Dokter Berhasil Sambung Penis yang Sudah Putus, Bisa Berfungsi Lagi

3 Juli 2020 6:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penis Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penis Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Dokter bedah di Inggris berhasil menyambung kembali penis seorang pria yang sudah putus selama hampir satu hari, tepatnya 23 jam. Ini menandai waktu terlama sebuah organ tubuh kembali terpasang kembali setelah terlepas dari tubuh tanpa pasokan darah.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya berhasil terpasang dan berfungsi sebagai saluran pembuangan urine, tapi penis pasien tersebut juga bisa mengalami ereksi. Hal itu berkat pemasangan pembuluh darah arteri dan vena yang berhasil disambungkan kembali.
“Keberhasilan pembedahan ini seharusnya menyemangati para dokter untuk mencoba replantasi penis, bahkan dalam keadaan iskemia (kehilangan suplai darah) dalam waktu lama, karena adanya kemungkinan sukses dan potensi fisik dan efek psikososial dari kehilangan organ bagi pasien,” tulis tim bedah dari University Hospitals Birmingham NHS Foundation Trust, Inggris, seperti dikutip Science Alert.
Pasien pria berusia 34 tahun dilaporkan punya riwayat skizofrenia paranoid, yang telah mencoba bunuh diri selama episode psikotik. Ia ditemukan setelah 15 jam kemudian, pasien segera dilarikan ke rumah sakit dan masuk ruang operasi. 
ADVERTISEMENT
Pembuluh darah utama penis bagian atas dengan cepat teridentifikasi, dan ternyata masih berfungsi baik. Untuk menghubungkan pembuluh vena yang terpotong, dokter mengambil vena 'cadangan' dari donor lengan.
Ilustrasi Penis. Foto: Shutterstock
Sayangnya, salah satu saraf utama yang putus tertarik terlalu jauh ke dalam untuk bisa disambungkan kembali. Beruntung pembuluh darah yang telah tersambung mengembalikan aliran darah ke jaringan penis pada saat yang tepat. Tim bedah dari Birmingham nyaris tidak berhasil melakukan replantasi dalam waktu di bawah 24 jam. 
“Darah berhasil mengalir di arteri dengan baik dalam 8 jam setelah datang ke rumah sakit, ini berarti penis total mengalami iskemia selama 23 jam,” tulis laporan tersebut.
Di masa lalu, dokter yang dihadapkan dengan kasus amputasi penis total akan menyambungkannya tanpa memperbaiki pembuluh darah atau saraf dorsal. Namun saat ini, tindakan tersebut diketahui dapat menyebabkan kegagalan pemulihan saraf sensoris dan menyebabkan jaringan parut di saluran kencing.
ADVERTISEMENT
Replantasi bedah mikro sudah berkembang jauh, sampai pada banyak pasien bisa mengalami ereksi kembali, tetapi masih banyak hal yang perlu ditingkatkan.
Ilustrasi bedah. Foto: Pixabay - @sasint
Prosedur penyambungan penis terbilang menjadi operasi yang jarang terjadi, dan berhasil. Hanya ada sekitar 100 prosedur yang tercatat di literatur medis. Pada umumnya, jika melebihi satu hari, tingkat keberhasilan prosedur replantasi sangat rendah.
Proses replantasi adalah tindakan bedah mikro rumit, melibatkan dokter dari beberapa bidang, seperti spesialis bedah urologi dan spesialis bedah plastik. Saat amputasi penis terjadi, penting untuk tim medis bertindak cepat dalam memberikan kesempatan terbaik bagi jaringan tubuh yang akan direplantasi agar bisa tetap bertahan hidup.
Sayangnya prosedur ini kerap kali terlambat, karena tidak banyak dokter yang familiar dengan tindakan penanaman kembali organ tubuuh yang sudah terlepas. Di tambah lagi, kondisi darurat ini tidak terdokumentasikan dengan baik di literatur.
ADVERTISEMENT
Laporan operasi replantasi penis terakhir yang tercatat medis terjadi dua dekade lalu. Itu adalah penanganan replantasi penis milik bocah berusia 4 tahun, yang penisnya putus selama 18 jam setelah cedera. Operasinya sendiri berjalan lancar dan berhasil menyambungkan penis si bocah.