Daftar Kota Jabodetabek dengan Kualitas Udara Terburuk, Bekasi Paling Parah

17 November 2020 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Monumen Nasional (Monas) yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin (29/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Monumen Nasional (Monas) yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin (29/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Pada Januari 2020, Jakarta dinobatkan sebagai ibu kota dengan udara paling tercemar ke-3 di dunia. Tingkat polusi udara di Jakarta bahkan mengalahkan Beijing, China, yang dikenal sebagai kota sejuta polusi.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui seberapa parah polusi udara di Jakarta dan sekitarnya, para peneliti dari Nafas (Nafas.co.id), sebuah platform pemantau kualitas udara, melakukan studi untuk menganalisis kualitas udara di Jabodetabek selama satu bulan penuh pada Agustus 2020.
Mereka mengukur kualitas udara mulai dari pukul 04.00 WIB hingga 09.00 WIB, waktu tersebut banyak digunakan orang-orang beraktivitas di luar rumah, termasuk berolahraga atau pergi bekerja. Selain itu, tim juga membuat perhitungan faktor risiko dampak polusi udara pada kesehatan berdasarkan kadar PM2,5 di masing-masing wilayah Jabodetabek.
Particulate Matter (PM) 2,5 adalah partikel halus di udara yang ukurannya 2,5 mikron atau lebih kecil dari itu. Menurut penjelasan Department of Health New York, AS, PM 2,5 bisa mengurangi jarak pandang dan terlihat agak berkabut ketika jumlahnya tinggi. Makin tinggi nilai PM2,5, maka makin buruk untuk kesehatan manusia.
ADVERTISEMENT
PM 2,5 memiliki lebar sekitar 2 sampai 1,5 mikron. Ukurannya ini membuatnya 30 kali lebih kecil dibanding lebar rambut manusia. Ukuran kecil ini membuatnya bisa masuk hingga ke dalam paru-paru. Paparan PM 2,5 dalam waktu sebentar saja sudah cukup untuk menyebabkan masalah pada mata, hidung, tenggorokan, iritasi paru, batuk, bersin, pilek, dan napas pendek.
Perhitungan faktor risiko kesehatan akibat polusi udara PM2,5 Foto: Nafas
Berikut daftar lokasi dengan rata-rata PM2,5 paling tinggi hingga rendah diambil berdasarkan data rata-rata kualitas udara selama bulan Agustus 2020 dari pukul 04.00-09.00 WIB, menurut hasil analisis Nafas.

RISIKO TINGGI

Bekasi

Bekasi mencatat rata-rata kualitas udara terburuk di seluruh wilayah Jabodetabek dengan 58 persen hari dalam sebulan PM2,5 ada di atas angka 100, atau dengan kata lain masuk kategori Risiko Tinggi menurut riset Nafas. Berikut daftar wilayah di Bekasi diurutkan berdasarkan kategori risiko kesehatan dan kualitas udara PM2,5.
ADVERTISEMENT

Tangerang Selatan

Tangerang Selatan merupakan wilayah terparah kedua di Jabodetabek jika dilihat dari kualitas udara. 55 persen hari yang diukur memiliki tingkat PM2,5 rata-rata di atas 100 antara pukul 4-9 pagi pada Agustus 2020, atau masuk kategori Risiko Tinggi.
Ini merupakan statistik yang menarik karena kawasan ini didominasi oleh pemukiman, artinya sumber pencemaran bisa berasal dari luar lingkungan. Berikut daftar wilayah di Tangerang diurutkan berdasarkan kategori risiko kesehatan kualitas udara PM2,5.
ADVERTISEMENT

Tangerang

Di wilayah Tangerang, jumlah data terbatas karena pemasangan sensor kedua terjadi menjelang akhir bulan. Kondisi kualitas udara di sini tak jauh berbeda dengan Tangerang Selatan, alias berisiko Tinggi.

