Burung Ini Migrasi Tercepat di Dunia, Sehari Bisa Capai 800 Kilometer

27 Mei 2021 9:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burung walet bertengger pada beberapa untai kabel di kawasan Pasar Jambi, Jambi. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
zoom-in-whitePerbesar
Burung walet bertengger pada beberapa untai kabel di kawasan Pasar Jambi, Jambi. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
ADVERTISEMENT
Seberapa jauh kamu melakukan perjalanan tanpa bantuan teknologi, kamu tak akan mampu mengalahkan burung kecil ini. Sebab, ia mampu bermigrasi ratusan kilometer hanya dalam waktu satu hari.
ADVERTISEMENT
Ia adalah burung swift atau walet. Dalam kondisi ideal, burung ini bisa melakukan perjalanan sejauh 800 kilometer per hari atau setara Jakarta-Surabaya. Untuk burung ukuran kecil, melakukan migrasi ratusan kilometer per hari adalah sesuatu yang sangat menakjubkan. Ini tak lain karena walet mengadopsi strategi cerdas yang memungkinkannya melakukan migrasi epik.
Walet atau disebut juga dengan burung layang-layang atau apus-apus menghabiskan sebagian besar hidupnya di udara (80 persen) untuk bermigrasi dari Skandinavia utara ke wilayah musim dingin di Afrika bagian barat dan tengah.
Untuk migrasi jarak jauh, para ilmuwan sebelumnya memperkirakan walet terbang dengan kecepatan rata-rata 500 km/hari. Namun, penelitian baru yang diterbitkan di iScience menemukan burung walet terbang dengan kecepatan jauh lebih tinggi, yakni 570 km/hari.
Burung Walet. Foto: Pixabay
Studi baru ini mengungkapkan walet dapat terbang lebih jauh dan lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. Pada kecepatan tertingginya, walet bisa menempuh jarak lebih dari 830 kilometer per hari selama 9 hari berturut-turut. Adapun penelitian baru ditulis oleh Susanne Akesson dan Giuseppe Bianco dari Centre for Animal Movement di Lund University, Swedia.
ADVERTISEMENT
Untuk melacak pergerakan 45 walet dewasa selama migrasi pada tahun 2010, 2012, dan 2014, peneliti menggunakan miniature geolocators yang dipasang di tubuh walet. Alat ini punya berat kurang dari 3 persen dari massa tubuh burung agar tidak memperlambat pergerakan mereka.
Hasilnya, burung walet rata-rata melakukan perjalanan sekitar 9.900 kilometer selama musim gugur berlangsung dan 7.900 kilometer pada musim semi. Mereka melakukan strategi kompilasi untuk mencapai perjalanan jauh, termasuk tingkat pengisian energi yang maksimal saat mereka beristirahat, terbang dan mencari makan selama migrasi, dan penggunaan tailwinds yang efektif.
Rute migrasi burung walet antara musim gugur dan musim semi. Foto: iScience
“Dengan mengonsumsi makanan kecil di sepanjang perjalanan, walet mampu mengurangi penggunaan energi tinggi untuk terbang,” kata peneliti.
Sebagaimana diketahui, saat burung terbang mereka akan memanfaatkan angin. Entah bagaimana, burung tahu kapan angin akan menguntungkan dirinya atau tidak. Para ilmuwan tidak sepenuhnya tahu kenapa mereka bisa melakukan hal tersebut, kendati mereka menduga ini adalah bentuk reaksi terhadap perubahan tekanan udara yang disebabkan oleh sistem cuaca yang lewat.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari itu semua, angin memang telah memberikan dorongan 20 persen pada burung walet selama musim semi ketimbang musim gugur. Angin adalah bantuan terbesar saat hewan tersebut melintas Sahara dan Laut Mediterania. Menariknya, angin jugalah yang mungkin menjadi alasan kenapa kecepatan burung walet lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.