Dugong, Hewan Inspirasi Kisah Putri Duyung Disebut Punah di China

27 Agustus 2022 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Dugong. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dugong. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Para peneliti telah menyatakan dugong, mamalia yang menjadi inspirasi kisah kuno tentang putri duyung, punah di China. Menurut penelitian yang dilakukan sekelompok ilmuwan dari Zoological Society of London (ZSL) dan Chinese Academy of Science, hanya tiga penduduk yang tinggal di pantai China yang pernah melihat dugong dalam lima tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Temuan itu didapatkan usai para peneliti mewawancarai 788 anggota masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir China yang diidentifikasi, untuk menentukan kapan masyarakat setempat terakhir melihatnya. Rata-rata warga lokal melaporkan tidak pernah melihat duyung selama 23 tahun, sementara hanya tiga orang yang pernah melihat satu dalam lima tahun terakhir.
Para ilmuwan di ZSL dan Chinese Academy of Science juga sudah meninjau semua data sejarah di mana dugong sebelumnya ditemukan di China. Hasilnya, tidak ada penampakan hewan laut tersebut yang diverifikasi oleh para ilmuwan sejak tahun 2000.
Hal ini membuat para peneliti menyatakan dugong telah punah secara fungsional.
“Tidak lagi layak... untuk menopang dirinya sendiri,” jelas Heidi Ma, salah satu peneliti di ZSL, sebagaimana dikutip BBC.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Dugong. Foto: Shutterstock

Sumber makanan yang hilang diduga jadi penyebab

Dugong adalah hewan laut yang unik. Dengan berat hampir setengah ton, ia adalah satu-satunya mamalia laut vegetarian.
Penampilan dugong mirip dalam penampilan dan perilaku dengan manatee atau lembu laut. Bedanya, dugong punya ekornya seperti paus, dan sifatnya yang lembut dan tampak jinak.
Kepribadian tersebut membuat beberapa orang percaya dugong mengilhami kisah pelaut kuno tentang putri duyung.
Sayangnya, habitatnya yang dekat dengan pantai China membuatnya rentan terhadap pemburu di abad ke-20 yang mencari hewan itu untuk kulit, tulang, dan dagingnya. Setelah penurunan populasi yang mencolok, duyung diklasifikasikan sebagai hewan yang dilindungi kunci nasional tingkat satu oleh Dewan Negara China pada 1988 silam.
Para peneliti percaya bahwa perusakan habitatnya yang berkelanjutan, termasuk kurangnya padang lamun —habitat penting bagi dugong sebagai sumber makanan, telah menyebabkan kehancuran populasi dugong yang cepat.
ADVERTISEMENT
Dugong sendiri masih ditemukan di 37 wilayah tropis lainnya di dunia, khususnya perairan pantai dangkal di Samudra Pasifik India dan barat. Namun ia diklasifikasikan sebagai hewan “rentan” dalam daftar merah terancam punah oleh International Union for the Conservation of Nature (IUCN).