Embrio Badak Putih Utara yang Terancam Punah Berhasil Diciptakan

19 Januari 2020 13:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Badak putih di Kenya. Foto: Reuters/Baz Ratner
zoom-in-whitePerbesar
Badak putih di Kenya. Foto: Reuters/Baz Ratner
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat ini, hanya ada dua ekor badak putih utara yang tersisa di Bumi. Keduanya adalah betina. Untuk itu, peneliti tengah mengupayakan beragam cara untuk membuat spesies ini tidak punah.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, peneliti mengklaim mereka telah berhasil menciptakan embrio badak putih utara untuk membuat spesies ini tetap hidup. Embrio itu diambil dari badak betina dan diinseminasi dengan sperma beku dari badak jantan yang telah mati.
Peneliti kemudian menyimpannya dalam nitrogen cair untuk dipindahkan ke induk pengganti, yakni seekor badak putih selatan selama beberapa bulan mendatang.
“Sungguh menakjubkan melihat bahwa kita akan dapat mengembalikan spesies yang telah hilang melalui sains," ujar Najib Balala, Menteri Margasatwa Kenya, dikutip dari Phys.org.
Badak putih di Kenya. Foto: Reuters/Baz Ratner
Melalui inseminasi buatan ini, peneliti berencana menciptakan sedikitnya lima ekor badak putih yang akan dikembalikan ke habitat aslinya di Afrika. Rencana tersebut kabarnya, akan memakan waktu hingga puluhan tahun.
Dua ekor badak putih betina utara yang tersisa, Najin dan Fatu, kini hidup di Kenya. Tiga embrio yang layak telah dibuat dengan telur dari Fatu.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, kami akan melakukan segala upaya untuk mencapai hasil yang sama untuk Najin yang berusia 30 tahun sebelum terlambat baginya," kata Thomas Hildebrandt, dari Institut Leibniz untuk Penelitian Kebun Binatang & Margasatwa di Jerman.
Prosedur tersebut telah terbukti aman dan dapat dilakukan secara teratur sebelum hewan menjadi terlalu tua. Langkah selanjutnya adalah memilih badak putih betina selatan yang ada di Ol Pejeta Conservancy, Kenya, sebagai induk pengganti.
Sudan dan para penjaganya. Foto: REUTERS/Thomas Mukoya
Praktik perburuan selama puluhan tahun telah memakan banyak korban, tak terkecuali badak. Hewan-hewan itu dibunuh untuk diambil tanduknya, yang telah lama digunakan sebagai bahan ukiran dan digunakan dalam pengobatan tradisional China.
Badak putih jantan utara terakhir bernama Sudan, yang bertahan hidup hingga usianya 45 tahun. Nama Sudan disematkan dari negara tempat ia dilahirkan. Badak jantan itu sengaja disuntik mati pada tahun 2018 karena penyakitnya yang berhubungan dengan usia rentannya.
ADVERTISEMENT