China Bakal Pasang Bendera yang Bisa Berkibar di Bulan Akhir 2026

23 Januari 2025 16:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Begini penampakan detail Kawah Shackleton di Kutub Selatan Bulan.  Foto: NASA/KARI/ASU
zoom-in-whitePerbesar
Begini penampakan detail Kawah Shackleton di Kutub Selatan Bulan. Foto: NASA/KARI/ASU
ADVERTISEMENT
Selama program Apollo AS, enam misi berawak mendarat di Bulan. Misi pertama dilakukan oleh Apollo 11 pada 1969 dengan meninggalkan jejak berupa bendera AS di permukaan bulan.
ADVERTISEMENT
Kini, lebih dari 50 tahun berlalu, giliran China yang akan pergi ke Bulan dan mengibarkan bendera di sana. Rencana ini akan dilakukan pada akhir 2026 dalam misi antariksa Chang’e 7.
Kabar tersebut muncul dari Deep Space Exploration Laboratory (DSEL) yang dilaporkan oleh China Media Group. Bendera yang akan dipasang di Bulan dirancang untuk bisa berkibar di permukaan hampa udara.
Hebatnya, ide mengibarkan bendera di permukaan bulan ini pertama kali diajukan oleh siswa sekolah dasar dari Changsha di Provinsi Hunan, China. Bendera tersebut akan memiliki kabel tertutup yang tertanam di kain, dan dapat berkibar menggunakan arus magnetik serta interaksi elektromagnetik untuk menciptakan gerakan melambai.
“Inisiatif ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman siswa muda tentang program luar angkasa China dan menginspirasi minat mereka dalam mengejar eksplorasi luar angkasa di masa depan,” kata Zhang Tianzhu peneliti dari DSELInstitute of Technology dalam siaran pers sebagaimana dikutip Science Alert.
ADVERTISEMENT
Roket Long March-5 Y5, membawa wahana satelit Chang'e-5, sebelum lepas landas dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang, di Wenchang, provinsi Hainan, China (24/11). Foto: Tingshu Wang/REUTERS

Perlombaan menuju Kutub Bulan

Pesawat antariksa Chang’e 7 dirancang untuk melakukan beberapa penelitian ilmiah. Misi ini ditakdirkan untuk mendarat di dekat tepi kawah Shackleton di wilayah kutub selatan Bulan.
Dasar kawah menjadi hal menarik bagi para peneliti, karena diduga mengandung es air. Misi ini akan membawa enam instrumen dari enam negara, termasuk wahana penjelajah kecil dan sebuah observatorium yang dibangun dan dioperasikan oleh International Lunar Observatory Association (ILOA) yang berpusat di Hawaii.
Kawah Shackleton adalah salah satu kandidat lokasi pendaratan untuk wahana VIPER milik NASA yang sekarang dibatalkan.
Meski mungkin tidak ada manfaatnya, memasang bendera di permukaan bulan bisa menjadi peristiwa menarik dan layak ditunggu bersama-sama. Anehnya, beberapa tangkapan layar memperlihatkan logo CNSA (bukan bendera nasional China) yang berkibar di tiang tinggi permukaan Bulan, artinya diperlukan usaha dan perencanaan yang matang untuk menanam tiang di tanah Bulan.
ADVERTISEMENT
Tahun 2025 dan 2026 sendiri akan menjadi dua tahun tersibuk bagi badan antariksa China. Mereka berencana meluncurkan misi pertama untuk mengambil sampel asteroid dan komet, Tianwen-2, pada Mei 2025, menuju asteroid Kamo’ oalewa (yang diduga merupakan pecahan Bulan), kemudian berlanjut ke Komet 311P/PanSTARRS.
Selanjutnya, China berencana meluncurkan teleskop antariksa, Xuntian, pada awal 2026. Teleskop ini akan ditempatkan di stasiun antariksa berawak Tiangong untuk akses peningkatan dan pemeliharaan. Terakhir, mereka ingin memasang bendera di Bulan pada akhir 2026. So, kita tunggu rencananya ambisius China ini.