Cacing 6 Meter Ditemukan di Perut Pria Ini, Akibat Makan Daging Mentah

13 Februari 2024 7:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar ini menunjukkan cacing pita yang dikeluarkan dari tubuh pasien.  Foto: The New England Journal of Medicine
zoom-in-whitePerbesar
Gambar ini menunjukkan cacing pita yang dikeluarkan dari tubuh pasien. Foto: The New England Journal of Medicine
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dokter menemukan cacing parasit sepanjang 6 meter di dalam perut seorang pria di China. Pasien diketahui suka makan daging sapi mentah.
ADVERTISEMENT
Parasit tersebut menempel di usus kecil pria berusia 38 tahun. Menurut dokter, cacing kemungkinan sudah berada di dalam perut selama kurang lebih dua tahun terakhir sebelum dokter menemukannya. Parasit itu diidentifikasi sebagai cacing pita daging sapi dari spesies Taenia saginata.
Menurut Jian Li, peneliti dari departemen penyakit menular di Rumah Sakit Renmin di Shiyan, China, yang mendiagnosis pria tersebut, infeksi cacing pita sendiri terbilang jarang terjadi di China Tengah, tempat kasus ini muncul.
Kasus cacing pita justru tinggi di wilayah barat laut dan barat daya China. Infeksi cacing pita yang ditemukan kali ini menjadi kasus pertama yang terjadi di wilayah China Tengah dalam 30 tahun terakhir.
Dilaporkan dalam The New England Journal of Medicine, awalnya pria yang tidak disebutkan namanya itu mengunjungi dokter pada musim semi 2015 karena mengalami serangkaian gejala termasuk sakit perut, muntah-muntah, kehilangan nafsu makan, lemas dan berat badan menurun. Sudah tiga hari dia mengalami gejala tersebut.
Ilustrasi sakit perut. Foto: Shutterstock
Ketika pasien datang ke dokter, dia membawa potongan parasit yang ditemukan di tinjanya. Pasien juga mengaku bahwa dia suka makan daging sapi mentah. Dari dua informasi ini, dokter menyimpulkan bahwa pasien kemungkinan terinfeksi cacing pita daging sapi.
ADVERTISEMENT
Selama dua tahun terakhir, riwayat kesehatan si pria menunjukkan bahwa dia telah diperiksa oleh beberapa dokter berbeda dan diberi obat untuk sakit perut, nyeri di perut, dan anemia–rendahnya tingkat sel darah merah.
Untuk mengeluarkan cacing pita di tubuh pasien, dokter memberinya obat oral. Dan 2,5 jam kemudian, cacing pita sepanjang 6 meter keluar dari tubuh pasien. Tiga bulan setelah cacing pita berhasil dikeluarkan, kondisi kesehatan pria itu mulai membaik, nafsu dan berat badannya kembali normal.
Cacing pita diketahui dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun di usus manusia dan tidak menimbulkan gejala apa pun. Kalaupun menimbulkan gejala, biasanya tergolong ringan seperti rasa kenyang atau mual setelah makan. Butuh waktu lama bagi cacing pita untuk tumbuh di tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sapi dapat terinfeksi T. saginata ketika berkeliaran di padang rumput dan memakan telur parasit yang ditularkan melalui kotoran manusia, terutama di daerah dengan sanitasi buruk. Telur cacing pita kemudian menetas di dalam tubuh sapi, menembus dinding usus dan kemudian berkembang di otot hewan.
Cacing pita berukuran 18 meter Foto: Facebook Parasitic Disease Research Center
Orang dapat tertular parasit ini jika makan daging sapi mentah atau setengah matang dari sapi yang terkontaminasi. Telur dan larva cacing pita dapat bermigrasi ke usus kecil, menempel pada dinding usus dan berkembang menjadi cacing pita dewasa. Cacing pita dewasa dapat menghasilkan telur.
Cacing pita dari spesies lain dikenal sebagai Taenia solium, dapat ditemukan dari makan daging babi mentah atau setengah matang. Namun, cacing pita daging sapi cenderung tumbuh lebih besar hingga 10 meter dan menghasilkan lebih banyak telur ketimbang cacing pita babi.
ADVERTISEMENT
Jika larva cacing pita babi telah bermigrasi keluar dari usus dan membentuk kista di jaringan lain seperti otak, hal ini dapat menyebabkan gejala neurologis, termasuk kejang. Cacing pita babi adalah penyebab utama ratusan ribu kasus epilepsi di seluruh dunia, kata Hotez.
Cacing pita daging sapi dan babi dianggap sebagai penyakit tropis yang terabaikan, sebuah kategori penyakit menular yang tidak pernah mendapat banyak perhatian sampai saat ini.