Erupsi Gunung Berapi di Rusia Muntahkan Berlian, Kok Bisa?

13 Mei 2020 14:31 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berlian kecil yang ditemukan dari puing-puing letusan Gunung Berapi Tolbachik di Rusia. Foto: Galimov et al. 2020 American Mineralogist
zoom-in-whitePerbesar
Berlian kecil yang ditemukan dari puing-puing letusan Gunung Berapi Tolbachik di Rusia. Foto: Galimov et al. 2020 American Mineralogist
ADVERTISEMENT
Gunung berapi Tolbachik di Semenanjung Kamchatka, Rusia, termasuk unik. Ketika erupsi, ia tak hanya mengeluarkan lava, tetapi juga memuntahkan beberapa berlian.
ADVERTISEMENT
Itu terjadi saat gunung Tolbachik erupsi pada 2012 hingga 2013. Para peneliti yang menganalisis gunung berapi tersebut menemukan sejumlah berlian kecil di antara puing-puing muntahan erupsi. Bagaimana fenomena ini bisa terjadi?
Sebagian besar berlian terkandung di perut Bumi sedalam 100 kilometer atau lebih. Ia bisa terbawa ke permukaan tanah lewat letusan gunung berapi yang disebut erupsi kimberlite. Istilah ini diambil dari nama tambang berlian di Kimberley, Afrika Selatan, salah satu tambang berlian paling terkenal dan produktif di dunia.
Ketika gunung berapi terbatuk-batuk, ia memuntahkan bongkahan batu, termasuk endapan berlian. Muntahan erupsi yang mengandung berlian ini biasanya berasal dari letusan yang kecil tapi kuat, hasil desakan bebatuan di asthenosphere, melewati litosfer, lalu menembus permukaan Bumi. Terkadang, gletser atau sungai memindahkan berlian dari sumbernya, tetapi mereka dapat dilacak kembali ke sumber gunung berapi aslinya.
Gunung Berapi Tolbachik di Rusia. Foto: Wikimedia Commons
Menurut laporan Discover Magazine, belum ada letusan kimberlite dalam sejarah manusia baru-baru ini. Letusan kimberlite terkonfirmasi terakhir meletus 30 juta tahun yang lalu di Republik Demokratik Kongo. Namun, para peneliti yang menganalisis erupsi gunung berapi Tolbachik di Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada 2012 hingga 2013 menemukan berlian kecil di antara puing-puing muntahan erupsi.
ADVERTISEMENT
Padahal, semenanjung paling timur di Rusia merupakan zona subduksi, di mana lempeng Pasifik meluncur di bawah Eurasia. Ada serangkaian gunung berapi aktif dari Jepang hingga ke Kamchatka, Rusia. Lokasi ini bukan tempat erupsi kimberlite bisa terjadi.
Itu mengapa Erik Galimov dan tim risetnya meneliti temuan berlian kecil di bekas aliran lava dari Tolbachik. Menurut makalah penelitiannya yang terbit di American Mineralogist, kristal-kristal ini berukuran kurang dari 0,03 inci dan sebagian besar ditemukan di bebatuan yang terbentuk selama fase air mancur lava letusan. Jadi, bagaimana berlian misterius ini terbentuk?
Biasanya, berlian menjadi bagian dari batuan besar yang terangkat dalam erupsi kimberlit. Para ahli geologi menyebut batuan ini xenolith, sementara berliannya xenocryst. Namun, berlian Tolbachik ini tampaknya bukan berasal dari xenolith karena tidak ada bukti pendukung.
Semburan lava saat erupsi Gunung Tolbachik pada 2013. Foto: Wikimedia Commons
Peneliti memutuskan untuk melihat komposisi berlian. Yang cukup mengejutkan, komposisi kotoran dalam intan terkandung unsur-unsur seperti nitrogen, fosfor, klorin, dan silikon yang cocok dengan komposisi gas vulkanik dari Tolbachik. Ini menunjukkan bahwa mereka mungkin benar-benar terbentuk dari gas yang dilepaskan selama letusan.
ADVERTISEMENT
Jenis kristalisasi yang langsung terbentuk dari gas ini bukanlah sesuatu yang baru. Dalam beberapa erupsi rhyolite, gas panas yang dilepaskan setelah letusan besar membentuk mineral seperti topaz.
Berlian-berlian di Tolbachik ini mungkin terbentuk dengan cara yang sama, ketika gas panas vulkanik yang penuh dengan karbon dioksida dan elemen lain mendingin dalam gelembung dan mineral yang mengkristal dengan cepat seperti berlian. Kristal kecil ini menunjukkan betapa anehnya aktivitas vulkanik Tolbachik, di mana berlian dapat terbentuk langsung dari gas.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! Bantu donasi atasi dampak corona.