Cegah Sakit, 6 Bahan Alami Ini Bisa Bantu Jaga Imun Tubuh

9 April 2021 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat tradisional. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat tradisional. Foto: pixabay
Menjaga pola makan sehat merupakan salah satu usaha untuk mencegah sakit di tengah pandemi virus corona dan perubahan cuaca dari musim hujan ke panas. Terlebih bagi umat muslim yang sebentar lagi akan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Dengan begitu, orang-orang harus memerhatikan apa yang mereka konsumsi agar kondisi tubuh tetap prima. Selain mengonsumsi makanan sehat, ada beberapa bahan alami yang memiliki khasiat dalam melindungi tubuh dari serangan berbagai patogen, terutama untuk menjaga imunitas tubuh.
Beberapa bahan alami ini banyak ditemukan di Indonesia, tapi ada juga yang hanya bisa dijumpai di luar negeri. Apa saja bahan alami tersebut? Berikut 6 bahan alami untuk menjaga imun tubuh supaya terhindari dari penyakit.

1. Gardenia jasminoides (Bunga dari kacapiring)

Dijelaskan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Gardenia jasminoides adalah bunga dari tanaman bernama kacapiring (Gardenia augusta), perdu tahunan dari suku kopi-kopian atau Rubiaceae.
Tanaman ini memiliki ciri daun kecil, banyak cabang dan batang, di sela cabang dan daun kerap kali muncul bunga berwarna putih yang menebarkan harum yang khas. Bunga kacapiring sulit didapatkan dan hanya mampu berbunga pada saat-saat tertentu. Keunikan inilah yang membuat tanaman dan kebun semakin indah.
Bunga Gardenia Jasminoides. Foto: Wikimedia Commons
LIPI menyebut, bunga Gardenia Jasminoides ini memiliki segudang manfaat bagi kesehatan jika diolah dengan benar, yakni bisa digunakan untuk mengobati penyakit diabetes mellitus, sariawan, sakit gigi, gangguan liver, batu empedu, peradangan dan infeksi, demam, serta susah buang air besar.

2. Daucus carota (Wortel liar)

Dijelaskan dalam Healthline, Daucus carota adalah tanaman wortel liar yang jika diekstrak menjadi minyak bisa membawa manfaat untuk kesehatan. Daucus carota menunjukkan sifat antibakteri, antijamur, anti-inflamasi, dan antioksidan.
Dalam penelitian yang dilakukan Universitas Gadjah Mada, Daucus carota memiliki senyawa emodin. Senyawa itu berpotensi mencegah interaksi antara reseptor ACE2 dengan protein S pada SARS-CoV sehingga mengurangi infeksi terhadap COVID-19.

3. Boswellia serrata (Dikenal dengan sabutan kemenyan India)

Boswellia, juga dikenal sebagai kemenyan India adalah ekstrak herbal yang diambil dari pohon Boswellia serrata. Resin yang terbuat dari ekstrak boswellia telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional Asia dan Afrika.
Dalam National Center for Biotechnology Information (NCBI), Boswellia serrata diyakini dapat mengobati penyakit inflamasi kronis serta sejumlah kondisi kesehatan lainnya karena ia merupakan agen anti-inflamasi yang potensial.
Tanaman Boswellia serrata. Foto: Wikimedia Commons
Boswellia juga disebut sebagai obat antirematik dan bisa digunakan untuk mengobati diare, disentri, kurap, bisul, demam, penyakit kulit dan darah, penyakit kardiovaskular, sariawan, radang tenggorokan, bronkitis, asma, batuk, keputihan, rambut rontok, ikterus, wasir, dan penyakit sifilis. Ini juga bertindak baik sebagai stimulan internal dan eksternal.