Jakarta Timur

Pembacaan di Jakarta Timur sangat jelas terbagi antara dua lokasi yang sangat tercemar dan tiga lokasi yang cukup tercemar. Kendati begitu, jika diambil berdasarkan data rata-rata dalam sebulan, Jakarta Timur masuk dalam kategori Risiko Tinggi, di mana 44 persen hari yang diukur memiliki tingkat PM2,5 rata-rata di atas 100.
Warga beraktivitas dengan latar belakang suasana gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Senin (29/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

RISIKO SEDANG

Jakarta Selatan

Di Jakarta Selatan, tingkat risiko ditetapkan ke Sedang karena lebih dari 30 persen dari waktu ada pembacaan dengan tingkat PM2,5 di atas 100. Daerah Kemang Selatan, Ciganjur, dan Tanjung Barat, semuanya memiliki tingkat PM2,5 rata-rata yang cukup mendekati 100. Berikut data lengkapnya.
ADVERTISEMENT

Jakarta Barat

Jakarta Barat dianggap sebagai risiko Sedang karena lebih dari 30 persen hari yang diukur memiliki tingkat PM2,5 rata-rata di atas 100 antara pukul 4-9 pagi pada Agustus 2020. Berikut data lengkapnya.

Depok

Secara umum, rata-rata tingkat PM2,5 antara pukul 4-9 pagi di Depok berada di bawah 100. Namun baik di Limo maupun Cipayung, terdapat sekitar 10 hari di mana rata-rata kadar PM2,5 meningkat di atas 100. Artinya 1 dalam 3 hari di bulan Agustus 2020 terdapat hari dengan tingkat PM2,5 di atas 100.
ADVERTISEMENT
Kendaraan melintas dengan latar belakang gedung bertingkat yang tersamar polusi di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (28/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

RISIKO RENDAH

Jakarta Pusat

Selama Agustus 2020, Jakarta Pusat memiliki tingkat PM2,5 rata-rata terendah dari pukul 4-9 pagi. 28 persen hari dalam sebulan PM2,5 ada di atas angka 100 atau dengan kata lain masuk kategori risiko Rendah.
Di Gambir, Gondangdia, dan Menteng, ada kurang dari 10 hari dalam sebulan ketika rata-rata level PM2,5 mencapai di atas 100. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pencemaran udara ambien di Jakarta Pusat termasuk yang terendah di seluruh kota.

Jakarta Utara

Salah satu keunggulan geografis dari banyak wilayah di Jakarta Utara adalah kedekatannya dengan laut, yang membawa serta pola angin yang memberikan tingkat kualitas udara yang lebih baik daripada di bagian lain kota. 28 persen hari dalam sebulan PM2,5 ada di atas angka 100.
ADVERTISEMENT
Ancol, Sunter, dan Tanjung Priok memiliki waktu yang sangat terbatas karena tingkat PM2,5 akan melebihi 100. Di Pantai Indah Kapuk, terdapat lebih banyak hari dengan tingkat PM2,5 di atas 100, tetapi secara umum rata-rata masih dapat diterima.

Bogor

Secara geografis, Kabupaten Bogor memiliki bentuk yang unik di bagian yang berbatasan dengan Bekasi (daerah dengan kualitas udara paling buruk) dan bagian lain yang lebih dekat ke pegunungan di selatan memiliki pembacaan PM2,5 rata-rata yang sangat baik antara pukul 4-9 pagi.
Bojong Kulur dan Ciangsana merupakan lokasi yang terletak di sebelah timur kabupaten ini, di kawasan yang memiliki tingkat pencemaran PM2,5 yang sangat tinggi. Bogor Barat, Bogor Timur dan Sentul City, semuanya memiliki kualitas udara yang baik antara jam 4-9 pagi yang sangat jarang melebihi level PM2,5 100. Ini data rata-rata kualitas udara selama sebulan wilayah Bogor.
ADVERTISEMENT
Piotr Jakubowski, Co-founder & Chief Growth Officer Nafas, mengatakan, bahwa PM2,5 di setiap wilayah bergerak secara fluktuatif atau tidak stabil. Ada jam-jam tertentu tingkat PM2,5 mengalami kenaikan dan penurunan.
“PM2,5 mengalami perubahan di setiap wilayah. Ada jam-jam tertentu polusi PM2,5 meningkat dan menurun. Jadi memang lebih baik cek dulu kualitas udara sebelum pergi berolahraga atau melakukan aktivitas di luar rumah,” kata Piotr dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Selasa (17/11).
Yang terpenting adalah mengecek kualitas udara sebelum pergi ke luar rumah atau beraktivitas di luar ruangan.
ADVERTISEMENT
Nafas sendiri menyediakan aplikasi mobile untuk Android dan iPhone, dengan memberi rincian data Air Quality Index (AQI) di sejumlah daerah di sekitar pengguna. Mereka mengeklaim diri sebagai penyedia sensor kualitas udara terbesar di kawasan Jakarta dan sekitarnya.