Fenomena Aneh Batu Hidup di Rumania: Tumbuh, Bergerak, hingga Bertelur

25 Januari 2023 13:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan batu hidup alias trovant di Rumania.  Foto: aaltair/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan batu hidup alias trovant di Rumania. Foto: aaltair/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kota kecil Costesti di Rumania telah menjadi rumah bagi sekumpulan batu yang tiada duanya. Batu-batu besar yang menonjol itu seolah-olah hidup, perlahan bergerak, mengeluarkan batu lain seperti bertelur. Dikenal sebagai trovant, fenomena geologi aneh ini disebut “batuan hidup”.
ADVERTISEMENT
Hanya sedikit studi ilmiah yang mencoba menyelidiki trovant, tapi yang jelas batu-batu ini telah menarik perhatian banyak ahli geologi dan turis selama bertahun-tahun. Trovant dapat ditemukan di banyak lokasi yang tersebar di daerah utara ibu kota Rumania, Bucharest.
Masih banyak perdebatan dalam mendefinisikan trovant, tapi secara garis besar trovant adalah beton batu yang dilapisi pasir luar yang keras. Konkresi ini lebih keras daripada batuan di sekitarnya. Jadi ketika batuan dasar yang lebih lunak di sekitarnya terkikis, trovant akan keluar dari Bumi.
Trovant ini seolah-olah bisa bergerak dan bertelur. Foto: Pixachi/Shutterstock
Detailnya begini. Saat hujan mengenai batu, air hujan bereaksi dengan kandungan mineral dari beton, menyebabkan batuan yang ada di bawahnya keluar ke permukaan. Batu kemudian terus tumbuh seperti gelembung, seolah-olah sedang melahirkan keturunannya.
ADVERTISEMENT
Namun, semua ini terjadi dengan sangat lambat. Bebatuan diperkirakan tumbuh kurang dari 5 centimeter dalam 1.200 tahun. Jadi jangan berharap kamu bisa menangkap fenomena ini menggunakan video timelapse.
“Trovant pada dasarnya berbentuk bulat seperti telur, meski mereka dapat muncul dalam berbagai bentuk,” kata Florin Stoican, co-manager Taman Nasional Buila-Vanturarita, kepada Radio Romania International pada 2010.
Batu hidup di Rumania tampak seperti telur dinosaurus raksasa. Foto: Pixachi/Shutterstock
“Sejarah mereka sederhana. Tujuh juta tahun lalu ada delta tempat tambang batu saat ini berada. Delta ini mengandung sedimen, khususnya batu pasir dan batu lanau yang dikumpulkan dan diangkut dari seluruh benua oleh sungai prasejarah. Selanjutnya, berbagai zat mineral larut menjadi larutan yang beredar di atas cekungan kerikil dan pasir ini,” ujarnya.
“Mineral ini berperan sebagai semen dan merekatkan berbagai partikel sedimen. Saat ini, ada trovant dengan komposisi beragam. Ada yang terbuat dari batu pasir, ada yang dari kerikil. Dalam terminologi geologis, mereka terbuat dari gritstone dan conglomerates.”
ADVERTISEMENT