Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cara Selamatkan 12 Anak dari dalam Gua Thailand Tanpa Perlu Menyelam
7 Juli 2018 17:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan dari Business Insider, ketiga belas orang itu memang sudah diajari berenang dan menyelam. Tapi untuk bisa keluar dari gua tersebut dengan cara menyelam, ternyata masih terlalu berisiko bagi mereka.
Sebagaimana penjelasan dari Richard Black, penyelam gua sekaligus instruktur di Florida Dive Connection, AS, kegiatan selam gua (cave diving) adalah salah satu bentuk selam scuba (scuba diving) yang lebih berbahaya dan lebih rumit. Cave Divers Association of Australia mencatat, ada 368 korban jiwa dilaporkan antara 1969 dan 2007 akibat melakukan kegiatan cave diving.

Tak perlu menengok pada tahun 2007 dan sebelumnya, baru-baru ini pun seorang mantan penyelam Angkatan Laut Thailand tewas tenggelam dalam proses penyelamatan 12 anak yang terjebak di Gua Tham Luang yang berada di provinsi Chiang Rai tersebut.
ADVERTISEMENT
Insiden yang menewaskan penyelam bernama Saman Kunont pada Jumat (6/7) ini tentunya meningkatkan keraguan soal keamanan anak-anak tersebut bila harus menyelam di dalam gua.
Lalu bagaimana caranya untuk menyelamatkan 12 anak berusia 11-16 tahun dan seorang pelatih bola berusia 25 tahun itu dari dalam gua yang tergenang banjir, jika bukan dengan menyelam?

Memompa air keluar dari gua, mungkinkah?
Business Insider mengabarkan, pihak berwenang di Thailand telah berhasil mengeluarkan sebagian air dari gua yang memiliki panjang total 10 kilometer tersebut. Hal ini dilakukan agar tim penyelamat dapat mengeluarkan 13 orang yang sudah terjebak sejak Sabtu (23/6) sore itu tanpa harus menggunakan peralatan selam.
Pada Kamis (5/7) kemarin Poonsak Woongsatngiem, petugas penyelamat dari Kementerian Dalam Negeri Thailand, mengatakan kepada wartawan bahwa tim penyelamat sudah bisa memasuki gua hingga ruang ketiga yang terletak sekitar 1,5 kilometer dari pintu masuk gua tanpa menggunakan peralatan selam.
ADVERTISEMENT
Ada 20 pompa yang digunakan untuk mengalirkan air banjir dari gua dan ketinggian air telah berkurang sekitar 40 persen di beberapa area gua.
Namun begitu, pemompaan air masih harus dilakukan untuk menurunkan ketinggian air agar 2,5 kilometer area gua selanjutnya bisa dilalui juga tanpa alat selam. Sebab, 12 anak laki-laki dan pelatihnya itu saat ini berada di tanggul tinggi dalam gua yang berjarak sekitar 4 kilometer dari pintu masuk utama gua.

Tantangan utama bagi tim penyelamat untuk menyedot air keluar dari gua adalah air yang kembali merembes masuk ke dalam gua. Selain itu, pada saat ini di wilayah tersebut kerap turun hujan dan pada akhir pekan ini pun hujan monsun yang tinggi diperkirakan akan turun di sana.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak bisa menghitung berapa banyak air mengalir keluar dari gua karena selalu ada air yang mengalir ke dalam gua," ujar Poonsak.
The Guardian melaporkan, sekitar 13.000 liter air sedang dipompa keluar dari gua tiap jamnya. Selagi berlangsungnya upaya pemompaan air ini, tim anak-anak yang terjebak di dalam gua diberi pasokan makanan dan anak-anak yang mengalami luka diberi perawatan oleh tim penyelamat lainnya.

Anak-anak yang telah terjebak di dalam gua selama dua minggu itu diharapkan bisa tetap sehat dan bertahan hingga akhirnya bisa dibawa keluar.
Pihak berwenang Thailand menyarankan tim penyelamat untuk mengevakuasi anak-anak tersebut secara bertahap, tergantung pada kondisi masing-masing.
"13 orang itu mungkin tidak keluar semua pada saat yang sama. Jika kondisinya tepat dan jika seseorang itu siap 100 persen, dia bisa keluar," kata Narongsak Osatanakorn, gubernur provinsi Chiang Rai, kepada wartawan, Rabu (4/7) lalu.
ADVERTISEMENT
Tetapi lagi-lagi keinginan untuk mengeluarkan anak-anak itu dari gua terhadang oleh tingginya air yang menggenangi gua dan tambahan air lainnya yang masuk ke dalam gua.
"(Sebelumnya) Kami berpacu dengan waktu sebelum akhirnya kami menemukan mereka,” kata Narongsak. “Sekarang kami berlomba melawan air. Air terus merembes ke dalam gua."
Selain mengeluarkan air dari dalam gua, pihak berwenang juga sempat mempertimbangkan untuk melakukan pengeboran ke dalam gua.