4. Commiphora Myrrha (Getah pohon spesies commiphora)

Commiphora myrrha atau Myrrh adalah resin atau zat mirip getah yang keluar dari luka pada kulit pohon anggota spesies commiphora. Biasanya tanaman ini tumbuh di Afrika Utara dan Timur Tengah. Myrrh mempunyai bunga berwarna putih, batang diikat dan memiliki sedikit daun.
Commiphora myrrha dalam jurnal Iberoamerican Journal of Medicine disebutkan memiliki sifat obat, seperti imunomodulator, antiinflamasi, sitotoksik, antioksidan, antimikroba dan lainnya.
Ini biasanya digunakan untuk mengobati atau mencegah penyakit kanker dan melindungi terhadap kerusakan oksidatif serta imunotoksisitas dengan mengurangi peroksidasi lipid dan meningkatkan mekanisme antioksidan dan pertahanan kekebalan tubuh.

5. Foeniculum Vulgare (Tanaman adas)

Dijelaskan dalam situs resmi Kemristek/BRIN, Foeniculum vulgare atau tanaman adas merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang dikenal memiliki efek sebagai anti-inflamasi, antibakteri, dan antioksidan.
Tanaman adas khas memiliki wujud berwarna hijau dan putih, dengan daun berbulu dan bunga kuning. Dalam NCBI dijelaskan, bahwa batang, buah, daun, biji, dan seluruh tanamannya sendiri, secara medis digunakan dalam berbagai bentuk pengobatan dan penyakit seperti batuk dan pilek, hingga penyakit berbahaya seperti ginjal dan kanker.
Foeniculum Vulgare. Foto: Wikimedia Commons
Selain itu, F. vulgare digunakan di banyak belahan dunia untuk pengobatan sejumlah penyakit, misalnya sakit perut, antiemetik, arthritis, kanker, kolik, pada anak-anak, sembelit, depuratif, diare, dieresis, demam, perut kembung, insomnia, iritasi usus besar, penyakit ginjal, pencahar, keputihan, sakit hati, sariawan, sakit perut, dan penyakit lainnya.

6. Olea Europaea (Zaitun)

Oilea Europaea adalah tanaman zaitun. Ekstrak buah dan daun zaitun sudah banyak digunakan untuk berbagai pengobatan. Ekstrak daun zaitun mengandung berbagai macam senyawa, seperti oleuropein, hidroksitirosol, tyrosol serta beta-karoten, rutin, luteolin, catechin dan apigenin.
Dalam skripsi yang ditulis oleh Abdir Rohman Al-Hamdany dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah, Olea europaea oleum (olive oil) bisa digunakan sebagai obat anti-asma dengan menghambat histamin yang merangsang kontraksi trakea.
Dengan berbagai macam senyawa kimia ini, banyak produk olahan zaitun khususnya ekstrak daun zaitun yang dikemas dalam bentuk sirup, kapsul dan lain sebagainya, untuk dikonsumsi masyarakat sebagai obat tradisional.
Suplemen Rhea Health Tone Foto: Rhea Health Tone
Berita baiknya, keenam bahan alami ini sudah terkandung dalam Rhea Health Tone (RHT), obat tradisional produksi PT Rhea Sciences Indonesia, yang berbasis di Armenia.
RHT adalah imunomodulator minyak esensial pertama di Indonesia dengan 5 ekstra perlindungan antivirus, antibakteri, antiinflamasi, antioksidan, dan imunomodulator.
Kandungan enam essential oil di dalamnya membantu tubuh dalam menangkal zat dari luar yang bersifat karsinogenik dan polutan. Ia baik digunakan untuk memelihara kesehatan dan imun tubuh. RHT juga sudah banyak digunakan di berbagai negara, terutama di wilayah Eurasia.
RHT sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dengan nama produk Health Tone. Dari izin yang terbit pada 2 April 2020, RHT teregistrasi dengan nomor TI204633151 dan diklasifikasi sebagai obat tradisional.
RHT dijual di berbagai e-commerce mulai dari Tokopedia, Shopee, Blibli dan Bukalapak. Kini, bagi kamu yang ingin membelinya, ada diskon menarik yang ditawarkan, yakni beli 2 botol RHT cukup membayar Rp 510.000 dari harga awal Rp 550.000, beli 4 RHT cuma Rp 990.000 dari harga Rp 1.100.000, dan beli 17 botol RHT gratis 3 botol.