Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Burung Raksasa Purba yang Masih Hidup Ini Mampu Keluarkan Isi Perutmu
3 Oktober 2021 13:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Orang-orang tampaknya terlalu sibuk memperdebatkan teka-teki kuno soal “Manakah yang lebih dulu muncul: ayam atau telur?” sampai lupa bahwa ada burung paling berbahaya dan salah satu yang terbesar di dunia. Dia adalah kasuari (Casuarius).
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah studi baru menunjukkan bahwa hubungan antara manusia dan kasuari sudah berlangsung sejak era Pleistosen akhir, beberapa ribu tahun sebelum manusia berhasil menjinakkan ayam dan angsa.
Dengan memeriksa sisa-sisa kulit telur kasuari kuno, Douglass dan tim menemukan bahwa sekitar 18.000 tahun lalu, orang-orang di Papua New Guinea mengumpulkan telur dan menetaskannya serta mungkin memelihara burung tersebut.
Peneliti menganggap ini sebagai teknik mengumpulkan makanan modern. Ini juga merupakan bukti paling awal tentang cara memelihara burung.
Menggunakan teknik kombinasi pencitraan 3D, pemodelan komputer, dan morfologi telur, para ilmuwan memeriksa lebih dari 1.000 fragmen kulit telur kasuari berusia antara 6.000 hingga 18.000 tahun.
“Kami menggunakan pendekatan itu untuk melihat apakah ada pola saat orang memanen telur kasuari,” kata Kristina Douglass, penulis studi ini, sekaligus ahli antropolog The Pennsylvania State University, seperti dikutip Live Science. “Dan kami menemukan bahwa ada pola orang-orang memanen telur secara khusus pada tahap perkembangan selanjutnya.”
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Douglass mengatakan, orang akan menyimpan telur-telur itu untuk beberapa tujuan. Pertama untuk dimakan atau memelihara anak burung yang menetas guna diambil daging dan bulunya. Saat ini, telur kasuari yang akan menetas menjadi makanan populer di beberapa negara seperti Asia Timur dan Pasifik Selatan.
Dikenal sebagai balut, hidangan ini biasanya dibuat dengan telur bebek di mana kuning dan putih telur sudah berubah menjadi janin. Douglass dan timnya menduga orang-orang New Guinea telah memakan balut kasuari ribuan tahun lalu, atau mereka mungkin memelihara anak burung kasuari, menurut Animal Diversity Web dari University of Michigan.
Kasuari dan telurnya adalah sumber daya paling berharga bagi orang Papua . Menurut penelitian yang terbit di Royal Society Open Science, secara historis tibiotarsae kasuari atau bagian atas kaki burung digunakan untuk membuat belati tulang buat berburu. Saat ini, bulu mereka digunakan untuk hiasan dan kasuari tetap menjadi sumber daging penting karena rasanya cukup lezat, kata antropolog dari Maine University, Paul Roscoe.
ADVERTISEMENT
Di balik dagingnya yang lezat, burung dengan tinggi mencapai 1,8 meter dan berat 54 kilogram ini juga sangat berbahaya.
Seekor kasuari yang merasa terancam atau ketakutan dapat menyerang dengan tendangan yang sangat kuat. Tendangan itu mampu mengeluarkan isi perut mamalia ukuran sedang atau seukuran manusia.
Kasuari juga dilaporkan telah membunuh manusia, termasuk seorang pria di Florida yang diserang secara membabi buta oleh kasuari peliharaannya pada tahun 2019. Kasus manusia mati oleh kasuari tergolong masih jarang terjadi.