Dikira Batu Biasa, Ternyata Serpihan Meteorit Berusia 4,6 Miliar Tahun

23 Juli 2021 7:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Meteorit langka yang ditemukan di Inggris.  Foto: East Anglian Astrophysical Research Organisation
zoom-in-whitePerbesar
Meteorit langka yang ditemukan di Inggris. Foto: East Anglian Astrophysical Research Organisation
ADVERTISEMENT
Sebuah fragmen batu kecil yang ditemukan di sebuah lapangan di Gloucestershire, Inggris, ternyata bukanlah batu biasa, melainkan meteorit berharga. Benda luar angkasa ini sudah berusia miliaran tahun yang bisa menjelaskan tentang pembentukan tata surya dan asal usul kehidupan.
ADVERTISEMENT
Batu itu tidak terbentuk di Bumi, tetapi berasal dari suatu tempat di luar orbit Mars. Terlempar oleh tabrakan antar-asteroid, fragmen kemudian jatuh melintas luasnya jagat raya dan akhirnya menembus atmosfer kemudian mendarat di Bumi sebagai meteorit.
Namun, benda yang sekarang disebut sebagai meteorit Winchcombe ini diduga bukan meteorit biasa. Saat ini, para ilmuwan tengah melakukan analisis untuk menentukan kandungan meteorit sebagai upaya untuk mengetahui lebih lanjut dari mana ia berasal dan bagaimana meteorit terbentuk.
“Struktur luar rapuh dan longgar, keropos dengan celah dan retakan,” kata Shaun Fowler, peneliti dari Loughborough University di Inggris sebagaimana dikutip Science Alert.
“Tampaknya (batu ini) tidak mengalami perubahan termal yang berarti batu telah berada di luar sana, melewati Mars, tidak tersentuh sejak sebelum planet manapun diciptakan. Artinya kita memiliki kesempatan langka untuk memeriksa potongan masa lalu primordial kita.”
Tiga pemandangan Carbonaceous chondrite langka yang ditemukan di Inggris: kasat mata (kiri), dengan mikroskop optik (tengah) dan dengan mikroskop elektron (kanan). Foto: The Loughborough Materials Characterisation Centre
Fragmen kecil bagian meteorit yang jatuh di Winchcombe pada Maret 2021 itu diperkirakan berusia sekitar 4,6 miliar tahun, setara dengan usia tata surya. Ini berarti meteorit Winchcombe terbentuk dari awan debu dan gas yang juga melahirkan matahari dan planet-planet.
ADVERTISEMENT
Sementara planet-planet di tata surya telah mengalami serangkaian peristiwa dan transformasi, meteorit Winchcombe baru saja muncul tanpa gangguan di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Konstruksinya yang teragregasi longgar menandakan bahwa meteorit tersebut tidak mengalami pemadatan akibat benturan berulang.
Begitu ia mendarat di Inggris, meteorit Winchcombe membuat heboh para ilmuwan. Bukan hanya ia menjadi meteorit pertama yang pernah ditemukan di Inggris dalam kurun waktu 30 tahun, tetapi ia juga merupakan benda sangat langka yang dikenal sebagai carbonaceous chondrite.
Carbonaceous chondrite adalah meteorit berbatu yang terdiri dari karbon dan silikon, bukan besi sebagai meteorit pada umumnya. Bahan-bahan ini sangat kecil kemungkinannya bisa bertahan dari gesekan atmosfer ketimbang meteorit besi, inilah mengapa carbonaceous chondrite sangat jarang ditemukan.
Meteorit saat diperbesar menggunakan mikroskop elektron, manik-manik mineral bulat yang disebut chondrules terlihat tertanam di meteorit. Foto: The Loughborough Materials Characterisation Centre
Sekarang batuan luar angkasa berwarna hitam ini akan menjalani analisis lebih lanjut, termasuk mikroskop elektron, spektroskopi getaran, dan difraksi sinar-X. Teknik-teknik ini akan membantu mengungkap struktur fisik batu, serta terbuat dari apakah batu itu.
ADVERTISEMENT
“Sebagian besar meteorit terdiri dari mineral seperti olivin dan phyllosilicates, dengan inklusi mineral lain disebut chondrules,” kata Fowler.
“Tetapi komposisinya berbeda dengan apa pun yang kamu temukan di Bumi dan berpotensi tidak seperti meteorit lain yang kami temukan. Mungkin mengandung beberapa struktur kimia atau fisik yang sebelumnya tidak diketahui yang belum pernah terlihat dalam sampel meteorit lain yang tercatat.”