Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Djarum Foundation Tanam 5.000 Mangrove di Denpasar, Bali
31 Agustus 2022 16:02 WIB
·
waktu baca 4 menitDiperbarui 20 Agustus 2024 11:17 WIB
ADVERTISEMENT
Bakti Lingkungan Djarum Foundation melalui program Trees for Life melakukan penanaman 5.000 bibit mangrove di Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Denpasar, Bali pada Rabu (31/2).
ADVERTISEMENT
Penanaman ini diekskusi oleh komunitas Darling Squad (@adar Lingkungan Squad), wadah gerakan anak muda yang peduli lingkungan, yang dibuat oleh Djarum Foundation .
Vice President Director Djarum Foundation, Fx Supanji mengatakan penanaman merupakan bentuk dari tanggung jawab kepada alam. Selain mangrove, pihaknya sebelum ini juga telah menanam sejumlah tanaman dengan jumlah yang besar.
"Usaha tanam 5.000 mangrove ini bukan apa-apa, kecil. Djarum Foundation sudah tanam ribuan km trembesi, insyaallah dengan bantuan semua, ini menjadi ringan, dan (alam) menjadi sehat."
Sementara itu, Inge Retnowati, Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (RPDM KLHK), menyoroti banyaknya manfaat dari penanaman mangrove, mulai dari lingkungan, sosial dan ekonomi.
"Banyak manfaat mangrove di ekosistem, mulai dari menjadi habitat ikan, penahan abrasi hingga berpengaruh ke perubahan iklim," ungkap Inge.
ADVERTISEMENT
"Mangrove menyerap karbon empat kali dari pohon dataran biasa. Dengan manfaat mangrove yang tinggi, kita juga berkontribusi pengaruh iklim global."
Tak cuma urusan menanam saja. Faktanya, tanaman mangrove punya manfaat ekonomi. Melalui studi literaturnya, Sekretaris Pusat Studi Agraria IPB, Soni Trison mengatakan, bahwa tanaman mangrove memiliki nilai cukup besar yaitu Rp 17-84 juta per hektare.
Mangrove memiliki manfaat tak langsung seperti menjadi daya tarik wisata pantai yang memiliki fungsi pemeah ombak. Ada juga manfaat mangrove secara langsung seperti pengolahan bagian-bagian mangrove untuk diolah menjadi barang ekonomis.
"Pariwisatanya oke, yang lainnya juga oke," ungkapnya.
"Harus ada beda pengelolaan mangrove, tak hanya tanam, tapi juga pengembangan masyarakat sekitar untuk pemanfaatan ekonomi."
Mangrove dapat menjadi komoditas yang bisa diolah, seperti batik Mangrove, dan kerupuk Mangrove. Mewakili Gubernur Bali, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra, menyampaikan bahwa Tahura Ngurah Rai menjadi rumah bagi 44% mangrove di Bali.
ADVERTISEMENT
Total ada 17 spesies Mangrove sejati (true mangrove) dan 16 spesies mangrove ikutan (mangrove assosiate). Upaya pelestarian diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan menjaga fungsi mangrove sebagai penahan abrasi dan penyerap karbon.
"Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan hutan mangrove antara lain: Penanaman kembali hutan mangrove, Pengaturan tata ruang wilayah pesisir, penegakan hukum terhadap pelanggaran bidang kehutanan dan pembersihan/pembebasan mangrove dari pencemaran sampah-sampah plastik yang mengganggu pertumbuhan dan kesehatan mangrove."
Tak berhenti di penanaman bibit
Acara ini diharap dapat berlanjut hingga ke tahap pengelolaan termasuk oleh masyarakat sekitar, hingga mangrove dapat bermanfaat maksimal. Setelah penanaman, setidaknya Djarum Foundation akan merawat bibit hingga 6 bulan, lalu dikelola masyarakat dan stakeholder setempat.
ADVERTISEMENT
"Saya katakan tadi bahwa kegiatan 5 ribu tanam mangrove ini kecil. Di bandingkan kerusakan yang sudah dilalui, masih berlangsung di Bumi kita," kata VP Director Djarum Foundation, Fx Supanji.
"Sehingga yang diharapkan ini menjadi stimulasi semua pihak. Semua kalangan, umur yang sudah tahu akan lingkungan, termotivasi untuk sadar lingkungan. Terutama dalam hal ini khususnya mangrove."
Usai kegiatan di Bali, Trees for Life akan lanjut memperluas penanaman mangrove di pesisir Jawa, tepatnya di daerah Rembang. "Rembang itu sudah ada yang keberhasilannya ada. Nah kita perluas. Itu sudah ada yang dapat Kalpataru. Kelompok tani sudah ada," tambah Supanji.
Nana Mirdad, artis yang turut menghadiri penanaman 5.000 bibit mangrove ini, sebagai perwakilan anak muda menyerukan kepada anak muda agar lebih bertanggung jawab atas lingkungan. Mulai dari hal-hal kecil, seperti tidak menggunakan wadah plastik sekali pakai, sedotan plastik dan makan makanan plant-based.
ADVERTISEMENT
"Kendalanya sekarang anak-anak muda lebih banyak fokus ke hal-hal yang tidak berdampak baik. Malah kebanyakan kegiatan lingkungan seperti ini tuh tenggelam," ungkapnya.
"Nah itu yang harus kita angkat, kita sadari, bahwa kita anak muda adalah generasi yang tanggung jawab terhadap masa depan bumi kita."