Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Dikira Punah, Kelinci Ini Kembali Ditemukan setelah 130 Tahun Hilang
31 Januari 2025 9:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tim sukses merekam kelinci ekor kapas Omiltemi di tujuh dari 10 area yang disurvei. Ini memberi harapan besar bahwa populasi kelinci Omiltemi ada dalam jumlah yang lebih banyak dari perkiraan sebelumnya.
Adapun kelinci ekor kapas Omiltemi ditemukan oleh tim Re:wild, sebuah inisiatif konservasi yang didedikasikan untuk Pencarian Spesies Hilang. Kelinci ekor kapas adalah spesies ke-13 yang ditemukan lagi. Beberapa hewan punah lain yang kembali ditemukan adalah laba-laba penari tap dan burung helm berjambul kuning.
Tidak mudah untuk menemukan kelinci ekor kapas Omiltemi. Pencarian yang dilakukan selama lima tahun memberi tantangan tersendiri bagi tim.
“Di awal proyek, sangat membuat frustrasi karena tidak dapat bekerja di beberapa lokasi atau ejidos negara bagian, terutama karena alasan keamanan, bahkan di kota Omiltemi kami hanya dapat mencari kelinci di area yang diperuntukkan bagi pertanian dan peternakan, dan kami tidak dapat mengakses situs yang paling dilindungi,” kata Alberto Almazán-Catalán, pemimpin ekspedisi, ahli ekologi, dan presiden Instituto para el Manejo y Conservación de la Biodiversidad (INMACOB).
ADVERTISEMENT
“Demikian pula, tahap pertama berlangsung selama satu setengah tahun, di mana kami tidak memiliki bukti kelinci Omiltemi, yang membuat kami percaya bahwa spesies ini telah punah.”
Almazán-Catalán memimpin tim ekspedisi di Meksiko untuk menyisir 10 area berbeda di Pegunungan Sierra Madre del Sur. Tak hanya menjelajahi area-area yang diduga terdapat keberadaan kelinci ekor kapas, tim juga mewawancarai warga, mengerahkan pesawat nirawak, dan memasang kamera pengintai.
Kerja keras mereka akhirnya membuahkan hasil. Pada akhir ekspedisi, kelinci Omiltemi terlihat di tujuh dari 10 lokasi yang disisir.
“Setelah mengamati dan menganalisis ciri-ciri morfologinya, kami membandingkannya dengan ciri-ciri yang disebutkan dalam deskripsi aslinya, dan kemudian kami menyadari bahwa itu adalah Sylvilagus insonus (kelinci Omiltemi),” kata Almazán-Catalán.
ADVERTISEMENT
“Saat itu saya senang telah menemukan spesies yang sudah dinyatakan punah di dunia sains. Namun, selama ekspedisi kami dapat mengamati bahwa terdapat banyak populasi di beberapa wilayah Sierra Madre del Sur di negara bagian Guerrero, yang membuat saya semakin senang.”
Bagi orang awam, kelinci ekor kapas Omiltemi mungkin tampak seperti kebanyakan kelinci lainnya, tapi sebenarnya mereka terlihat sangat berbeda dari kelinci ekor kapas biasa. Meski disebut ekor kapas, hewan ini tidak memiliki ekor putih, melainkan berwarna hitam kecil. Ukurannya lebih kecil dan memiliki telinga yang lebih kecil.
“Meski merupakan spesies kecil, kelinci ini kuat, lincah, dan teritorial,” kata Almazán-Catalán. “Kami mengamati spesimen [kelinci Omiltemi] memanjat dinding dengan kemiringan 80%, ketinggian 5 hingga 6 meter, mereka dengan ganas melindungi wilayah dari kelinci spesiesnya sendiri (Sylvilagus insonus) serta kelinci ekor kapas Meksiko (Sylvilagus cunicularius), spesies lain yang tersebar di seluruh negara bagian Guerrero.”
ADVERTISEMENT