Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Ada yang masih sulit dipahami oleh masyarakat terkait pandemi virus corona SARS-CoV-2. Salah satunya adalah membedakan gejala COVID-19 (penyakit yang disebabkan SARS-CoV-2) dengan flu biasa dan alergi. Sebab, ketiganya punya gejala yang hampir sama kendati secara spesifik sebenarnya memiliki perbedaan.
ADVERTISEMENT
Menurut Dr. Greg Poland, seorang profesor kedokteran dan penyakit menular di Klinik Mayo dan direktur Riset Vaksin Mayo Clinic, ada beberapa gejala flu dan alergi yang tidak dialami oleh pasien COVID-19, begitupun sebaliknya. Berikut penjelasannya.
Mata gatal dan hidung berair adalah gejala alergi
“Alergi musiman dapat memengaruhi hidung dan mata. Alergi biasanya menyerang hidung dan sebagian besar gejala terkonsentrasi di kepala, kecuali kalau kamu mengalami ruam,” ujarnya, seperti dikutip CNN.
Gejala COVID-19 dan flu lebih sistemik
Menurut Dr Poland, gejala COVID-19 dan flu cenderung bersifat sistemik. Artinya, kedua penyakit ini bisa memengaruhi seluruh tubuh.
“Flu dan novel coronavirus, ini bisa memengaruhi sistem lain dan saluran pernapasan bagian bawah. Kamu mungkin tidak mengalami pilek, tetapi cenderung mengalami sakit tenggorokan, batuk, demam, atau sesak napas. Jadi itu diagnosis klinis yang agak berbeda,” katanya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Poland mengatakan, COVID-19 dan flu umumnya menyebabkan suhu tubuh meningkat atau demam. Berbeda dengan alergi. Selain tidak menyebabkan demam, ia juga tidak menimbulkan sesak napas, kecuali jika seseorang memiliki penyakit penyerta seperti asma.
Gejala alergi sering terjadi dan bersifat ringan
Jika kamu mengalami gejala yang sama di waktu yang sama, dan berulang setiap tahun, mungkin kamu mengalami alergi musiman. Dalam hal ini, obat yang diresepkan dokter dan tindakan pencegahan bisa membantu menjaga kesehatanmu.
Simtom COVID-19 dan flu bisa membuat seseorang merasa tersiksa
“Jika kamu mengidap COVID-19 dan flu akut, kamu akan merasa sangat lelah dan sakit sekujur tubuh, membuatmu ingin beristirahat di tempat tidur. Semua orang akan merasakan perbedaannya,” papar Poland kepada CNN. “Alergi juga mungkin membuat kamu merasa lelah, tetapi tidak akan menyebabkan nyeri otot atau sendi yang parah.”
ADVERTISEMENT
Gejala flu biasanya sembuh sendiri
Ketika kamu diserang penyakit flu, istirahat yang cukup dan melakukan perawatan tepat selama beberapa hari bisa membuat tubuh jauh lebih baik, kecuali jika kamu telah lanjut usia atau memiliki penyakit penyerta. Mereka dengan kondisi lansia dan ada penyakit penyerta, penyakit ringan sekalipun membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
COVID-19 dan flu akut bisa memburuk seiring berjalannya waktu
Jika kamu punya penyakit COVID-19 dan flu akut, kondisi tubuh mungkin akan semakin memburuk ketika dibiarkan dan berharap sembuh dengan sendirinya. Ini tandanya, kamu perlu mencari pertolongan medis.
“Patut curiga ketika kamu mengalami sesak napas, bisa jadi itu tanda awal penyakit COVID-19. Flu juga bisa menyebabkan pneumonia dan memiliki persentase yang sama. Jadi kamu harus mencari pertolongan medis,” kata Poland.
ADVERTISEMENT
Gejala awal alergi, flu, dan virus corona bisa serupa
Sayangnya, kata Poland, gejala awal alergi, flu, dan COVID-19 bisa sangat mirip. Beberapa kasus SARS-CoV-2 dan flu mengalami gejala ringan sehingga tidak menimbulkan bahaya. Itu sebabnya, orang harus memerhatikan gejala yang terjadi, terutama jika mereka masuk dalam kelompok rentan.
“Kami mengkhawatirkan kelompok rentan seperti para orang tua, penderita asma atau penyakit paru-paru lain, pengidap diabetes dan penyakit jantung, serta ibu hamil,” katanya.
Kasus COVID-19 biasanya memiliki riwayat tertentu
Jika kamu merasa mengidap penyakit COVID-19, para dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan yang sifatnya kontekstual kepada pasien, seperti:
ADVERTISEMENT
“Kamu seperti seorang detektif, mencoba menerima dan mengumpulkan potongan-potongan data,” ungkap Poland. “Jika kamu khawatir, segera hubungi dokter. Jelaskan gejala yang menimpamu dan mereka akan membuat keputusan.”
Tidak hanya COVID-19, flu juga bisa berakibat fatal
Menurut Poland, tidak hanya penyakit COVID-19 yang perlu diwaspadai, karena virus influenza juga bisa berakibat fatal. Dalam beberapa bulan terakhir, misalnya, 30 juta orang di Amerika mengalami infeksi virus influenza. Sekitar 300 ribu hingga 500 ribu dari mereka mengalami gejala yang sangat parah, sehingga harus dirawat di rumah sakit, dan sekitar 30 ribu jiwa dinyatakan meninggal dunia.
Virus corona mungkin memiliki tingkat kematian yang relatif lebih tinggi, di mana semakin banyak orang yang terinfeksi, semakin besar pula kemungkinan infeksi akan menyebar ke orang lain. Begitupun dengan virus influenza. Artinya, flu akan jauh lebih berisiko menjadi masalah besar bagi penduduk dunia.
ADVERTISEMENT
“Ketika ada 30 juta orang yang terinfeksi, mudah untuk menginfeksi 10 juta orang lainnya,” kata Poland.