CIA Pernah Tanam Teknologi Canggih di Tubuh Kucing Buat Mata-Matai Uni Soviet

31 Maret 2021 10:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kucing. Foto: Pixabay/wilkernet
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kucing. Foto: Pixabay/wilkernet
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu bahwa kucing peliharaan pernah digunakan sebagai senjata mata-mata? Ini dilakukan oleh Badan Intelijen Pusat (Central Intelligence Agency/CIA) AS pada tahun 1960-an.
ADVERTISEMENT
Kala itu CIA rela menghabiskan uang jutaan dolar untuk mengembangkan cyborg-kucing yang dirancang memata-matai Soviet. Kucing ditugaskan untuk menyelinap secara diam-diam dan mengambil informasi penting. Sayang, sebelum semuanya terjadi, si kucing tewas terlindas sebuah taksi.
Kisah kucing mata-mata tercatat dalam serangkaian dokumen dari tahun 1960-an serta sumber lain dari komunitas intelijen Perang Dingin. Dengan nama sandi “Operation Acoustic Kitty”, proyek tersebut melibatkan penanaman mikrofon di saluran telinga kucing dan pemancar radio kecil di dasar tengkoraknya.
Ini sesuai dengan buku Frankenstein’s Cats yang terbit pada 2013 ditulis oleh Emily Anthes. Dilengkapi dengan perangkat sederhana, kucing dapat dilatih untuk menyelinap ke kedutaan Soviet atau Kremlin, di mana ia akan merekam informasi penting dan mengirimkannya ke agen CIA.
Central Intelligence Agency Foto: Larry Downing/Reuters
Dalam dokumen CIA juga dijelaskan bagaimana peneliti bereksperimen untuk bisa mengendalikan gerakan kucing melalui pendengaran, persis seperti mobil remote control. Ini dilakukan karena kucing adalah salah satu hewan yang sulit untuk dilatih.
ADVERTISEMENT
“Banyak uang telah dihabiskan. Mereka membelah kucing itu hingga terbuka, memasukkan baterai ke dalam tubuhnya, dan menyambungkannya. Ekornya digunakan sebagai antena. Mereka membuat monstrositas. Mereka mengujinya dan mengujinya,” kata Victor Marchetti, asisten Wakil Direktur CIA pada 1960-an, sebagaimana ditulis dalam buku The Wizards of Langley tahun 2001.
Lebih lanjut Marchetti menjelaskan bahwa salah satu kucing mata-mata pertama tewas sebelum berhasil menjalankan tugasnya.
“Akhirnya kucing itu siap. Mereka membawa dia ke taman dan mengarahkannya ke sebuah bangku dan berkata, ‘Dengarkan kedua orang itu’, mereka lalu mengeluarkannya dari mobil dan sebuah taksi datang menabraknya. Mereka duduk di dalam mobil dengan tombol penggerak, namun kucing itu mati,” kata Marchetti.
Palmerston, Kucing yang bekerja di Kemenlu Inggris Foto: Twitter: Palmerston
Marchetti kemudian menjadi kritikus dari komunitas intelijen AS. Dia dikenal sering mengemukakan pendapat yang menuai kontroversi dan meragukan, bahkan dianggap sebagai teori konspirasi. Ini artinya, beberapa pendapat yang ia kemukakan tentang CIA harus ditanggapi secara hati-hati.
ADVERTISEMENT
Memang, dokumen CIA menceritakan kisah yang berbeda. Sebuah laporan berjudul “Views on Trained Cats” yang telah banyak disunting menunjukkan bahwa proyek tersebut sebenarnya cukup sukses. Namun akhirnya dihentikan karena dinilai tidak berguna.
"Pemeriksaan terakhir kami terhadap kucing terlatih… untuk digunakan dalam... meyakinkan kami bahwa program ini tidak akan memenuhi kebutuhan kami yang sangat terspesialisasi." tulis dokumen tersebut.
Jutaan dolar dilaporkan telah dihabiskan, tetapi mimpi tentang kucing mata-mata akhirnya binasa. Jika dipikir-pikir, mungkin kucing bukanlah kandidat terbaik untuk ikut dalam ketegangan geopolitik bersenjata nuklir.