Dokter Ini Bertaruh Nyawa Demi Keluarkan Granat Aktif di Dada Tentara Ukraina

19 Januari 2023 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar sinar-X dari granat yang tidak meledak, bersarang tepat di bawah jantung prajurit Ukraina.  Foto:  Hanna Maliar/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Gambar sinar-X dari granat yang tidak meledak, bersarang tepat di bawah jantung prajurit Ukraina. Foto: Hanna Maliar/Facebook
ADVERTISEMENT
Dokter militer Ukraina bertaruh nyawa untuk mengeluarkan granat aktif yang bersarang di dada seorang tentara. Granat aktif itu bisa sewaktu-waktu meledak jika terjadi kesalahan dalam proses mengeluarkannya.
ADVERTISEMENT
Informasi ini didapat setelah Hanna Maliar, wakil menteri pertahanan Ukraina, memposting gambar sinar-X di akun Facebook-nya pada Senin (9/1), memperlihatkan sebuah granat aktif yang belum meledak bersarang di dalam dada seorang tentara Ukraina.
“Dokter militer melakukan operasi untuk mengeluarkan granat VOG yang tidak meledak dari tubuh prajurit,” tulis Maliar di Facebook.
Operasi berbahaya tersebut dilakukan oleh ahli bedah paling berpengalaman di angkatan militer Ukraina bernama Andrii Verba. Operasi dibantu oleh dua sappers atau insinyur tempur untuk melindungi staf medis dan memastikan operasi dilakukan dengan aman.
Selain hasil rontgen pasien, Maliar juga memposting penampakan granat yang sudah berhasil dikeluarkan di tubuh Verba. Granat VOG sendiri memiliki panjang sekitar 4 centimeter dan dapat diledakkan dari jarak 400 meter.
ADVERTISEMENT
Selama proses operasi, dokter tidak menggunakan elektrokoagulasi, yakni metode untuk mengontrol pendarahan yang dilakukan menggunakan arus listrik untuk membakar tepi pembuluh darah, membakar luka atau sayatan. Ini karena dokter khawatir arus listrik dapat memicu ledakan granat.
“Bagian granat yang tidak meledak diambil dari bawah jantung. Beruntung tidak meledak,” tulis Anton Gerashchenko, penasihat menteri urusan dalam negeri Ukraina, sebagaimana dikutip Live Science.
Setelah granat berhasil dikeluarkan, pasien yang berusia 28 tahun itu dirawat guna pemulihan lebih lanjut.
“Belum pernah ada operasi seperti itu dalam praktik dokter kami,” lanjut Gerashchenko.
Operasi mengeluarkan granat aktif di tubuh tentara mungkin menjadi yang pertama dilakukan di Ukraina dan Rusia. Namun, operasi yang sama pernah terjadi di belahan negara lain.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang terbit di jurnal Military Medicine pada 1999 menyebutkan data militer AS pernah mencatat 36 kasus senjata aktif yang bersarang di tubuh manusia dan berpotensi meledak. Kebanyakan terjadi saat Perang Dunia II. Empat orang pasien dilaporkan meninggal dunia sebelum operasi dilakukan, sementara 32 orang lainnya berhasil diselamatkan.
Tim dokter militer AS di Afghanistan juga pernah mengeluarkan granat aktif di perut seorang prajurit pada 2006. Dan pada 2004, dokter mengeluarkan amunisi yang berpotensi meledak dari kepala seorang wanita hamil berusia 23 tahun di Afghanistan. Program Joint Trauma System dari Departemen Pertahanan AS bahkan memiliki pedoman resmi tentang tata cara menangani kasus amunisi yang bersarang di tubuh manusia.