Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Cara Cegah Penularan Cacar Monyet yang Kasusnya Sudah Masuk Indonesia
21 Agustus 2022 9:42 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes ), dr. Mohammad Syahril, meminta masyarakat tenang atas temuan kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Warga juga diminta waspada dengan melakukan tindakan preventif, salah satunya menghindari kontak langsung dengan pasien cacar monyet.
"Utama kontak langsung penderita, bisa bersalaman, berpelukan, tidur bersama dan sebagainya, dan kontak dengan benda di sekitar pasien, handuk, selimut, kita harus hindari itu," kata Syahril di Jakarta, Sabtu (20/8).
Untuk detail pencegahan penularan penyakit cacar monyet bisa disimak caranya di bawah ini, sesuai pedoman sejumlah lembaga kesehatan dunia:
Cara Cegah Penularan Cacar Monyet
ADVERTISEMENT
Gejala Cacar Monyet
Masa inkubasi virus cacar monyet membutuhkan waktu dari satu hingga dua pekan. Ia menyebabkan gejala seperti flu, demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, hingga pembengkakan kelenjar getah bening. Soal pembengkakan, ia juga dapat muncul di beberapa lokasi tubuh, seperti leher dan ketiak.
Selain itu, ruam “cacar” yang khas mulai muncul, biasanya di sekitar wajah dan di rongga mulut. Kemudian gejala tersebut juga muncul di ekstremitas, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Ruam ini dapat terlihat seperti yang disebabkan oleh infeksi menular seksual tertentu, seperti sifilis dan herpes.
Namun WHO menekankan semua orang berisiko tertular cacar monyet terlepas dari orientasi seksual mereka. Cacar monyet bukan merupakan penyakit menular seksual. Kontak seksual hanyalah salah satu rute penyebaran virus tersebut.
ADVERTISEMENT
Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia
Kemenkes mengonfirmasi satu kasus cacar monyet di Indonesia, tepatnya di Jakarta, pada Sabtu (20/8). Pasien dipastikan positif pada Jumat (19/8) malam melalui tes PCR usai kembali dari luar negeri.
Pasien, kata Syahril, merupakan laki-laki berusia 27 tahun. Ia mengalami sejumlah gejala tapi tidak berat, seperti demam hingga ruam di beberapa bagian tubuh.
“Tadi malam diumumkan positif, pasien baik-baik saja. Dalam istilah (gejala) COVID-19, (gejala cacar monyet yang diderita pasien) itu ringan dan pasien tidak perlu dirawat. Cukup isolasi mandiri di rumah,” ungkap Syahril.
Meski ini merupakan kasus pertama di Indonesia, WHO telah mengumumkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global sejak 6 Mei 2022 lalu. Saat ini sudah ada 89 negara yang melaporkan kasus cacar monyet dengan total jumlah terjangkit 39.078 kasus, dan 400 di antaranya meninggal dunia.
ADVERTISEMENT