Untitled Image

Fakta tentang Panas Dalam yang Mirip Gejala COVID-19

26 Juli 2021 11:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenggorokan sakit, panas dalam atau gejala COVID-19? Foto: Shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Tenggorokan sakit, panas dalam atau gejala COVID-19? Foto: Shutterstock.
Tak dapat dipungkiri bahwa pandemi membuat masyarakat lebih sadar dan cepat tanggap jika mengalami gangguan pada kondisi tubuh, apalagi ketika yang dirasakan bersinggungan dengan gejala COVID-19, seperti sakit tenggorokan.
Namun tak sedikit pula yang menganggap remeh dan berkata bahwa sakit tenggorokan hanyalah efek dari panas dalam. Alih-alih mencari tahu dan berusaha menyembuhkannya, mereka malah abai.
Ya, memang panas dalam dan gejala COVID-19 memiliki persamaan; mulai dari sakit tenggorokan, hingga merasa mudah lelah dan tidak enak badan (fatigue). Namun, walaupun sama, keduanya tetap mempunyai perbedaan.
Dalam talk show virtual bertajuk “Tantangan Paling Adem: Panas dalam x Pandemic”, dr. Shabrina menjelaskan bahwa istilah “panas dalam” sendiri tidak masuk dalam dunia medis. Kondisi yang digambarkan oleh masyarakat sebagai “panas dalam” juga sebenarnya bukanlah suatu penyakit, melainkan kumpulan gejala dari penyakit di tenggorokan, atau gejala awal dari infeksi virus maupun bakteri.
Instagram Live Talk Show bertajuk “Tantangan Paling Adem: Panas dalam x Pandemic” #kumparanxAdemSari, Senin (19/7). Dok. Instagram/kumparan.

Panas dalam tidak diikuti dengan sesak napas

Sama seperti infeksi lainnya, panas dalam juga dapat membuat suhu tubuh ikut naik. Sebab, saat suhu tubuh naik, tubuh sedang berada dalam masa “perlindungan” guna membunuh virus atau bakteri yang masuk. Namun, bagaimana dengan sesak napas?
“Biasanya panas dalam itu diikuti oleh serangkaian gejala penyakit, mulai dari sakit tenggorokan hingga naiknya suhu tubuh.Tapi panas dalam tidak diikuti oleh gejala sesak napas. Jadi, jika ada sesak napas, dapat segera melakukan langkah antisipasi dengan melakukan tes COVID-19 sesegera mungkin,” tutur dr. Shabrina.
Panas dalam jarang diikuti oleh sesak napas. Foto: Shutterstock.

Kehilangan kepekaan indera penciuman dan perasa

Salah satu gejala COVID-19 yang berbeda dengan panas dalam adalah hilangnya indera pencium dan perasa. Ketika aroma dan rasa makanan sudah tidak bisa lagi tercium sama sekali, kemungkinan seseorang positif terinfeksi virus corona semakin tinggi.
“Yang kedua, panas dalam tidak menghilangkan kepekaan terhadap pencium dan perasa. Pada beberapa kasus mungkin orang-orang bisa flu karena panas dalam, tapi kalau wangi dan rasa hilang sama sekali, itu bukan,” jelas dr. Shabrina.
Apakah indera penciuman dan perasamu masih peka? Foto: Shutterstock.
Karenanya, kamu perlu waspada jika sudah merasakan sesak ketika bernapas dan kehilangan sensitivitas indera penciuman atau perasa. Walaupun di rumah, segera gunakan masker dan lakukan swab test atau tes PCR untuk memastikan gejala tersebut benar-benar COVID-19 atau bukan.
“Tak usah panik, tapi perlu langkah yang sigap,” ucap dr. Shabrina.

#TantanganPalingAdem sebagai motivasi untuk bebas dari segala penyakit

Talk show virtual ini juga diselenggarakan beriringan dengan animo masyarakat yang tinggi dalam tantangan #TantanganPalingAdem. Tantangan ini mengajak netizen untuk berlomba menemukan cara paling tepat untuk membuat tubuh adem di tengah musim pancaroba ketika masa pandemi.
Ada yang memberikan tips dan trik untuk meredakan rasa gerah, ada pula yang malah melontarkan candaan.
Menanggapi kemeriahan #TantanganPalingAdem yang penuh tawa, Chef Martin ikut terhibur ketika melihat cuitan netizen yang beragam. Dalam talk show kemarin, ia menyampaikan bahwa #TantanganPalingAdem membuatnya merasa “adem” karena berhasil membuatnya tertawa.
Walaupun demikian, koki berusia 30 tahun ini juga mengingatkan para penonton untuk tidak menganggap remeh panas dalam. Ia menyadari bahwa kumpulan gejala penyakit ketika panas dalam dapat mengurangi kinerja sistem pertahanan tubuh.
Jika imun melemah, virus dan bakteri penyebab penyakit akan mudah menyerang tubuh, termasuk virus corona.
“Aku juga senang lihatnya, mereka bercanda dan buat orang lain ikut tertawa. Aku bahkan dulu pernah memasukkan kepala ke kulkas juga, kok. Tapi tetap saja, walaupun bercanda, saat benar-benar merasa enggak enak badan dan sakit tenggorokan, jangan tunggu sampai parah,” kata pria kelahiran Bogor ini.
Setuju dengan pendapat Chef Martin, dr. Shabrina juga memberi wejangan kepada penonton untuk terus menerapkan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan yang terpenting mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
“Jadi sekarang sudah tahu, ya, perbedaan panas dalam dan COVID-19. Untuk menjaga imunitas di masa pandemi, terapkan pola hidup sehat dengan konsumsi makanan bergizi, minum air putih delapan gelas per hari, tidur cukup, aktivitas fisik, hindari stres, dan terapkan protokol kesehatan. Lebih baik lagi ditambah dengan herba alami yang kaya akan vitamin dan manfaat,” tutupnya.
Yup! Meskipun kamu sudah tahu perbedaan yang jelas antara kedua gangguan kesehatan ini, tetap penting untuk menghindari keduanya sejak dini. Jangan tunggu sakit! Lindungi kesehatan dari panas dalam dan COVID-19 dengan mengonsumsi makanan sehat, berolahraga, menerapkan protokol kesehatan, serta menambahkan asupan nutrisi dari kandungan herba alami dalam Adem Sari Ching Ku.
Dengan ekstrak Citrus Aurantifolia dan sari Liang Teh yang menyegarkan tubuh, Adem Sari Ching Ku dapat memberikan sensasi adem dari dalam tubuh. Minuman yang memiliki kandungan kayu manis, cincau, lemon, dan krisantemum ini juga baik sekaligus aman diminum setiap hari.
Adem Sari Ching Ku tersedia dalam dua varian. Pertama, varian siap minum dalam kemasan botol dan kaleng. Mudah dibawa ke mana-mana, Adem Sari Ching Ku dapat menjadi pertolongan pertama panas dalam di mana pun kamu berada.
Ada juga varian larutan dalam kemasan saset dengan bentuk tipis dan mudah dibuat. Supaya makin seru, kamu juga bisa meracik minuman atau dessert menggunakan larutan Adem Sari Ching Ku, seperti yang dibuat oleh Chef Martin saat talk show.
Penasaran? Segera tonton siaran ulangnya pada video di bawah ini.
Sambil lihat resep spesial Adem Sari Ching Ku dari Chef Martin, segera dapatkan Adem Sari Ching Ku di minimarket dan pasar swalayan terdekat, atau klik di sini. Setelah itu, yuk, ikutan #TantanganPalingAdem dan buat versimu sendiri!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Adem Sari
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten