Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Evolusi Aneh Paus Kepala Busur yang Testisnya Mengecil Supaya Berumur Panjang
30 September 2022 9:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Paus kepala busur adalah salah satu hewan dengan umur paling lama di dunia. Namun ternyata, usia yang panjang itu harus didapat dengan mengorbankan testis yang semakin mengecil. Terdengar aneh tapi ini fakta.
ADVERTISEMENT
Peneliti bilang, semakin panjang usia makhluk hidup, semakin rentan dia mengalami berbagai penyakit termasuk kanker. Ini karena semakin tinggi pula risiko mereka mengembangkan mutasi genetik yang dapat menyebabkan penyakit.
Paus kepala busur bisa hidup lebih dari 211 tahun. Para peneliti mengatakan, paus kepala busur dapat menikmati usia tua mereka tanpa bayang-bayang terkena kanker karena memiliki tipe unik dari duplikasi gen yang memperlambat pembelahan sel. Kekhasan genetik ini kemungkinan menjadi salah satu yang berkontribusi terhadap umur panjangnya.
Peto’s Paradox adalah nama untuk fenomena membingungkan ini, yang diamati pada hewan seperti paus dan gajah yang bisa hidup lama tapi tidak terkena kanker. Berbeda dengan manusia yang semakin lama hidup, semakin tinggi pula risiko terkena kanker.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan genomik evolusioner dan biologi eksperimental komparatif, tim peneliti dari University of Buffalo di New York mencoba menyelami umur panjang paus kepala busur. Analisis mereka mengungkapkan bahwa hewan ini mampu menurunkan risiko produksi tumor dengan memperlambat pembelahan sel, memberi setiap sel lebih banyak waktu untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi sebelum menghasilkan lebih banyak sel.
Sebuah gen yang disebut CDKN2C adalah kuncinya, dan kemungkinan muncul sekitar 4 sampai 5 juta tahun yang lalu. Namun gen CDKN2C ini memberikan dampak negatif pada kesuburan paus jantan karena memengaruhi produksi sperma dan mengecilkan ukuran testis.
Hal ini terlihat jelas pada paus kepala busur, yang testisnya punya berat hanya 200 kilogram. Mungkin terdengar menakutkan bagi manusia, namun dalam konteks paus, berat testis paus kepala busur sangat ringan jika dibandingkan testis milik paus kanan (kerabat dekat mereka) yang memiliki berat sekitar 1.000 kilogram.
ADVERTISEMENT
“Paus Bowhead adalah sistem model yang sangat baik untuk mengeksplorasi evolusi rentang hidup yang panjang karena mereka terkait erat dengan spesies dengan rentang hidup yang jauh lebih pendek,” tulis para peneliti.
“Data eksperimental kami menunjukkan bahwa CDKN2CRTG dapat mengatur siklus sel dan berkontribusi pada peningkatan perbaikan kerusakan DNA. Data ini menunjukkan bahwa paus Bowhead mengembangkan rentang hidup mereka yang sangat panjang setidaknya sebagian melalui duplikasi gen CDKN2C , yang dapat mengurangi risiko seumur hidup mereka terkena kanker.