Ekidna Albino Langka Ditemukan di Australia, Begini Penampakannya

12 Mei 2023 9:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan landak semut albino ditemukan di Australia.  Foto: Bathurst Regional Council/Facebook
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan landak semut albino ditemukan di Australia. Foto: Bathurst Regional Council/Facebook
ADVERTISEMENT
Landak semut atau ekidna albino super langka ditemukan berkeliaran di sekitar Bathurst, berjarak sekitar 193 kilometer barat laut Sydney di New South Wales, Australia. Anggota dewan setempat yang melihatnya menamai landak semut albino dengan sebutan Raffie.
ADVERTISEMENT
“Ekidna berparuh pendek sangat pemalu dan agak sulit dipahami, tapi menemukan albino berparuh pendek sangat jarang terjadi,” kata Bathurst Regional Council sebagaimana dikutip Newsweek.
Foto-foto ekidna albino diunggah di media sosial Facebook Bathurst Regional Council dengan caption “Raffie terlalu cantik untuk tidak dibagikan”. Banyak netizen yang mengatakan bahwa hewan super putih ini terlihat sangat cantik dan menggemaskan.
“Betapa cantiknya!!! Dan betapa beruntungnya kita memilikinya di halaman belakang rumah kita,” tulis seorang pengguna.
Albinisme sendiri adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh mutasi genetik, ditandai dengan tidak adanya pigmen melanin. Hewan dengan albinisme cenderung memiliki kulit, rambut, bulu atau sisik berwarna putih, sementara matanya berwarna merah muda. Albinisme bisa terjadi pada seluruh kerajaan hewan, terutama pada burung, reptil, amfibi, dan terkadang pada mamalia, termasuk manusia.
ADVERTISEMENT
Australian Museum menjelaskan, ekidna berparuh pendek banyak tersebar di seluruh Australia. Namun mereka sulit dijumpai karena sifatnya yang pemalu dan tertutup. Mamalia yang juga dikenal sebagai nokdiak ini mudah dikenali dari duri tajam, kaki pendek, dan moncongnya yang panjang.
“Duri mereka bertindak sebagai garis pertahanan terhadap pemangsa,” kata Bathurst Regional Council. “Ketika mereka berhadapan dengan predator, mereka akan berguling menjadi bola atau durinya akan mencuat, atau menggali diri ke dalam tanah untuk menyelamatkan diri.”
Landak semut atau ekidna albino ditemukan di sebuah kota di Australia. Foto: Bathurst Regional Council/Facebook
Ekidna dan platipus berparuh pendek adalah satu-satunya mamalia yang bertelur. Satu bulan setelah kawin, ekidna betina akan menyimpan satu telur bercangkang lunak ke dalam kantongnya, dan akan menetas setelah 10 hari. Mereka memiliki peran sangat penting bagi lingkungan dan sering disebut sebagai insinyur ekosistem.
ADVERTISEMENT
“Mereka menghabiskan banyak waktu untuk menggali, menggaruk, dan memindahkan tanah untuk mencari makanan seperti rayap dan semut,” kata perwakilan Bathurst.
“Penggalian dan pemindahan tanah ini meningkatkan kesehatan tanah dengan membalik dan mencampur bahan organik. Ini memecah tanah keras tidak dapat ditembus untuk menanam bibit dan meningkatkan penyaringan air yang meningkatkan kelembapan tanah,” tambah mereka.
Selain itu, ekidna juga berkontribusi pada penyebaran jamur mikoriza yang sangat penting untuk kesehatan tanaman dan keanekaragaman hayati karena jenis jamur ini membantu tanaman asli meningkatkan penyerapan nutrisi dari tanah Australia yang miskin nutrisi.
Namun, hilangnya habitat dan predator menciptakan ancaman nyata bagi populasi landak semut. Otoritas setempat saat ini terus memantau Raffie dan meminta penduduk waspada serta melaporkan setiap penampakannya.
ADVERTISEMENT
“Kami mendorong masyarakat untuk terlibat dalam citizen science dan mengirimkan penampakan ekidna berparuh pendek dan hewan asli apa pun yang kami miliki di wilayah kami ke Echidna CSI atau iNaturalist,” kata Bathurst Regional Council.
“Namun kami meminta jika Anda bertemu Raffie atau satwa liar asli lainnya yang menunjukkan albinisme untuk tidak mengidentifikasi lokasi mereka untuk perlindungan mereka.”