Ciputat Tangsel Jadi Wilayah Terpanas di Indonesia, Ini Kata BMKG

12 Mei 2022 19:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cuaca panas. Foto: Miguel MEDINA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cuaca panas. Foto: Miguel MEDINA / AFP
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa hari terakhir, cuaca panas sedang melanda wilayah Indonesia, tak terkecuali wilayah Jabodetabek. Suhu panas yang dirasakan membuat banyak orang mengeluh karena gerah dan mereka mengungkapkannya di media sosial, mulai dari Instagram, Facebook, hingga Twitter.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu maksimum di beberapa wilayah Indonesia pada 1-7 Mei 2022 berkisar antara 33-36,1 derajat celsius.
Suhu tertinggi hingga 36,1 derajat celsius ini terjadi di wilayah Tangerang Banten dan Kalimantan Utara. Dalam sepekan terakhir, wilayah Ciputat, Tangerang selatan, menjadi daerah dengan suhu paling panas di Jabodetabek, bahkan di Indonesia.
Dijelaskan Miming Saepudin, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, kondisi suhu udara permukaan di suatu wilayah secara lokal, sangat dipengaruhi oleh posisi lintang, topografi, jarak dari lautan, sirkulasi udara. Ada juga faktor lokal seperti tutupan lahan termasuk banyak tidaknya pepohonan atau dominasi pembangunan perkotaan.
Data pengamatan suhu udara maksimum di wilayah Ciputat dsk yang diukur dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika II antara periode tanggal 1 - 11 Mei 2022 menunjukkan nilai yang berkisar antara 33.8-36 derajat Celcius.
Pekerja menyelesaikan pembangunan pintu utama di Stasiun Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (19/1/2022). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
“Nilai ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia lain. Hal ini kemungkinan dikarenakan wilayah Ciputat dan sekitarnya berada pada elevasi rendah dan cukup dekat dengan permukaan laut,” kata Miming dalam keterangan tertulis yang diterima kumparanSAINS, Kamis (12/5).
ADVERTISEMENT
Selain itu, lanjut Miming, tutupan lahan yang didominasi oleh bangunan dan minimnya area pepohonan juga cukup berpengaruh pada peningkatan suhu udara permukaan di wilayah tersebut Keberadaan bangunan dengan ketinggian homogen juga berpengaruh pada kurang lancarnya aliran udara permukaan.
Berdasarkan peta prakiraan awal musim kemarau BMKG, saat ini sebagian besar wilayah Jawa mulai memasuki awal musim kemarau dan sebagian lainnya masih periode transisi.

Penyebab suhu panas Indonesia

Selain memasuki awal musim kemarau, penyebab suhu panas di Indonesia karena posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau, di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.
Seorang warga menggunakan payung guna terhindar dari panasnya matahari di Jakarta, pada Selasa (10/5/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan Bumi, sehingga menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.
ADVERTISEMENT
“Bulan-bulan dengan suhu rata-rata cukup panas ini umumnya terjadi di bulan Maret-April dan September-Oktober (periode pancaroba dari hujan-kemarau atau sebaliknya). Sehingga prediksi yang saat ini kemungkinan di Mei masih perlu diwaspadai,” ujar Miming.

Panas di RI bukan gara-gara gelombang panas

Kendati begitu, BMKG menegaskan, suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena Gelombang Panas. Menurut WMO (World Meteorological Organization). Gelombang Panas atau dikenal dengan "Heatwave" merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut dengan suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat celsius atau lebih.
Fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah. Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas/terik dalam skala variabilitas harian.
ADVERTISEMENT