Dari Mana Asal Covid, Lab atau Hewan? Ini Hasil Penyelidikan Badan Intelijen AS

30 Agustus 2021 6:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peter Daszak dan Thea Fischer, anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul penyakit virus korona (COVID-19) di Wuhan, China. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Peter Daszak dan Thea Fischer, anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul penyakit virus korona (COVID-19) di Wuhan, China. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sejak muncul di Wuhan, China, sampai menyebar ke seluruh dunia, perdebatan tentang dari mana awal penularan virus corona SARS-CoV-2 masih belum terpecahkan.
ADVERTISEMENT
Namun, jawabannya semakin mengerucut pada dua kemungkinan, pertama ditularkan langsung dari hewan ke manusia. Kemungkinan kedua virus mematikan itu bocor dari laboratorium dan menginfeksi manusia.
Selain WHO, badan intelijen AS juga ternyata ikut menyelidikinya. Perintah itu turun langsung dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, pada Mei 2021 lalu. Ia memerintahkan badan-badan intelijen AS untuk menyelidiki sumber awal penularan COVID-19. Mereka diberi waktu 90 hari untuk menyelesaikan penyelidikan tersebut.
“Informasi penting tentang asal mula pandemi ini ada di China. Namun sejak awal, pejabat pemerintah China telah berupaya mencegah penyelidikan internasional,” kata Biden sebagaimana dikutip The Guardian. “Dunia layak mendapatkan jawaban dan saya tidak akan berhenti sampai kita mendapatkannya.”
Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan tentang Afghanistan di Ruang Timur Gedung Putih, Washington, AS. Foto: Jonathan Ernst/REUTERS
Faktanya, badan-badan intelijen AS juga gagal menemukan jawaban dari mana asal penyebaran COVID-19 ini. Dugaan masih bergantung pada dua kemungkinan, yakni ditularkan langsung dari hewan atau laboratorium yang bocor.
ADVERTISEMENT
Simpulan ini merupakan rangkuman dari laporan yang disusun oleh Director of National Intelligence Amerika Serikat, lembaga yang mengawasi 18 badan intelijen AS, sebagai tanggapan atas permintaan Joe Biden.
Sejumlah badan intelijen cenderung percaya pada teori bahwa Covid berasal dari hewan, kendati tingkat kepercayaan sebagian besar intelijen terhadap teori ini sangat rendah. Sementara satu badan intelijen mengatakan cukup yakin bawah kasus pertama COVID-19 terjadi karena insiden di laboratorium di Wuhan Institute of Virology yang telah meneliti virus selama belasan tahun.
Laporan itu lalu menyimpulkan bahwa kebenaran dari mana asal mula penyebaran Covid tidak akan terungkap bila China tak bersedia memberikan informasi baru, termasuk sampel klinis dan data epidemiologis terkait kasus awal COVID-19 di Wuhan.
Warga berziarah di dekat pusara keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (27/7). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
China sendiri telah membantah teori yang menyatakan Covid-19 berasal dari lab di Wuhan. Mereka bahkan menuding bahwa virus itu muncul dari lab di Fort Detrick, Maryland, Amerika Serikat. Fort Detrick diketahui pernah dipakai untuk fasilitas pengembangan senjata biologi AS.
ADVERTISEMENT
“Meskipun penyelidikan ini telah selesai, upaya kami untuk memahami asal mula pandemi ini tidak akan berhenti. Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk melacak akar wabah ini yang telah menyebabkan begitu banyak korban dan kematian di seluruh dunia, sehingga kami dapat mengambil setiap tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegah hal itu terjadi lagi,” kata Biden.
“Sampai hari ini, China tetap menolak seruan untuk transparansi dan memilih menyembunyikan informasi, bahkan ketika jumlah korban pandemi ini terus meningkat. Kami membutuhkan informasi ini dengan cepat dari China.”