Cerita Raditya Dika Atasi Mata Kering dengan Sering Berkedip

11 September 2019 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raditya Dika. Foto: Munady Widjaja
zoom-in-whitePerbesar
Raditya Dika. Foto: Munady Widjaja
ADVERTISEMENT
Mengawali karier sebagai seorang blogger dan penulis pada 2003 silam, Raditya Dika sangat akrab dengan aktivitas yang membutuhkan atensi visual atau fokus penglihatan yang tinggi dalam durasi waktu yang lama. Untuk menunjang pekerjaannya, ayah satu anak ini dituntut untuk berlama-lama di depan layar laptop.
ADVERTISEMENT
Awalnya, pria yang juga melakoni profesi sebagai sutradara itu merasa tak ada yang salah dengan kebiasaan tersebut. Namun, seiring berjalannya waktu, Dika mengaku kebiasaan tersebut lama kelamaan mengganggu kesehatan matanya.
Setelah kerap mengeluh matanya lelah, pegal dan perih, tanpa berpikir panjang Dika kemudian memutuskan untuk pergi memeriksakan matanya ke sebuah klinik.
“Itu sudah 16 tahun yang lalu, problem ini berulang terus. Apalagi pekerjaan gue semakin banyak. Saat itu, kalau orang rata-rata menghabiskan waktu dengan gadget selama delapan jam, gue bisa 15 jam, kali,” kenang Dika saat menjadi salah satu pembicara di acara edukasi kesehatan bertajuk “Buka Mata Buka Insto” di Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (11/9).
Penulis sekaligus Sutradara Raditya Dika (kiri) saat menjadi pembicara di Acara Edukasi Kesehatan Buka Mata Buka Insto di Grand Atrium, Kota Kasablanka, Jakarta. Foto: Farida Yulistiana/kumparan
Saat menemui dokter, penulis “Kambing Jantan” ini disarankan untuk sering berkedip saat melakukan aktivitas menggunakan perangkat elektronik seperti laptop.
ADVERTISEMENT
“Kata dokter, kedipannya harus full dan harus sering karena orang kalau sudah melihat monitor dia bisa lupa mengedip. Pada saat itu juga gue baru tahu ada yang namanya dry eyes (mata kering),” beber Dika.
Nina Asrini Noor, dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC), menjelaskan bahwa mata kering adalah kondisi hilangnya keseimbangan komponen air mata yang ditandai berbagai gejala. Misalnya, seperti air mata menjadi tidak stabil, peningkatan kekentalan air mata, hingga yang paling parah bisa menimbulkan peradangan pada permukaan mata.
Nina tak menampik bahwa salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan mata kering ini adalah dengan sering berkedip.
“Memang faktor berkedip itu sangat penting dalam menjaga air mata kita dan permukaan mata kita. Secara otomatis, kalau kita melakukan kegiatan dengan atensi visual yang tinggi, secara alam bawah sadar kita pasti lupa berkedip. Frekuensi berkedip pun akan menurun.” terang Nina yang hadir sebagai pembicara di acara Buka Mata Buka Insto.
ADVERTISEMENT
Nina menambahkan, ada kecenderungan berkedip tidak dilakukan sempurna ketika seseorang sudah terlalu sibuk menjalankan aktivitas dengan atensi visual yang tinggi. Adapun berkedip sempurna yang Nina maksud adalah ketika kelopak mata atas dan bawah bertemu.
“Terkadang saat terlalu fokus beraktivitas, kedip itu ala kadarnya. Akhirnya, makin kering ditambah kita kedipnya tambah jarang, ya makin kering,” pungkas dia.