek, tapi makin lama jadi lebih aware. Kalau pencernaan lancar, tubuh juga lebih fit, jarang sakit, dan secara mental juga lebih enak. Aku merasa lebih produktif dan semangat kalau tubuh sehat," tambahnya.
Dhatu juga berbagi pengalaman bagaimana beban kerja yang tinggi kerap membuatnya tidak bisa menjaga jam makan teratur. Ia sering menghadapi tumpukan pekerjaan yang banyak sehingga jam makan jadi tidak teratur. Namun, ia pun mengaku bahwa tidak pernah khawatir karena sudah selalu membawa Vegeta sebagai antisipasi.

Gut-Brain Axis: Koneksi Rahasia Usus dan Otak

Menimpali cerita Dhatu, dr. Rianti Maharani menjelaskan secara ilmiah bahwa memang ada hubungan erat antara usus dan otak, yang disebut gut-brain axis.
"Di dalam usus kita ada bakteri baik dan jahat yang harus seimbang. Kalau keseimbangan terganggu, bisa mempengaruhi produksi hormon serotonin—hormon yang bikin kita merasa bahagia. Yang mengejutkan, 90 persen serotonin itu diproduksi di usus, bukan di otak," jelasnya.
Sebaliknya, jika keseimbangan terganggu, hormon stres kortisol bisa meningkat dan membuat kita lebih mudah cemas serta stres. Karenanya, pola makan sehat sangat penting. Serat tinggi dari sayur dan buah bisa membantu menyeimbangkan bakteri baik di usus dan mengurangi lonjakan gula darah yang membuat kita justru mudah tergiur makanan tidak sehat.
Meski begitu, jika sudah terjadi konstipasi dr. Rianti meminta masyarakat untuk berhati-hati dan tidak menyarankan untuk gegabah menggunakan menggunakan obat-obatan untuk mengatasi masalah pencernaan.
Peserta VegeTalk di Bandung. Foto: dok. Vegeta
"Memasukkan obat ke dalam anus tidak disarankan secara rutin karena bisa menyebabkan ketergantungan. Usus jadi manja dan selalu harus didorong. Kalau herbal, tidak ada efek ketergantungan, tidak ada toksik, tapi tetap harus menggunakan bahan yang direkomendasikan dan sudah di-approve BPOM," sarannya.

Solusi Praktis untuk Pencernaan Sehat

Sejalan dengan pentingnya menjaga kesehatan usus, Didin Solahudin memperkenalkan Vegeta Herbal sebagai solusi alami untuk melancarkan pencernaan tanpa efek ketergantungan.
"Vegeta Herbal mengandung ekstrak sena yang distandarisasi, jadi kandungan aktifnya selalu konsisten. Bekerja dengan merangsang gerakan peristaltik usus secara alami, tapi tidak bikin mules berlebih," jelasnya.
Selain itu, Vegeta Scrubber juga diperkenalkan sebagai inovasi terbaru dengan kandungan serat larut dan tidak larut serta probiotik lactospore yang dapat membantu membersihkan usus lebih optimal.
"Keunggulannya, lactospore ini bisa tetap stabil di suhu ruangan, jadi tetap efektif meski disimpan lama. Kita bisa menjaga kesehatan usus dengan lebih mudah dan praktis," tambahnya.
dr. Rianti Maharani menjelaskan soal menjaga kesehatan pencernaan. Foto: dok. Vegeta
Didin juga menekankan bahwa serat sering kali diabaikan padahal perannya sangat vital. Serat bisa mengurangi lonjakan gula darah, yang kalau dibiarkan bisa menyebabkan resistensi insulin dan membuat kita lebih sering craving makanan tinggi kalori.
“Selain itu, serat juga membantu mengurangi penyerapan lemak sehingga kita tetap langsing," jelasnya.
Sebagai bagian dari acara, peserta diajak untuk mencoba simulasi sederhana cara kerja Vegeta Scrubber. Simulasi ini memperlihatkan bagaimana serat dalam produk tersebut bekerja membersihkan saluran pencernaan secara menyeluruh.
Melalui kegiatan VegeTalk Ini, Vegeta berharap semakin banyak orang yang memahami bahwa menjaga kesehatan pencernaan bukan hanya tentang BAB yang lancar, tetapi juga tentang keseimbangan tubuh dan pikiran yang lebih baik.
Kamu punya kekhawatiran yang sama soal kesehatan pencernaan? Jangan ketinggalan VegeTalk selanjutnya yang akan berlangsung pada Minggu, 23 Februari 2025 di The Park Pejaten, Jakarta Selatan, ya. Langsung daftarkan dirimu melalui kum.pr/hangoutVegeta!
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio