FDA Setujui Pil Pertama yang Terbuat dari Tinja Manusia

7 Mei 2023 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyetujui pil pertama yang dibuat dari kotoran manusia. Ini adalah pengobatan berbasis kotoran manusia kedua yang pernah disetujui; pertama adalah pengobatan berbasis enema yang dibersihkan pada Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Pil yang diberi nama Vowst ini mengandung bakteri hidup untuk digunakan pada orang berusia 18 tahun ke atas. Pil digunakan untuk mencegah infeksi berulang bakteri Clodtridioides difficle atau C. diff. Infeksi bakteri C. diff sendiri biasanya terjadi saat seseorang menjalani pengobatan dengan antibiotik untuk infeksi yang berbeda.
Antibiotik diketahui dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam usus dan memberikan kesempatan bagi C. diff untuk berkembang biak. Bakteri dapat bereplikasi dengan cepat dapat mengeluarkan racun dan menyebabkan diare, sakit perut, demam hingga kolitis (radang usus besar).
Beberapa kasus bahkan bisa berakhir pada kegagalan organ dan kematian. FDA menyebut, infeksi C. diff ini dikaitkan dengan sekitar 15.000 hingga 30.000 kematian per tahun di AS.
ADVERTISEMENT
Mereka yang sembuh dari infeksi C. diff berpeluang sekitar 1 dari 6 untuk mengalami reinfeksi dalam waktu 2-8 minggu setelah pulih. Risiko reinfeksi ini meningkat setiap kali seseorang terinfeksi C. diff. Ini karena antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakal mengganggu mikrobioma usus, komunitas mikroorganisme di saluran pencernaan bagian bawah. Kondisi inilah yang dicegah pil Vowst.
Ilustrasi kotoran. Foto: kram-9/Shutterstock
Vowst mengandung mikrobiota tinja yang sehat. Dengan adanya Vowst, pengobatan bisa dilakukan secara oral, tanpa harus memasukkan cairan ke dalam rektum pasien.
“Ketersediaan produk mikrobiota tinja yang dapat dikonsumsi secara oral merupakan langkah maju yang signifikan dalam memajukan perawatan pasien dan aksesibilitas bagi individu yang pernah mengalami penyakit yang berpotensi mengancam jiwa ini,” ujar dr. Peter Marks, direktur FDA's Center for Biologics Evaluation and Research, sebagaimana dikutip Live Science.
ADVERTISEMENT
Rejimen pengobatan Vowst diberikan 2-4 kapsul per hari selama 3 hari berturut-turut. Pasien akan mulai minum pil Vowst usai menghabiskan obat antibiotik untuk C. diff. Dalam uji klinis, efek samping paling umum yang ditimbulkan dari konsumsi Vowst adalah perut kembung, kelelahan, sembelit, menggigil, dan diare.