DNA Purba Usia 2 Juta Tahun Ditemukan, Ungkap Dunia yang Hilang

9 Desember 2022 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rekonstruksi seorang seniman menunjukkan formasi Kap Kobenhavn di Greenland paling utara dua juta tahun lalu, pada saat suhu jauh lebih tinggi daripada Greenland paling utara saat ini. Foto: Beth Zaiken/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Rekonstruksi seorang seniman menunjukkan formasi Kap Kobenhavn di Greenland paling utara dua juta tahun lalu, pada saat suhu jauh lebih tinggi daripada Greenland paling utara saat ini. Foto: Beth Zaiken/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Ilmuwan menemukan DNA berusia 2 juta tahun di permafrost Greenland. Penemuan ini tidak hanya memecahkan rekor DNA tertua di dunia yang pernah ditemukan, tapi mengungkap dunia hilang yang menakjubkan.
ADVERTISEMENT
DNA tersebut terdiri dari potongan DNA mastodon (mamalia purba), lemming, angsa, rusa, tanaman, dan bahkan mikroba yang menghuni lingkar Arktik 2 juta tahun yang lalu.
Greenland pada masa itu adalah habitat bagi banyak hewan. Dataran tersebut 19 derajat Celsius lebih hangat daripada sekarang. Meskipun begitu, ekosistem dan hewan-hewan yang berhasil bertahan membuat ilmuwan terkesima.
Profesor Eske Willerslev dari University of Cambridge dan University of Copenhagen, mengatakan:
Rekor DNA tertua sebelumnya dipegang oleh penemuan fosil mammoth yang ditemukan di Siberia berusia 1-1,2 juta tahun.
“DNA dapat terurai dengan cepat tetapi kita telah menunjukkan bahwa dalam keadaan yang tepat, kita sekarang dapat kembali ke masa lalu lebih jauh dari yang dapat dibayangkan siapa pun,” kata Willerslev, seperti dikutip The Guardian.
ADVERTISEMENT
Tampilan dekat menunjukkan bahan organik di endapan pantai di ujung utara Greenland yang menghasilkan DNA yang berasal dari dua juta tahun lalu. Foto: Kurt Kjaer/Handout via REUTERS
Willerslev dan koleganya bekerja selama 16 tahun pada proyek tersebut, menghasilkan DNA dari 41 sampel yang ditemukan tersembunyi di tanah liat dan kuarsa yang kemudian diurutkan dan diidentifikasi.
Sampel DNA purba ditemukan terkubur jauh di dalam Formasi Kap København, sebuah endapan sedimen setebal hampir 100 meter yang terbentuk selama 20.000 tahun. Sedimen tersebut terselip di fyord di Samudra Arktik di titik paling utara Greenland, terawetkan dalam es atau permafrost tanpa tersentuh oleh manusia selama 2 juta tahun.

Tidak ada karnivora

Tidak ada DNA karnivora ditemukan di sampel tersebut, mungkin karena jumlahnya lebih sedikit. Namun para ilmuwan berspekulasi mungkin ada beruang purba, serigala, atau harimau bertaring tajam.
“Kami tidak tahu apa yang ada di sana, tapi mungkin sesuatu yang memakan mastodon dan rusa kutub,” tambah Willerslev.
Sebuah batang berumur dua juta tahun dari pohon larch, masih menempel di permafrost di dalam endapan pantai di ujung utara Greenland. Foto: Svend Funder/Handout via REUTERS
Para penulis studi mengatakan sangat menarik bahwa spesies ini dapat berkembang sejauh ini di utara, di mana sebagian besar hari sepanjang tahun terkurung kegelapan malam tanpa siang di musim dingin, meskipun suhunya lebih hangat pada masa itu dibanding sekarang.
ADVERTISEMENT
“Data menunjukkan bahwa lebih banyak spesies dapat berevolusi dan beradaptasi dengan suhu yang sangat bervariasi dari yang diperkirakan sebelumnya,” ujar Dr Mikkel Pedersen, dari Lundbeck Foundation GeoGenetics Center di University of Copenhagen dan rekan penulis pertama.