Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Dahulu, Ayam Kalkun Dibiakkan untuk Disembah, Bukan Dimakan
23 Januari 2018 13:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Ayam kalkun akrab dengan perayaan Natal, terutama di negara-negara Barat. Bahkan, di Amerika Serikat, kalkun juga menjadi hidangan penting di saat perayaan Thanksgiving.
ADVERTISEMENT
Dahulu, kalkun ternyata dibiakkan bukan untuk dimakan. Kalkun memiliki nilai budaya dan simbolis tersendiri bagi orang-orang Meksiko Kuno.
Semula, kalkun digunakan untuk ritual, persembahan, bahkan dianggap sebagai jelmaan para dewa selama ratusan tahun bagi orang Maya dan Aztek.
Fakta ini ditemukan setelah peneliti menemukan sisa-sisa dari 55 ekor kalkun yang hidup antara 300 sampai 1500 Sebelum Masehi. Mereka menemukan jumlah peternakan kalkun tidak bertambah seiring dengan bertambahnya populasi. Hal menunjukkan bahwa kalkun memiliki fungsi lain selain makanan.
“Jarang ditemukan tulang kalkun di area perumahan di Mesoamerika dan kalkun yang kami temukan belum dimakan,” kata pemimpin penelitian ini, Aurelie Manin, dari University of York kepada Science Alert.
“Beberapa yang kami temukan terkubur di kuil dan pemakaman manusia, mungkin untuk menemani mereka di akhirat. Kemungkinan ini sesuai dengan apa yang ada di ikonografi masa tersebut, yakni kalkun dilihat sebagai dewa dan muncul sebagai simbol pada acara seremonial.”
Pengukuran dari rasio karbon isotop pada tulang kalkun juga memperlihatkan makanan mereka dan menunjukkan bahwa mereka memakan makanan yang ditumbuhkan oleh manusia.
ADVERTISEMENT
Kurangnya jumlah keragaman genetis pada sisa kalkun juga merupakan indikator bahwa kalkun ini adalah hewan yang didomestikasi, bukan hewan liar. Dari analisis DNA juga ditemukan bahwa kalkun yang ada di sini adalah nenek moyang dari kalkun yang dibawa ke Eropa oleh kapal dagang.
“Bukti arkeologis menunjukkan bahwa daging rusa dan kelinci lebih populer sebagai makanan untuk masyarakat Pra-Kolumbus,” kata Manin. “Kalkun mungkin hanya dipelihara untuk keperluan simbolis.”
Pertanyaan lain yang muncul dari penelitian ini adalah mengapa ocellated turkey, sepupu dari kalkun yang dimakan tidak dijinakkan juga. Hasil penelitian terhadap makanan dari sepupu kalkun ini menunjukkan makanannya terdiri dari tanaman dan serangga liar.
Penelitian terpisah pada tahun 2016 menunjukkan bahwa kalkun tidak hanya diternakkan oleh prang Meksiko Kuno, tapi juga oleh orang asli Amerika. Kalkun juga merupakan salah satu hewan yang pertama kali dijinakkan di Amerika bagian tengah dan utara, baik itu untuk dimakan maupun kepentingan keagamaan.
ADVERTISEMENT
Bulu kalkun akan digunakan untuk dekorasi, sementara tulangnya digunakan untuk membuat alat.
Camilla Speller, salah satu anggota tim penelitian dari University of York mengatakan, kalkun adalah hewan pertama yang orang Amerika jinakkan selain anjing.
“Kalkun bagus untuk dijinakkan karena tidak banyak lagi hewan yang cocok (untuk dijinakkan) dan kalkun akan datang dengan sendirinya ke pemukiman manusia untuk mencari makan.”