Dalam 4 Hari, Nelayan Bunuh 6 Hiu Megamouth yang Sangat Langka

2 Juli 2020 18:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hiu megamouth. Foto: YouTube/Discovery
zoom-in-whitePerbesar
Hiu megamouth. Foto: YouTube/Discovery
ADVERTISEMENT
Hanya butuh empat hari bagi nelayan di Taiwan untuk menangkap dan membunuh enam hiu megamouth yang sangat langka. Padahal, sudah sejak lama kelompok konservasi mendesak otoritas Taiwan agar melindungi hewan ini dan melarang penangkapan hiu megamouth untuk mencegah kematian dan perdagangan ilegal.
ADVERTISEMENT
Hiu raksasa berwajah ‘bodoh’ ini adalah hiu terbesar ketiga di lautan. Mereka biasanya berkeliaran di laut dalam. Hiu akan melebarkan mulut yang tampak seperti karet untuk mencari makan sejenis plankton dan ubur-ubur.
Pada siang hari, megamouth biasanya berenang di kedalaman sekitar 120 hingga 166 meter. Mereka akan berenang lebih dekat ke permukaan antara petang dan fajar dengan kedalaman sekitar 12 hingga 25 meter.
Belum diketahui kenapa megamouth muncul ke permukaan pada jam-jam tertentu. Hipotesis sementara mungkin mereka ingin mencari makanan karena kondisi cahaya yang menguntungkan. Hal Ini pula yang membuat hiu kerap tertangkap jaring nelayan.
Sejak ditemukan pada 1976, ada lebih dari 300 hiu megamouth yang pernah terlihat oleh manusia. Mereka dianggap sebagai makhluk laut yang sangat langka. Ini artinya, hanya sedikit yang diketahui ihwal seluk beluk hiu megamouth.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kelangkaan mereka dianggap sebagai spesimen berharga. Menyebabkan tren penangkapan hiu megamouth di Taiwan semakin mengkhawatirkan. Itulah mengapa kelompok konservasi mendesak agar pemerintah setempat segera melakukan tindakan untuk melindungi hiu yang mirip alien ini.
“Secara global, ada 230 penangkapan hiu megamouth yang pernah dilaporkan,” ujar Jonathan Tree, dari Environment & Animal Society Taiwan (EAST), kepada IFL Science. “146 dari jumlah tersebut, telah ditangkap di Taiwan. Jumlah itu berarti sama dengan dua pertiga dari tangkapan global.”
Para nelayan mengklaim bahwa mendapatkan hiu megamouth adalah tangkapan sampingan yang tidak disengaja. Pada 2018 hingga 2019, ada tiga kapal penangkap ikan yang bertanggung jawab atas penangkapan 72 hiu megamouth di lepas pantai Taiwan timur. Bulan ini, empat kapal berhasil menangkap enam hiu megamouth dalam waktu empat hari.
ADVERTISEMENT
Hewan unik ini dijual dengan harga yang cukup tinggi, antara Rp 87 juta hingga Rp 261 juta, tergantung ukurannya. Hiu megamouth kerap diburu oleh para pembeli swasta karena sirip dan ekornya yang punya nilai jual menggiurkan. Mengingat harganya yang mahal, EAST khawatir hiu megamouth bakal semakin banyak dicari dan menjadi prospek menarik bagi para nelayan.
Data satu-satunya yang pernah dikumpulkan terkait hiu megamouth adalah geraknya yang sangat lambat, dengan kecepatan rata-rata hanya setengah meter per detik. Gerak lambat membuat mereka menjadi sasaran empuk para penangkap hiu liar.
Pada 2014, Dewan Pertanian Taiwan telah memberlakukan sistem pelaporan wajib untuk hiu megamouth. Peraturan tersebut mengatur bagi siapa saja yang menangkap hiu megamouth, wajib melapor ke pihak berwenang dalam waktu 24 jam setelah mereka datang di pelabuhan.
ADVERTISEMENT
“Tapi sayang, langkah-langkah ini gagal melindungi hiu megamouth dari kelompok penangkap ikan yang masih nekat mengambil untung dari makhluk langka ini. Kami menyerukan pemerintah Taiwan untuk bertanggung jawab dan bertindak cepat untuk memberlakukan larangan serupa terhadap penangkap hiu megamouth, sebelum hiu ini benar-benar hilang di lautan,” kata Tree.