Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Selama ini, film-film Hollywood telah menggambarkan kemungkinan tentara super dengan DNA editan melalui film Universal Soldier dan Captain America. Tampaknya imajinasi tersebut ingin direalisasikan oleh China.
ADVERTISEMENT
Menurut petinggi intelijen AS baru-baru ini, China telah menggelar uji coba manusia untuk menciptakan tentara super dengan "kemampuan yang ditingkatkan secara biologis." Hal ini disampaikan direktur intelijen AS, John Ratcliffe, dalam sebuah kolom opini di The Wall Street Journal yang dipublikasi Jumat (4/12).
Dalam kolom opini tesebut, Ratcliffe sebenarnya sedang mempersoalkan bahwa China merupakan ancaman keamanan nasional utama bagi AS.
"Intelijen AS menunjukkan bahwa China bahkan telah melakukan pengujian manusia pada anggota Tentara Pembebasan Rakyat dengan harapan mengembangkan tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis," tulis Ratcliffe, yang juga merupakan mantan anggota Kongres di Texas dari Partai Republik.
"Tidak ada batasan etika untuk mengejar kekuasaan di Beijing," sambungnya.
Baik CIA maupun perwakilan pemerintah China belum memberikan tanggapan atas klaim Ratcliffe tersebut, menurut laporan NBC News.
Pada tahun lalu, dua peneliti asal AS telah memperhitungkan kemungkinan China untuk menciptakan prajurit super yang DNA-nya telah diedit.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah artikel yang dipublikasi China Brief itu, peneliti berargumen bahwa China memiliki ambisi untuk menerapkan bioteknologi ke medan perang. Salah satu langkah yang mungkin diambil China adalah menggunakan teknologi pengeditan gen bernama Clusters of Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats (CRISPR).
Para ilmuwan menyebut, dalam beberapa tahun terakhir para peneliti China telah mencoba pengeditan gen kepada binatang. Uji coba ini di antaranya termasuk mengubah gen hewan agar menciptakan organ mirip manusia untuk ketersediaan transplantasi, menciptakan anjing berotot untuk kepolisian, dan menciptakan babi mikro sebagai hewan peliharaan.
Peneliti menjelaskan, pengeditan gen memang bisa bermanfaat bagi bidang kedokteran hingga pertanian. Di sisi lain, ternyata para peneliti China telah melakukan pengeditan gen pada manusia, yang dianggap sebagai problem etis oleh ilmuwan Barat.
ADVERTISEMENT
"Yang terkenal, manusia pertama yang menjadi subjek rekayasa genetika juga lahir di China sebagai hasil penelitian He Jianqui, yang menghilangkan gen CCR5 untuk memberi bayi kembar kekebalan terhadap HIV," tulis para peneliti yang terdiri dari Elsa Kania, pakar teknologi pertahanan China di Center for a New American Security, dan Wilson VornDick, konsultan masalah China dan mantan perwira Angkatan Laut.
"Namun, beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa dia mungkin telah menghapus gen tersebut untuk meningkatkan kekuatan kognitif bayi, yang diyakini sebagai bonus tambahan dari modifikasi tersebut."
Peneliti lebih jauh menjelaskan, pengeditan gen bagi prajurit China mungkin masih berupa hipotesis belaka. Namun, hal tersebut bukan berarti tidak mungkin.
Menurut peneliti, mereka telah menemukan indikasi pemerintah China telah memulai pengeditan gen untuk menciptakan prajurit super.
ADVERTISEMENT
"Ilmuwan dan ahli strategi militer China secara konsisten menekankan bahwa bioteknologi dapat menjadi 'komando strategis baru dari Revolusi masa depan dalam Urusan Militer,'" tulis mereka, sembari memberikan kutipan pada sebuah artikel surat kabar militer China tahun 2015.
Selain itu, para peneliti juga merujuk pernyataan Mayor Jenderal He Fuchu yang dipublikasi Xinhua pada 24 Agustus 2017. Dia bilang, "bioteknologi modern dan integrasi dengan informasi, nano (teknologi), dan ranah kognitif, dll. Akan memiliki pengaruh revolusioner pada senjata dan peralatan, ruang tempur, bentuk peperangan, dan teori militer. "
Kepada NBC News, VornDick mengatakan dia sebenarnya kurang peduli tentang keuntungan militer yang mungkin didapatkan melalui pengeditan gen manusia. Apa yang dia persoalkan adalah konsekuensi etis dari pengeditan yang mungkin bisa merusak gen manusia .
ADVERTISEMENT
"Ketika kami mulai bermain-main dengan organisme genetik, mungkin ada konsekuensi yang tidak terduga," katanya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.