Cara Cegah Cacar Monyet menurut Dokter, Kenali Gejalanya

10 September 2024 10:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cacar monyet pada anak. Foto: pavodam/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacar monyet pada anak. Foto: pavodam/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularan virus cacar monyet atau Mpox di Indonesia, salah satunya dengan memberlakukan penerapan protokol kesehatan ketat. Turis yang masuk ke Indonesia kini diwajibkan mengisi health pass dan pengecekan suhu di bandara.
ADVERTISEMENT
Terbaru, satu pasien suspek di Bali yang telah bepergian dari luar negeri mengalami serangkaian gejala demam disertai ruam di seluruh tubuhnya. Beruntung, hasil tes menyatakan bahwa pasien negatif Mpox.
"Dilaporkan 1 kasus suspek Mpox pada tanggal 1 September 2024 dengan keluhan demam disertai ruam di seluruh tubuh, pasien didiagnosa dengan varicella atau cacar air terduga MPox," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Nyoman Gede Anom, saat dihubungi kumparan, Jumat (6/9).
Untuk memutus rantai penyebaran Mpox, masyarakat perlu mengetahui gejala dan cara mencegah cacar monyet. Cacar monyet sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh virus zoonosis, alias ditelurkan dari hewan ke manusia. Virus ini pertama kali menyebar di kawasan Afrika Tengah dan Barat.
ADVERTISEMENT
“Awalnya cacar ini ditemukan pada manusia yang berkontak dengan hewan seperti tikus atau hewan pengerat lain, meski belum terbukti [ditularkan dari tikus ke manusia]. Saat ini juga ditemukan penularan antara manusia,” ujar dr. Ifael Y. Mauleti, konsultan penyakit tropik dan infeksi di Eka Hospital BSD.
dr. Ilfael menyebut, virus ini bisa menular lewat udara pernapasan, percikan ludah, luka kulit, atau objek yang terkontaminasi cairan tubuh penderita penyakit cacar monyet. Ketika seseorang terinfeksi cacar monyet, pasien akan mengalami serangkaian gejala seperti demam, nyeri, pembengkakan pada nodus limfa dan ruam pada kulit.
Beyande Kidicho, yang anaknya Miracle Kidicho (3) Dorcs Kidicho (9) dan Nathan Kidicho (6) semuanya menderita cacar monyet, memegang tikus hutan yang dibawa pulang oleh putra sulungnya di desa Yalokombe, Yakusu, Tshopo, Republik Demokratik Kongo. Foto: Arlette Bashizi/Reuters
Penyakit yang tergolong langka ini juga dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pneumonia hingga kematian. Sebelum menimbulkan gejala, cacar monyet biasanya membutuhkan masa inkubasi selama 6 sampai 16 hari.
ADVERTISEMENT

Periode Invasi Cacar Monyet

dr. Ilfael bilang, periode inkubasi ini biasanya terbagi menjadi 2 tahap. Pertama periode invasi, di mana dalam kurun 5 hari sejak gejala dimulai pasien akan mengalami demam, sakit kepala intens, pembengkakan nodus limfa, nyeri punggung, nyeri otot hingga kekurangan energi.
Kedua periode erupsi kulit yang terjadi 1 hingga 3 hari setelah demam dimulai. Pada periode erupsi kulit, ruam mulai pertama kali muncul di area wajah dan menyebar ke seluruh tubuh, seperti telapak tangan dan kaki. Ruam bermula dari luka datar di area lapisan kulit dalam misalnya lapisan lubang hidung, telinga, bibir, hingga daerah kemaluan dan daerah anus. Selain itu luka juga bisa didapati di daerah kelopak mata dan kornea atau bola mata.
ADVERTISEMENT
Luka akan berubah menjadi lepuhan kecil yang berisi cairan, lalu menjadi bintik dan akhirnya berkerak dalam waktu 10 hari. Luka yang meninggalkan bekas pada kulit ini memang cenderung lama untuk dapat menghilang. Diperlukan waktu kurang lebih selama 3 minggu untuk menghilangkan keropeng bekas luka meski pasien telah menjalani perawatan.

Cara Mencegah Infeksi Cacar Monyet

ADVERTISEMENT