Dikira Serangan Jantung, Ternyata Pria Ini Sakit Gara-gara Telan Baterai

27 November 2020 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi seseorang terkena serangan jantung. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi seseorang terkena serangan jantung. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang pria dilarikan ke UGD setelah mengeluhkan rasa sakit di perutnya selama dua jam. Dokter memvonis bahwa pria tersebut mengalami serangan jantung, berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan elektrokardiogram (EKG).
ADVERTISEMENT
Namun, dokter curiga kalau sakit perut yang terjadi pada narapidana berusia 26 tahun itu bukan serangan jantung, karena tidak ada gejala seperti sesak napas. Selain itu, pasien juga tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular.
Selain itu, kadar troponin jantungnya, protein otot jantung yang dilepaskan ke dalam darah selama serangan jantung, juga normal. Satu-satunya faktor risiko penyakit jantungnya adalah kebiasaan merokoknya.
Setelah menjalani scan x-ray, dokter menemukan adanya baterai di tubuh pasien. Ternyata alat EKG, yang sebelumnya digunakan untuk memeriksa jantung pasien, menunjukkan adanya serangan jantung karena mendeteksi baterai tersebut.
"Jika seseorang menelan satu baterai atau beberapa baterai, EKG dapat meniru perubahan yang sama seperti pada infark miokard, atau serangan jantung akut," jelas Guy L. Mintz, direktur kesehatan kardiovaskular dan lipidologi di Sandra Atlas Bass, Northwell Health, yang juga menangani pasien.
com-Ilustrasi terkena serangan jantung. Foto: Shutterstock
Pada pasien ini, EKG menunjukkan tanda serangan jantung yang dikenal sebagai 'elevasi segmen-ST'. Artinya, segmen tertentu di EKG yang seharusnya datar malah meningkat.
ADVERTISEMENT
Lalu, bagaimana EKG bisa mendeteksi baterai pada tubuh manusia sebagai serangan jantung?
Berdasarkan laporan yang terbit di jurnal Annals of Internal Medicine, hal ini terjadi karena baterai yang berkontak dengan asam lambung dapat menghasilkan arus listrik yang mengalir ke jantung dan memengaruhi EKG.
Meski kasus ini bukanlah serangan jantung sungguhan, namun menelan baterai mungkin saja bisa melukai jantung.
"Efek listrik yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan pada jantung. Menelan baterai berbahaya karena kerusakan dapat menyebabkan kebocoran bahan kimia atau bahkan gangguan usus," tambah Mintz.
Untungnya dalam kasus ini, sang pria tidak mengalami komplikasi apa pun akibat baterai di tubuhnya. Jadi, jangan makan baterai ya!