Dua Teknisi di Stasiun Penelitian Antartika Meninggal Dunia

14 Desember 2018 10:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung es di Antartika. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung es di Antartika. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Dua orang teknisi di salah satu stasiun penelitian di Antartika dinyatakan meninggal dunia. Penyebab tewasnya kedua teknisi tersebut dilaporkan akibat insiden yang melibatkan sebuah generator yang sedang mereka perbaiki.
ADVERTISEMENT
Stasiun penelitian tersebut bernama Stasiun McMurdo yang merupakan stasiun penelitian terbesar di Antartika dan dapat menampung hingga 1.258 orang di dalamnya. Stasiun ini terletak di ujung selatan Pulau Ross yang masuk ke dalam bagian Antartika namun diklaim oleh Selandia Baru.
National Science Foundation (NSF) memberitakan pada 12 Desember waktu setempat, kedua teknisi tersebut tengah melakukan perawatan rutin terhadap sistem pencegah kebakaran di tempat generator yang digunakan untuk menyalakan pemancar radio.
Kecurigaan ada sesuatu yang tidak beres dirasakan oleh pilot helikopter yang mengantar mereka. Kedua teknisi tersebut tidak kembali dalam waktu yang telah ditentukan. Karena itulah pilot tersebut segera mengecek kedua rekannya. Dilaporkan Science Alert, ada asap yang keluar dari bangunan tersebut.
Salju di Antartika  (Foto: NASA/Cindy Evans/Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Salju di Antartika (Foto: NASA/Cindy Evans/Wikimedia Commons)
Ketika ditemukan, kedua teknisi sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Mereka telah diberikan penapasan buatan, namun sayangnya nyawa kedua teknisi tersebut tidak bisa diselamatkan. Salah seorang teknisi meninggal dunia di tempat, sementara satu lainnya sempat dibawa ke klinik terdekat namun dinyatakan meninggal segera setelah sampai di klinik.
ADVERTISEMENT
Stasiun McMurdo memiliki tiga lapangan terbang, sebuah pelabuhan, landasan helikopter, dan lebih dari 100 bangunan di dalamnya.
Kondisi Terkini Antartika (Foto: Nathan Kurtz/NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Terkini Antartika (Foto: Nathan Kurtz/NASA)
Stasiun ini menjadi tempat bagi para ilmuwan yang ingin melakukan penelitian di berbagai bidang, seperti astrofisika, biologi, geologi, dan klimatologi. Selain beberapa orang ilmuwan, sebagian besar penghuni dari stasiun ini adalah staf pendukung seperti engineer, petugas IT, pekerja konstruksi dan perbaikan untuk menjaga agar stasiun penelitian ini dapat dimanfaatkan meskipun alam Antartika dikenal sangat keras karena cuacanya yang dingin.
The Guardian mengabarkan bahwa juru bicara NSF telah mengatakan tidak ada yang mencurigakan mengenai kejadian meninggalnya dua teknisi ini dan keluarga korban telah diberikan kabar tersebut.