Eka Hospital Punya Teknologi Canggih O-Arm untuk Tangani Skoliosis, Apa Itu?

21 September 2022 16:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teknologi O-arm dalam operasi skoliosis Eka Hospital. Foto: Eka Hospital
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi O-arm dalam operasi skoliosis Eka Hospital. Foto: Eka Hospital
ADVERTISEMENT
Berbagai inovasi terus dihadirkan Eka Hospital dalam upaya meningkatkan pelayanan, khususnya spine (tulang belakang) yang mendukung serta memudahkan dalam tindakan operasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Eka Hospital telah memiliki teknologi berkelas dunia berupa robot navigasi untuk operasi tulang belakang yang pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara.
Melalui penggunaan robot navigasi ini, akurasi penempatan screws (implan) bisa mencapai 99,9 persen. Risiko misplacement screw yang tadinya mencapai 15 persen khususnya pada kasus skoliosis, yang bentuk tulangnya banyak mengalami perubahan bentuk, dapat ditekan hingga di bawah 1 persen.
Setelah menjadi pelopor dalam menghadirkan operasi tulang belakang dengan teknik robotik, kini Eka Hospital kembali menghadirkan teknologi O-arm untuk mendukung operasi tulang belakang, khususnya untuk kasus skoliosis.
O-arm di Eka Hospital merupakan satu-satunya mesin yang ada di Indonesia saat ini dan seri yang dimiliki adalah seri O-arm 2 yang merupakan seri tercanggih dari O-arm.
Eka Hospital memanfaatkan robot dalam operasi skoliosis. Foto: Eka Hospital
Fungsi O-arm pada dasarnya mirip dengan fungsi CT Scan tetapi memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan CT Scan. O-arm ini bersifat portable sehingga pemeriksaan bisa dilakukan di tengah-tengah operasi sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
Hal ini sangat penting karena memberikan gambaran yang lebih real dibandingkan CT Scan yang dilakukan saat pasien masih sadar dan dalam posisi telentang. Perbedaan posisi, pengaruh obat-obatan selama operasi, dan tarikan otot dapat mempengaruhi susunan tulang belakang sehingga akurasi O-arm jauh lebih tinggi daripada CT Scan.
Keunggulan lain yang ditawarkan O-arm adalah beam-nya yang bersifat conical sehingga radiasi yang ditimbulkan juga jauh lebih kecil dibandingkan CT Scan.
Bahkan dengan pilihan low-dose, radiasi yang ditimbulkan oleh satu kali scan dengan menggunakan O-arm setara dengan satu kali rontgen lumbar. Dengan radiasi yang hanya setara rontgen, bisa mendapatkan gambaran sedetail CT Scan.
Pengobatan Skoliosis bersama Dokter Phedy Konsultan Tulang Belakang. Foto: Antara
Menurut dr. Phedy, Sp.OT (K) Spine selaku Dokter Spesialis Ortopedi dan Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD, ada banyak keunggulan dari penggunaan O-arm, seperti tidak perlunya CT Scan praoperasi, biaya yang lebih terjangkau, gambar yang detail dan lebih real-time, serta dosis radiasi yang jauh lebih rendah.
ADVERTISEMENT
dr Phedy bahkan menyebut O-arm sebagai perfect partner untuk melakukan operasi robotik. Tanpa gambar yang berkualitas, akurasi robot akan menurun sehingga pada kasus skoliosis terkadang cukup menyusahkan dan bahkan pada kasus berat berbahaya.
“Bahaya sekali bila kita menggunakan robot tapi gambaran imaging-nya tidak jelas. Robot mendapatkan input anatomi tulang pasien dari imaging. Tanpa imaging yang jelas, jangan sekali-kali menggunakan robot untuk operasi, apalagi untuk kasus skoliosis.” ujar dr Phedy.
Ilustrasi Skoliosis. Foto: luckyraccoon/Shutterstock
Selain meningkatkan akurasi robot, pemeriksaan dengan O-arm juga hanya memakan waktu 25 detik sehingga operasi skoliosis robotic kini menjadi semakin cepat. Dengan operasi yang semakin cepat, perdarahan selama operasi juga semakin sedikit. Pemulihan juga berlangsung cepat.
“Salah satu tujuan dari operasi skoliosis adalah mencapai keseimbangan tubuh pasien, yang biasanya hanya dapat dinilai setelah operasi selesai dengan melakukan rontgen whole spine. Dengan adanya alat ini, keseimbangan sudah dapat dinilai oleh tim dokter saat operasi masih berlangsung. Ini merupakan satu-satunya alat di Indonesia yang bisa melakukan hal itu.” ungkap dr Phedy.
ADVERTISEMENT
Dengan banyaknya kelebihan yang ditawarkan O-arm dan dikombinasikan dengan penggunaan robotik, operasi skoliosis dapat dilakukan dengan sangat aman dengan tingkat keberhasilan mendekati 100 %.
Sementara itu, Chief Operating Officer Eka Hospital Group, drg. Rina Setiawati, menambahkan dengan peralatan baru O-Arm yang dimiliki Eka Hospital dan robot navigasi yang sebelumnya sudah ada, serta didukung tim dokter profesional, Eka Hospital berhasil melengkapi dan mengkombinasikan penanganan tulang belakang, khususnya skoliosis dengan aman, cepat dan tepat.