Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
1 Ramadhan 1446 HSabtu, 01 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
dr. Erwin Christianto, dokter spesialis gizi klinik di Eka Hospital Pekanbaru, mengatakan bahwa perut lapar dan mulut haus bukan alasan untuk kita makan dan minum apa saja. Sebab, berbuka dengan makanan atau minuman yang salah dapat membawa efek negatif. Apa saja dampak buruk tersebut? Mari kita bahas.
dr. Erwin bilang, kebiasaan “balas dendam” saat berbuka dengan mengonsumsi makanan berlebihan dan berminyak dapat memicu berbagai masalah masalah pencernaan, seperti peningkatan asam lambung, kembung, mulas, sakit perut, muntah, dan diare.
Selain itu, pola makan yang salah saat Ramadhan berpotensi menambah berat badan. Lonjakan gula darah dan beban metabolisme tubuh yang berlebih akibat konsumsi makanan yang tidak terkontrol dapat memicu sakit kepala, kegelisahan, serta masalah kesehatan serius lainnya, seperti gangguan pada ginjal, mata, jantung, dan saraf.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana cara berbuka puasa yang sehat dan tetap enak? Berikut tahapannya.
Awali dengan Makanan Ringan dan Sehat
Menurut dr. Erwin, sebaiknya kita menghindari mengonsumsi makanan berat secara langsung saat berbuka. Mulailah dengan minum 1-2 gelas air putih untuk membatalkan puasa, kemudian lanjutkan dengan makanan yang mudah dicerna. Kurma dan air putih merupakan pilihan yang baik karena dapat mengembalikan kadar gula darah secara bertahap.
Kita juga bisa berbuka dengan buah-buahan segar seperti pisang, pepaya, atau melon untuk membantu rehidrasi tubuh. Bisa juga mengonsumsi sup sayur hangat kaya serat dan elektrolit.
Batasi Konsumsi Makan Berlemak dan Berminyak
Makanan yang digoreng memang menggugah selera. Namun, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Jadi, pilihlah makanan yang diolah dengan cara dipanggang, dipepes, disemur, atau dibacem sebagai alternatif yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
Beberapa makanan alternatif tersebut seperti sup ayam dengan sayuran, sup bening, sate yang tidak berlemak dan menggunakan saus kacang, nasi merah dengan lauk seperti ikan bakar atau daging tanpa lemak.
Seimbangkan Karbohidrat dan Serat
Konsumsi karbohidrat berlebihan, terutama dari berbagai sumber sekaligus (misalnya nasi dengan mie atau kentang), dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan. Usahakan untuk mengonsumsi karbohidrat dengan jumlah yang seimbang dan selalu sertakan sayuran sebagai sumber serat.
Perhatian Porsi Makan
Berbuka puasa bukanlah kesempatan untuk makan sebanyak-banyaknya. Terapkan prinsip makan secara perlahan dan dengarkan sinyal tubuh Anda. Berhentilah makan sebelum merasa terlalu kenyang.
“Mulailah dengan porsi kecil saat berbuka, kemudian lanjutkan dengan porsi utama setelah salat Maghrib. Kunyah makanan dengan baik dan hindari makan terburu-buru. Hindari makan sambil berbicara, menonton televisi, atau menggunakan gadget. Gunakan piring berukuran kecil untuk membantu mengontrol porsi makan. Terakhir, jangan langsung tidur setelah makan. Berikan waktu minimal 2 jam bagi tubuh untuk mencerna makanan dengan baik,” papar dr. Erwin.
Minum yang Cukup
Setelah seharian berpuasa, tubuh membutuhkan cairan untuk menggantikan yang hilang. Minumlah air putih yang cukup untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi.
ADVERTISEMENT
Minum air minimal 8 gelas sehari, mulai dari waktu berbuka hingga sahur, dengan interval sekitar 1 jam antar-waktu minum. Kamu juga perlu menghindari minuman manis seperti soda atau sirup, karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Pentingnya juga membatasi minum kopi dan teh karena bersifat diuretik, alias dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Pilih Menu Sahur yang Sehat
Sahur merupakan waktu makan penting sebelum memulai puasa. Pilihlah menu sahur yang mengandung protein tinggi agar tidak mudah lapar selama berpuasa, serta mengandung cukup cairan. Contoh makannya bisa sayur bayam dengan ayam panggan atau pepes, tahu dan tempe bacem. serta ikan asam pedas dengan semangkuk salad juga boleh.
Jaga Pola Tidur dan Aktivitas Fisik
Selain memperhatikan pola makan, istirahat yang cukup dan aktivitas fisik yang teratur juga penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran selama Ramadhan.
ADVERTISEMENT
Tidurlah minimal 6 hingga 7 jam setiap malam. Lakukan aktivitas fisik ringan, seperti jalan santai setelah berbuka untuk membantu proses pencernaan. Hindari tidur setelah sahur. Kalau mau tidur, beri jeda minimal 30 menit sebelum tidur. Manfaatkan ibadah Tarawih sebagai bentuk aktivitas fisik.
“Berbuka puasa dengan pola makan yang sehat tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga mendukung kelancaran ibadah selama Ramadhan. Ingatlah, berbuka puasa bukanlah ajang ‘balas dendam’, melainkan kesempatan untuk memberikan nutrisi terbaik bagi tubuh setelah seharian berpuasa,” kata dr. Erwin.
“Dengan menerapkan panduan makan sehat ini, Anda dapat tetap bugar, terhindar dari masalah pencernaan, dan menjalankan ibadah puasa dengan nyaman serta maksimal hingga akhir Ramadan.”