Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Burung kuau raja (Argusianus argus) asal Sumatera punya ukuran tubuh yang besar dan perilaku unik. Pejantannya suka menari dengan memegarkan sayap serta ekornya, dan di sana akan terlihat mata-mata tersembunyi yang ia miliki.
ADVERTISEMENT
Kuau jantan melakukan aksi tarian tersebut pada saat ingin memikat para betina ketika musim kawin tiba.
Aksi memegarkan ekor ini sepintas mirip seperti burung merak. Bedanya, kipas kuau raja berada di bagian tengah tubuh dan jika dipertontonkan, maka akan nyaris menutupi bagian kepala si jantan.
Corak mata di balik bulu kuau raja itu membuatnya dijuluki sebagai burung dengan "100 mata tersembunyi." Ketika bulu-bulu pada bagian belakang ini dimegarkan, ia bisa membentuk seperti kipas raksasa setinggi 140 cm.
Namun, keindahan ini hanya berlaku untuk si pejantan, karena ia memiliki fisik yang sangat menarik.
Pejantan kuau raja punya bulu bercorak bulat-bulat kecil dengan dominasi warna cokelat dan bintik keabuan. Bulu utama ada di bagian ekor, yang panjangnya bisa mencapai 1 meter.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa membuat tubuh pejantannya bisa mencapai 2 meter mulai dari ujung kepala hingga ujung ekor dan berat badan 3 hingga 5 kg. Sementara kuau betina berukuran lebih kecil, tak lebih dari 80 cm.
Kulit di sekitar kepala dan leher pada kuau jantan biasanya tidak ditumbuhi bulu dan identik dengan warna kebiruan. Sementara pada bagian belakang kepala burung betina terdapat bulu jambul yang lembut. Paruh berwarna kuning pucat dan sekitar lubang hidung berwarna kehitaman.
Burung ini tidak bisa terbang jauh namun ia adalah pelari yang cepat. Ia juga dapat berpindah tempat dengan melompat ke dahan-dahan pohon.
Ia pun pandai menghindar dari bahaya karena penciuman dan pendengarannya yang tajam. Satu lagi, dia memiliki kebiasaan membuat sarang di permukaan tanah dan suka memakan buah-buahan yang jatuh dari pohon, biji-bijian, semut, dan berbagai serangga.
ADVERTISEMENT
Burung yang menjadi maskot Sumatera Barat ini mengeluarkan suara khas berbunyi ‘ku-wau’ berulang-ulang setiap 15 hingga 30 detik. Suaranya sangat keras dan bisa terdengar sampai jarak ratusan meter.
Untuk melindungi kuau raja, pemerintah membentuk Peraturan Pemerintah nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Kuau raja menjadi salah satu dari daftar 294 fauna dan flora Indonesia yang dilindungi. Dalam daftar tersebut terdapat nama burung merak (Pavo muticus) dan burung maleo (Macrocephalon maleo).