Demi Penelitian, Orang-orang Rela Minum Air Bakteri E. Coli

18 Mei 2018 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Minum Air (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Minum Air (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Demi memperdalam pengetahuan atas tubuh manusia dan juga bahaya dari bakteri Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli, sekelompok peneliti meminta beberapa orang agar menjadi sukarelawan untuk meminum air yang telah dicampur dengan bakteri tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir Live Science, dalam studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical Investigation, para peneliti ingin menyelidiki apakah golongan darah seseorang mempengaruhi tingkat bahaya dari infeksi bakteri 'Enterotoxigenic E. coli', yang merupakan salah satu jenis bakteri E. coli dan penyebab diare.
Hasilnya adalah ditemukan bahwa golongan darah memang mempengaruhi simtom yang orang rasakan saat terinfeksi bakteri tersebut.
Golongan darah A dikatakan mengalami diare lebih cepat, dan mengalami simtom yang lebih parah dibandingkan orang-orang dengan golongan darah B atau O.
Dalam studi ini, dijelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena bakteri E. coli mengeluarkan protein yang menyerang sel usus pada orang dengan golongan darah A, tapi hal tersebut tidak terjadi pada orang dengan golongan darah lainnya.
ADVERTISEMENT
Temuan baru ini diharapkan dapat membantu pengembangan vaksin yang bisa mengurangi tingkat keparahan penyakit diare pada orang dengan golongan darah A.
"Suatu vaksin yang menargetkan protein tersebut dapat berpotensi melindungi orang yang memiliki risiko tinggi terserang diare parah," ujar James Fleckenstein, salah satu anggota tim studi.
Ilustrasi diare. (Foto: Derneuemann via Pixabay (CC0 Creative Commons))
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi diare. (Foto: Derneuemann via Pixabay (CC0 Creative Commons))
Enterotoxigenic E. coli
Meski sebagian besar jenis E. coli tidak berbahaya, ada beberapa jenis, seperti Enterotoxigenic E. coli (ETEC), yang dapat menyebabkan penyakit.
ETEC memproduksi suatu racun spesial yang dapat membuat usus mengeluarkan cairan berlebih, dan kemudian menyebabkan diare
Bakteri ini menyebabkan jutaan kasus diare di dunia tiap tahunnya, dan sebagian besarnya terjadi di negara berkembang. Tak hanya itu, ETEC juga menyebabkan terjadinya diare yang sangat berbahaya bagi anak-anak.
ADVERTISEMENT
Menurut data yang dikumpulkan oleh Emory University, AS, diperkirakan ada 500 ribu anak di bawah usia lima tahun yang meninggal akibat infeksi ETEC setiap tahunnya.
Anak dirawat di rumah sakit. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak dirawat di rumah sakit. (Foto: Thinkstock)
Hasil penelitian setelah minum air E. coli
Setelah para peserta meminum air yang mengandung E. coli, mereka diamati di tempat eksperimen selama lima hari. Mereka yang mengalami diare pada tingkat sedang hingga parah diberikan antibiotik.
Sementara di akhir studi, mereka yang tidak sakit sama sekali tetap diberikan antibiotik untuk membersihkan bakteri yang ada di tubuhnya.
Para peneliti menemukan bahwa 81 persen dari mereka yang memiliki golongan darah A mengalami diare dari tingkat sedang hingga parah. Dibandingkan itu, hanya 56 persen dari orang dengan golongan darah B atau O yang sakit.
ADVERTISEMENT
Dalam studinya, tim peneliti juga menemukan bahwa bakteri ETEC memproduksi protein dinamai EtpA yang secara spesifik menempel pada suatu protein di sel usus dari orang dengan golongan darah A.
Artinya, bakteri E. coli dapat terikat di dinding usus, yang kemudian mempermudah mereka untuk memberikan racun pada sel-sel usus.
Para peneliti menekankan bahwa temuan mereka tidak berarti bahwa orang dengan golongan darah A harus menghindari negara-negara berkembang yang banyak terpapar bakteri E. coli.
Atau juga orang dengan golongan darah B atau O bisa mengabaikan bahaya tersebut saat berpergian ke negara yang banyak ditemukan ETEC.
"Saya tidak ingin orang-orang membatalkan rencana berpergian mereka ke Meksiko karena mereka adalah orang dengan golongan darah A," ujar Matthew Kuhlmann, anggota tim studi.
ADVERTISEMENT
"Atau orang lain merasa bahwa mereka aman karena golongan darah mereka bukan A," tambahnya.
Ia menjelaskan banyak jenis bakteri atau virus yang dapat mengakibatkan diare, jadi meski golongan darah A memiliki asosiasi yang kuat dengan diare akibat ETEC, bukan berarti hal itu mengurangi risiko tiap orang terserang diare.
"Anda harus tetap waspada, apapun jenis golongan darah Anda," imbuhnya.