Burung Merpati Ini Terbang dari AS ke Australia, Kini Terancam Dibunuh

15 Januari 2021 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burung dara jantan menghampiri burung dara betina sebagai latihan untuk balap, di Jakarta, Rabu (24/7). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Burung dara jantan menghampiri burung dara betina sebagai latihan untuk balap, di Jakarta, Rabu (24/7). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Seekor merpati balap berhasil mengarungi Samudera Pasifik dan menempuh jarak 13.000 km menuju Australia dari Amerika Serikat. Alih-alih mendapatkan tempat tinggal baru, burung tersebut justru terancam dibunuh.
ADVERTISEMENT
Hal ini berkaitan dengan ancaman penyakit burung yang mengharuskan burung tersebut dikarantina. Pihak berwewenang Australia berencana membunuh burung merpati balap tersebut dengan cara menyuntik mati atau euthanasia.
Kevin Celli-Bird, orang yang pertama kali menemukan merpati tersebut, mengatakan bahwa burung itu bertengger di halaman belakang rumahnya di Melbourne. Burung tersebut diketahui telah hilang dari perlombaan yang diselenggarakan di Oregon AS, pada 29 Oktober.
Merpati yang diberi nama Joe tersebut dilaporkan menumpang kapal kargo untuk menyeberangi Samudera pasifik. Nama Joe sendiri diambil dari nama presiden terpilih, Joe Biden.
Setelah ramai pemberitaan soal kehadiran burung merpati dari AS tersebut, Celli-Brid menerima panggilan dari Badan Karantina dan Inspeksi Australia, dan memintanya untuk menangkap burung merpati balap itu.
ADVERTISEMENT
“Mereka mengatakan jika itu dari Amerika, maka mereka khawatir dengan penyakit burung,” kata Celli-Bird. “Mereka ingin tahu apakah saya bisa membantu mereka. Saya bilang, sejujurnya saya tidak bisa menangkapnya. Saya berada dalam jarak 500mm saja, dia sudah bergerak,” jelasnya.
Burung dara balap bersiap untuk dilatih pemiliknya di Jakarta, Rabu (24/7). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Lebih lanjut otoritas setempat kini tengah mempertimbangkan untuk mengontrak penangkap burung profesional agar menangkap burung merpati yang bermigrasi ke Australia.
Merpati sendiri adalah pemandangan yang tidak biasa di wilayah tempat tinggal Celli-Bird. Pada saat pertama kali menemukan burung merpati itu, Celli-Bird hanya bisa memberi makan dengan menghancurkan biskuit dan menyalakan air mancur untuk minumnya.
“Keesokan harinya, dia mengguncang kembali air mancur kami, jadi saya berjalan keluar untuk melihatnya karena dia cukup lemah dan dia tampaknya tidak terlalu takut pada saya dan saya melihat pita biru di kakinya. Jelas dia milik seseorang,” ujarnya.
Seekor merpati betina berusia dua tahun bernama New Kim yang akan mencetak rekor harga dunia baru saat lelang di Knesselare, Belgia. Foto: Yves Herman/REUTERS
Kini keadaan merpati tersebut telah membaik dan sudah memiliki banyak energi, dan Celli-Bird kesulitan untuk menangkapnya. Ia sudah berusaha menghubungi pemiliknya namun tidak kunjung berhasil.
ADVERTISEMENT
Joe menghabiskan setiap hari di halaman belakang. Tak jarang ia duduk berdampingan dengan burung merpati asli di pergola. Karena selalu diberi makan sejak ketibaannya di Australia, halaman belakang rumah Celli-Bird mungkin sudah menjadi rumah baru baginya.
“Saya pikir dia baru saja memutuskan karena saya telah memberinya makanan dan dia punya tempat untuk minum, itu adalah rumahnya,” katanya.
Ini bukan pertama kalinya merpati balap berhasil mengarungi jarak jauh. Sekretaris Asosiasi Merpati Nasional Australia, Brad Turner, mengatakan dia telah mendengar kasus merpati balap China yang mencapai pantai barat Australia berkat bantuan kapal kargo.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.