Fenomena Langka 6 Planet Berjajar Bakal Sambangi Langit Indonesia Besok Pagi

4 Juni 2024 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi planet berjajar. Foto: SN VFX/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi planet berjajar. Foto: SN VFX/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Fenomena astronomi langka enam planet berjajar segaris di langit pagi Indonesia. Enam planet tersebut adalah Jupiter, Merkurius, Uranus, Mars, Neptunus, dan Saturnus.
ADVERTISEMENT
Planet berjajar atau planetary alignment adalah fenomena penampakan planet-planet yang tampak segaris di langit. Fenomena enam planet berjajar terbilang langka dalam dunia astronomi. Sebab, biasanya planet berjajar jarang melebihi tiga planet.
Menurut Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), fenomena planetary alignment berlangsung sejak 3 hingga 6 Juni 2024 mendatang. Keenam planet akan muncul dari arah ufuk timur pada pukul 05.00 WIB, tepatnya sebelum Matahari terbit.
Saturnus bisa dilihat secara langsung seperti bintang terang. Mars terlihat seperti bintang berwarna merah. Sementara Neptunus dan Uranus hanya bisa dilihat lewat teleskop. Merkurius dan Jupiter akan tampak setelah Matahari terbit seperti bintang redup karena kemungkinan kalah dengan cahaya fajar.
ADVERTISEMENT
“Untuk Saturnus dan Mars bisa dilihat dengan mata telanjang. Jupiter (dan Merkurius) mungkin sulit, karena terganggu cahaya fajar,” ujar Thomas saat dihubungi kumparanSAINS, Selasa (4/6).
Jika diamati dengan mata biasa, planet hanya terlihat sebagai titik cahaya seperti bintang yang berjajar dengan posisi garis lurus. Sementara jika dilihat dengan teleskop, kita mungkin bisa melihat cincin Saturnus.
Semua planet pada dasarnya mengitari Matahari dengan periode tertentu, ada yang satu tahun, ada pula yang lebih dari satu tahun. Hal ini bisa dihitung dan dimodelkan ketampakannya di langit, sehingga jauh-jauh hari sudah bisa diprediksi.
Fenomena planet berjajar bisa diprediksi dengan menggunakan aplikasi gratis seperti Stellarium yang dapat menyimulasikan fenomena tersebut mulai dari titik terbit hingga kira-kira di atas kepala kita.
ADVERTISEMENT
Mitos yang mengelilingi fenomena planet berjajar sering kali diramalkan oleh masyarakat sebagai pertanda sesuatu akan terjadi, entah itu gempa atau bencana dahsyat lainnya. Namun, Thomas menegaskan bahwa planetary alignment tidak berdampak apa pun pada Bumi.
“Fenomena planet sejajar tidak berdampak apa pun di Bumi. Manusia justru bisa mendapat inspirasi untuk semakin mempelajari sains,” kata Thomas.